İçeriğe atla

Dördüncü Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Namun menurut kalangan Syiah, “Hak kekhalifahan tersebut berada di tangan Ali d. Hanya saja ia kemudian dizalimi. Ali-lah yang paling utama dari semua khalifah yang ada.” Kesimpulan dari keseluruhan argumen mereka adalah bahwa banyak sekali hadis yang menyebutkan keutamaan Sayyidina Ali d. Ia merupakan rujukan bagi sebagian besar wali dan tarekat sufi sehingga ia disebut sebagai Sulthânul auliyâ (pemimpin para wali). Selain itu, ia memiliki berbaga..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Masalah tersebut adalah sebagai berikut:" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Namun menurut kalangan Syiah, “Hak kekhalifahan tersebut berada di tangan Ali d. Hanya saja ia kemudian dizalimi. Ali-lah yang paling utama dari semua khalifah yang ada.” Kesimpulan dari keseluruhan argumen mereka adalah bahwa banyak sekali hadis yang menyebutkan keutamaan Sayyidina Ali d. Ia merupakan rujukan bagi sebagian besar wali dan tarekat sufi sehingga ia disebut sebagai Sulthânul auliyâ (pemimpin para wali). Selain itu, ia memiliki berbaga..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
69. satır: 69. satır:
Kalangan Ahlu Sunnah berpendapat bahwa Imam Ali merupakan khalifah yang keempat di antara para Khulafa ar-Rasyidin. Dan, Abu Bakar ash-Shiddîq d lebih utama dan paling berhak terhadap kekhalifahan. Karena itu, dialah yang pertama-tama menerima tongkat kekhalifahan.
Kalangan Ahlu Sunnah berpendapat bahwa Imam Ali merupakan khalifah yang keempat di antara para Khulafa ar-Rasyidin. Dan, Abu Bakar ash-Shiddîq d lebih utama dan paling berhak terhadap kekhalifahan. Karena itu, dialah yang pertama-tama menerima tongkat kekhalifahan.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Namun menurut kalangan Syiah, “Hak kekhalifahan tersebut berada di tangan Ali d. Hanya saja ia kemudian dizalimi. Ali-lah yang paling utama dari semua khalifah yang ada.” Kesimpulan dari keseluruhan argumen mereka adalah bahwa banyak sekali hadis yang menyebutkan keutamaan Sayyidina Ali d. Ia merupakan rujukan bagi sebagian besar wali dan tarekat sufi sehingga ia disebut sebagai Sulthânul auliyâ (pemimpin para wali). Selain itu, ia memiliki berbagai kemuliaan, baik dalam hal pengetahuan, keberanian, dan ibadah. Terlebih lagi, Rasul telah memperlihatkan hubungan yang sangat kuat dengannya dan dengan ahlul bait yang berasal dari keturunannya. Semua itu menjadi petunjuk bahwa Ali d adalah yang paling utama. Jadi, kekhalifahan merupakan haknya, hanya saja kekhalifahan itu kemudian dirampas darinya.
Şîalar derler ki: “Hak, Hazret-i Ali’nin (ra) idi. Ona haksızlık edildi. Umumundan en efdal Hazret-i Ali’dir (ra).” Davalarına getirdikleri delillerin hülâsası: Derler ki “Hazret-i Ali (ra) hakkında vârid ehadîs-i Nebeviye ve Hazret-i Ali’nin (ra) ‘Şah-ı Velayet’ unvanıyla ekseriyet-i mutlaka ile evliyanın ve tarîklerin mercii ve ilim ve şecaat ve ibadette hârikulâde sıfatları ve Hazret-i Peygamber aleyhissalâtü vesselâm ona ve ondan teselsül eden Âl-i Beyt’e karşı şiddet-i alâkası gösteriyor ki en efdal odur, daima hilafet onun hakkı idi, ondan gasbedildi.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">