İçeriğe atla

Yedinci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Makna ayat tersebut dengan sangat jelas memberitahukan sifat mulia dan akhlak luhur yang menyebabkan para sahabat menjadi manusia-manusia yang paling mulia setelah para nabi. Pada waktu yang bersamaan, ayat di atas juga menjelaskan berbagai karakter istimewa yang secara khusus dimiliki oleh para sahabat di waktu yang akan datang. Juga, bagi para ahli hakikat, ayat itu menerangkan dengan makna isyari (secara implisit) urutan para khalifah yang akan meng-..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Lalu firman Allah yang berbunyi اَشِدَّٓاءُ عَلَى ال۟كُفَّارِ ‘Mereka keras terhadap orang-orang kafir’ mengarah pada Sayyidina Umar yang akan menghancurkan dan membuat takut berbagai negara dengan berbagai pendudukannya, serta yang dengan keadilannya terhadap kaum zalim akan dikenal seperti halilintar." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Makna ayat tersebut dengan sangat jelas memberitahukan sifat mulia dan akhlak luhur yang menyebabkan para sahabat menjadi manusia-manusia yang paling mulia setelah para nabi. Pada waktu yang bersamaan, ayat di atas juga menjelaskan berbagai karakter istimewa yang secara khusus dimiliki oleh para sahabat di waktu yang akan datang. Juga, bagi para ahli hakikat, ayat itu menerangkan dengan makna isyari (secara implisit) urutan para khalifah yang akan meng-..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
58. satır: 58. satır:
Kemudian ungkapan رُحَمَٓاءُ بَي۟نَهُم۟ ‘Kasih sayang terhadap ses- ama mereka’ tentang Sayyidina Utsman d yang tidak rela dengan adanya pertumpahan darah antara kaum muslimin ketika fitnah terbesar dalam sejarah siap terjadi. Dengan sifat kasih dan sayangnya, ia korbankan jiwanya serta ia serahkan dirinya menuju kematian. Ia pun lalu menjadi syahid secara teraniaya di saat sedang membaca al- Qur’an al-Karim.
Kemudian ungkapan رُحَمَٓاءُ بَي۟نَهُم۟ ‘Kasih sayang terhadap ses- ama mereka’ tentang Sayyidina Utsman d yang tidak rela dengan adanya pertumpahan darah antara kaum muslimin ketika fitnah terbesar dalam sejarah siap terjadi. Dengan sifat kasih dan sayangnya, ia korbankan jiwanya serta ia serahkan dirinya menuju kematian. Ia pun lalu menjadi syahid secara teraniaya di saat sedang membaca al- Qur’an al-Karim.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Lalu firman Allah  yang berbunyi:“Kamu saksikan mereka ruku dan sujud mencari karunia Allah dan ridha-Nya.” Mengarah pada Sayyidina Ali. Meskipun beliau
تَرٰيهُم۟ رُكَّعًا سُجَّدًا يَب۟تَغُونَ فَض۟لًا مِنَ اللّٰهِ وَ رِض۟وَانًا saltanat ve hilafete kemal-i liyakat ve kahramanlıkla girdiği halde ve kemal-i zühd ve ibadet ve fakr ve iktisadı ihtiyar eden ve rükû ve sücudda devamı ve kesreti herkesçe musaddak olan Hazret-i Ali’nin istikbaldeki vaziyetini ve o fitneler içindeki harpleriyle mes’ul olmadığını ve niyeti ve matlubu fazl-ı İlahî olduğunu haber veriyor.
menggenggam tugas kekhalifahan dengan layak dan sempurna, beliau adalah seorang yang zuhud, ahli ibadah, fakir, dan memilih untuk terus bersujud dan rukuk sebagaimana ia dipercaya oleh banyak orang. Selain itu, ayat di atas juga menginformasikan bahwa ia tidak bertanggung jawab atas berbagai peperangan yang terjadi di masa kekhalifahannya nanti. Yang ia cari darinya hanyalah karunia dan ridha Allah  .
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">