82.963
düzenleme
("Ketika aku menyadari bahwa dalam perjalanan spiritual tersebut kadangkala aku terperosok di bawah himpitan berbagai kesulitan dan beban berat, pada saat itu pula aku merasa ringan karena mengikuti sunnah-sunnah Nabi yang terkait dengan kondisi tersebut. Seolah-olah ia melenyapkan semua beban tersebut. Lewat sikap pasrah untuk mengikuti sunnah, aku bisa selamat dari berbagai bisikan, keraguan, dan rasa was-was seperti, “Apakah aktivitas ini bermanfaat?..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("==Nuktah Keempat==" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
44. satır: | 44. satır: | ||
Ketika aku menyadari bahwa dalam perjalanan spiritual tersebut kadangkala aku terperosok di bawah himpitan berbagai kesulitan dan beban berat, pada saat itu pula aku merasa ringan karena mengikuti sunnah-sunnah Nabi yang terkait dengan kondisi tersebut. Seolah-olah ia melenyapkan semua beban tersebut. Lewat sikap pasrah untuk mengikuti sunnah, aku bisa selamat dari berbagai bisikan, keraguan, dan rasa was-was seperti, “Apakah aktivitas ini bermanfaat? Apakah ia berada di jalur yang benar?” Sebaliknya, ketika aku mengabaikan sunnah, maka gelombang kesulitan itu bertambah dahsyat dan jalan-jalan yang tak dikenal pun menjadi bertambah sulit dan samar. | Ketika aku menyadari bahwa dalam perjalanan spiritual tersebut kadangkala aku terperosok di bawah himpitan berbagai kesulitan dan beban berat, pada saat itu pula aku merasa ringan karena mengikuti sunnah-sunnah Nabi yang terkait dengan kondisi tersebut. Seolah-olah ia melenyapkan semua beban tersebut. Lewat sikap pasrah untuk mengikuti sunnah, aku bisa selamat dari berbagai bisikan, keraguan, dan rasa was-was seperti, “Apakah aktivitas ini bermanfaat? Apakah ia berada di jalur yang benar?” Sebaliknya, ketika aku mengabaikan sunnah, maka gelombang kesulitan itu bertambah dahsyat dan jalan-jalan yang tak dikenal pun menjadi bertambah sulit dan samar. | ||
Selain itu, beban yang ada menjadi berat, sementara aku betul- betul lemah, pandanganku menjadi sangat terbatas, dan jalannya menjadi gelap. Ketika aku berpegang kepada sunnah, ketika itu pula jalan di depanku menjadi terang dan tampak sebagai jalan yang aman dan selamat. Serta, beban yang ada menjadi ringan dan rintangannya pun menjadi sirna.Ya, seperti itulah yang kurasakan saat itu sehingga aku mengakui kebenaran pernyataan Imam Rabbâni di atas. | |||
< | <span id="Dördüncü_Nükte"></span> | ||
== | ==Nuktah Keempat== | ||
Pada suatu ketika, aku sempat tenggelam dalam “kondisi spiritual” yang bersumber dari perenungan terhadap râbitatul maût, keyakinan bahwa “mati itu pasti”, dan refleksi yang panjang terhadap fananya dunia. Ketika itu, aku merasa berada dalam alam yang ajaib. Aku saksikan diriku seolah-olah seonggok jenazah yang berada di hadapan tiga jenazah penting dan besar. Yaitu: | |||
Pertama: Jenazah semua makhluk hidup yang terkait dengan kehidupan pribadiku, dan yang telah mati, telah berlalu, serta telah terkubur di kuburan masa lalu. Sementara aku hanyalah laksana batu nisan di atas jenazah tersebut. | |||
Kedua: Jenazah besar yang mencakup keseluruhan spesies makhluk hidup yang terkait dengan kehidupan seluruh umat manusia, serta yang mati dan dikubur di kuburan masa lalu yang meliputi seluruh bumi. Sementara aku hanyalah satu titik yang segera lenyap dan seekor semut kecil yang segera mati pada wajah masa ini, yang tidak lain adalah batu nisan jenazah tersebut. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme