İçeriğe atla

On Dördüncü Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Wahai manusia, ketahuilah bahwa untuk mencapai ‘arasy rahmat Ilahi diperlukan sebuah tangga. Tangga tersebut adalah kalimat Basmalah, Bismillâhirrahmânirrahîm. Jika engkau ingin mengetahui sejauh mana urgensi, keagungan, dan kedudukan tangga tersebut, lihatlah permulaan surah-surah al- Qur’an yang semuanya berjumlah seratus empat belas surah. Perhatikan permulaan setiap buku bernilai serta awal segala urusan yang penting. Dalam hal ini, pernyataan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Wahai manusia, bagaimana mungkin Dzat yang telah menga- nugerahkan wajahmu ini kepadamu serta menanamkan kasih sayang dan membubuhkan stempel ahadiyah-Nya pada wajahmu membiarkanmu begitu saja, tidak memedulikanmu, serta tidak memperha- tikan amal perbuatan dan gerak-gerikmu? Atau, mungkinkah Dia menjadikan pengabdian semua alam semesta yang tertuju padamu sia-sia tanpa guna? Mungkinkah Dia membuat pohon penciptaan yang agung itu sebagai pohon yang tak b..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Wahai manusia, ketahuilah bahwa untuk mencapai ‘arasy rahmat Ilahi diperlukan sebuah tangga. Tangga tersebut adalah kalimat Basmalah, Bismillâhirrahmânirrahîm. Jika engkau ingin mengetahui sejauh mana urgensi, keagungan, dan kedudukan tangga tersebut, lihatlah permulaan surah-surah al- Qur’an yang semuanya berjumlah seratus empat belas surah. Perhatikan permulaan setiap buku bernilai serta awal segala urusan yang penting. Dalam hal ini, pernyataan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
189. satır: 189. satır:
Wahai manusia, bagaimana mungkin Dzat yang telah menga- nugerahkan wajahmu ini kepadamu serta menanamkan kasih sayang dan membubuhkan stempel ahadiyah-Nya pada wajahmu membiarkanmu begitu saja, tidak memedulikanmu, serta tidak memperha- tikan amal perbuatan dan gerak-gerikmu? Atau, mungkinkah Dia menjadikan pengabdian semua alam semesta yang tertuju padamu sia-sia tanpa guna? Mungkinkah Dia membuat pohon penciptaan yang agung itu sebagai pohon yang tak berguna dan buahnya sebagai buah yang rusak? Mungkinkah Dia menempatkan rahmat-Nya yang sangat jelas seperti jelasnya matahari itu dan meletakkan hik- mah-Nya yang terang seperti terangnya cahaya sebagai sesuatu yang diingkari dan ditolak? Sama sekali tidak mungkin, Allah Mahasuci dari semua itu.
Wahai manusia, bagaimana mungkin Dzat yang telah menga- nugerahkan wajahmu ini kepadamu serta menanamkan kasih sayang dan membubuhkan stempel ahadiyah-Nya pada wajahmu membiarkanmu begitu saja, tidak memedulikanmu, serta tidak memperha- tikan amal perbuatan dan gerak-gerikmu? Atau, mungkinkah Dia menjadikan pengabdian semua alam semesta yang tertuju padamu sia-sia tanpa guna? Mungkinkah Dia membuat pohon penciptaan yang agung itu sebagai pohon yang tak berguna dan buahnya sebagai buah yang rusak? Mungkinkah Dia menempatkan rahmat-Nya yang sangat jelas seperti jelasnya matahari itu dan meletakkan hik- mah-Nya yang terang seperti terangnya cahaya sebagai sesuatu yang diingkari dan ditolak? Sama sekali tidak mungkin, Allah Mahasuci dari semua itu.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai manusia, ketahuilah bahwa untuk mencapai ‘arasy rahmat Ilahi diperlukan sebuah tangga. Tangga tersebut adalah kalimat Basmalah, Bismillâhirrahmânirrahîm. Jika engkau ingin mengetahui sejauh mana urgensi, keagungan, dan kedudukan tangga tersebut, lihatlah permulaan surah-surah al- Qur’an yang semuanya berjumlah seratus empat belas surah. Perhatikan permulaan setiap buku bernilai serta awal segala urusan yang penting. Dalam hal ini, pernyataan Imam Syafi‘i dan para mujtahid besar semisalnya dianggap sebagai bukti kuat yang menunjukkan keagungan dan ketinggian kalimat Basmalah di mana mereka berkata, “Meskipun Basmalah hanya satu ayat, tetapi ia turun dalam al- Qur’an sebanyak seratus empat belas kali.”(*<ref>*Asy-Syafi’i, al-Umm 1/208; al-Jashshâsh, ahkam al-Qur’ân 1/8; al-Gazâli, al-Mus- tashfâ 1/82; dan Ibnu al-Jauzi, at-Tahqîq fî Ahâdîts al-Khilâf 1/345-347.</ref>)
'''Ey insan! Bil ki o rahmetin arşına yetişmek için bir mi’rac var. O mi’rac ise Bismillahirrahmanirrahîm’dir.''' Ve bu mi’rac ne kadar ehemmiyetli olduğunu anlamak istersen, Kur’an-ı Mu’cizü’l-Beyan’ın yüz on dört surelerinin başlarına ve hem bütün mübarek kitapların iptidalarına ve umum mübarek işlerin mebdelerine bak. Ve Besmele’nin azamet-i kadrine en kat’î bir hüccet şudur ki İmam-ı Şafiî (ra) gibi çok büyük müçtehidler demişler: “Besmele tek bir âyet olduğu halde, Kur’an’da yüz on dört defa nâzil olmuştur.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">