İçeriğe atla

On Birinci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Ketika Said yang fakir ini, berusaha keluar dari kondisi “Said Lama”(*<ref>*Said Lama adalah istilah yang dipergunakan oleh Ustadz Said Nursi untuk dirinya sendiri. Yaitu mengacu pada masa sebelum beliau menulis Risalah Nur (sebelum tahun 1926 M), sebelum ia mengemban misi penyelamatan iman umat, serta sebelum ia mendapat inspirasi dari pancaran cahaya al-Qur’an untuk menerbitkan Risalah Nur.</ref>)akal dan kalbuku berguncang menghadapi terpaan “..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("==Nuktah Ketiga==" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Ketika Said yang fakir ini, berusaha keluar dari kondisi “Said Lama”(*<ref>*Said Lama adalah istilah yang dipergunakan oleh Ustadz Said Nursi untuk dirinya sendiri. Yaitu mengacu pada masa sebelum beliau menulis Risalah Nur (sebelum tahun 1926 M), sebelum ia mengemban misi penyelamatan iman umat, serta sebelum ia mendapat inspirasi dari pancaran cahaya al-Qur’an untuk menerbitkan Risalah Nur.</ref>)akal dan kalbuku berguncang menghadapi terpaan “..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
38. satır: 38. satır:
==Nuktah Ketiga==
==Nuktah Ketiga==


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ketika Said yang fakir ini, berusaha keluar dari kondisi “Said Lama”(*<ref>*Said Lama adalah istilah yang dipergunakan oleh Ustadz Said Nursi untuk dirinya sendiri. Yaitu mengacu pada masa sebelum beliau menulis Risalah Nur (sebelum tahun 1926 M), sebelum ia mengemban misi penyelamatan iman umat, serta sebelum ia mendapat inspirasi dari pancaran cahaya al-Qur’an untuk menerbitkan Risalah Nur.</ref>)akal dan kalbuku berguncang menghadapi terpaan “badai” yang menakutkan. Aku merasa seolah-olah akal dan kalbuku bergejolak. Kadangkala jatuh dari langit yang tinggi ke permukaan bumi atau sebaliknya, kadangkala naik dari bumi ke langit. Hal itu terjadi sebagai akibat dari ketiadaan pembimbing dan akibat tipuan nafsu ammârah.
Bu fakir Said, Eski Said’den çıkmaya çalıştığı bir zamanda, rehbersizlikten ve nefs-i emmarenin gururundan gayet müthiş ve manevî bir fırtına içinde akıl ve kalbim hakaik içerisinde yuvarlandılar. Kâh süreyyadan serâya, kâh serâdan süreyyaya kadar bir sukut ve suud içerisinde çalkanıyorlardı.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">