82.971
düzenleme
("Ketika Said yang fakir ini, berusaha keluar dari kondisi “Said Lama”(*<ref>*Said Lama adalah istilah yang dipergunakan oleh Ustadz Said Nursi untuk dirinya sendiri. Yaitu mengacu pada masa sebelum beliau menulis Risalah Nur (sebelum tahun 1926 M), sebelum ia mengemban misi penyelamatan iman umat, serta sebelum ia mendapat inspirasi dari pancaran cahaya al-Qur’an untuk menerbitkan Risalah Nur.</ref>)akal dan kalbuku berguncang menghadapi terpaan “..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Pada saat itulah, aku menyadari bahwa semua sunnah Nabi, bahkan dalam hal yang sederhana sekalipun, berposisi seperti kompas yang menuntun arah laju pada kapal. Semuanya seperti sakelar lampu yang menerangi jalan-jalan gelap yang tak terhingga banyaknya." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
40. satır: | 40. satır: | ||
Ketika Said yang fakir ini, berusaha keluar dari kondisi “Said Lama”(*<ref>*Said Lama adalah istilah yang dipergunakan oleh Ustadz Said Nursi untuk dirinya sendiri. Yaitu mengacu pada masa sebelum beliau menulis Risalah Nur (sebelum tahun 1926 M), sebelum ia mengemban misi penyelamatan iman umat, serta sebelum ia mendapat inspirasi dari pancaran cahaya al-Qur’an untuk menerbitkan Risalah Nur.</ref>)akal dan kalbuku berguncang menghadapi terpaan “badai” yang menakutkan. Aku merasa seolah-olah akal dan kalbuku bergejolak. Kadangkala jatuh dari langit yang tinggi ke permukaan bumi atau sebaliknya, kadangkala naik dari bumi ke langit. Hal itu terjadi sebagai akibat dari ketiadaan pembimbing dan akibat tipuan nafsu ammârah. | Ketika Said yang fakir ini, berusaha keluar dari kondisi “Said Lama”(*<ref>*Said Lama adalah istilah yang dipergunakan oleh Ustadz Said Nursi untuk dirinya sendiri. Yaitu mengacu pada masa sebelum beliau menulis Risalah Nur (sebelum tahun 1926 M), sebelum ia mengemban misi penyelamatan iman umat, serta sebelum ia mendapat inspirasi dari pancaran cahaya al-Qur’an untuk menerbitkan Risalah Nur.</ref>)akal dan kalbuku berguncang menghadapi terpaan “badai” yang menakutkan. Aku merasa seolah-olah akal dan kalbuku bergejolak. Kadangkala jatuh dari langit yang tinggi ke permukaan bumi atau sebaliknya, kadangkala naik dari bumi ke langit. Hal itu terjadi sebagai akibat dari ketiadaan pembimbing dan akibat tipuan nafsu ammârah. | ||
Pada saat itulah, aku menyadari bahwa semua sunnah Nabi, bahkan dalam hal yang sederhana sekalipun, berposisi seperti kompas yang menuntun arah laju pada kapal. Semuanya seperti sakelar lampu yang menerangi jalan-jalan gelap yang tak terhingga banyaknya. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme