İçeriğe atla

İkinci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Seorang saleh dari Erzurum menderita penyakit kronis dan ganas. Hal itu terjadi setahun setelah Perang Dunia I berkobar. Aku pun pergi mengunjunginya dan ia mengeluh kepadaku seraya berkata," içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Karena itu, merupakan kebodohan dan kedunguan apabila seseorang mencerai-beraikan dan menyianyiakan kesabarannya dengan memikirkan penderitaan yang telah berlalu.Adalah kebodohan menghawatirkan musibah dan penyakit yang mungkin menimpa manusia pada masa mendatang. Sebab, saat itu masih belum tiba. Sebagaimana merupakan kedunguan apabila seseorang memakan banyak nasi dan meminum banyak air karena khawatir akan kelaparan dan kehausan keesokan harinya. Demi..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Seorang saleh dari Erzurum menderita penyakit kronis dan ganas. Hal itu terjadi setahun setelah Perang Dunia I berkobar. Aku pun pergi mengunjunginya dan ia mengeluh kepadaku seraya berkata," içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
73. satır: 73. satır:
Kesimpulan: sebagaimana rasa syukur dapat menambah kenikmatan itu sendiri, maka keluhan akan menambah musibah tersebut dan bisa membuat seseorang tidak lagi mengasihi dirinya.
Kesimpulan: sebagaimana rasa syukur dapat menambah kenikmatan itu sendiri, maka keluhan akan menambah musibah tersebut dan bisa membuat seseorang tidak lagi mengasihi dirinya.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Seorang saleh dari Erzurum menderita penyakit kronis dan ganas. Hal itu terjadi setahun setelah Perang Dunia I berkobar. Aku pun pergi mengunjunginya dan ia mengeluh kepadaku seraya berkata,
Birinci Harb-i Umumî’nin birinci senesinde, Erzurum’da mübarek bir zat müthiş bir hastalığa giriftar olmuştu. Yanına gittim, bana dedi: “Yüz gecedir ben başımı yastığa koyup yatamadım.” diye acı bir şikâyet etti. Ben çok acıdım. Birden hatırıma geldi ve dedim:
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">