İçeriğe atla

On Yedinci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Ada perumpamaan yang berbunyi, “Orang yang tamak selalu gagal dan merugi.”" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Wahai orang fasik yang celaka, janganlah engkau bangga dengan banyaknya orang fasik. Juga, jangan engkau berkata, “Pikiran kebanyakan orang mendukung dan menyokongku.” Sebab, seorang fasik tidak menjadi fasik karena keinginannya sendiri atau karena permintaannya. Tetapi ia terjerumus ke dalamnya tanpa bisa keluar. Setiap orang fasik pasti berkeinginan untuk menjadi orang yang bertakwa dan saleh. Di samping itu, ia pun berharap agar pemimpinnya juga s..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Ada perumpamaan yang berbunyi, “Orang yang tamak selalu gagal dan merugi.”" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
168. satır: 168. satır:
Wahai orang fasik yang celaka, janganlah engkau bangga dengan banyaknya orang fasik. Juga, jangan engkau berkata, “Pikiran kebanyakan orang mendukung dan menyokongku.” Sebab, seorang fasik tidak menjadi fasik karena keinginannya sendiri atau karena permintaannya. Tetapi ia terjerumus ke dalamnya tanpa bisa keluar. Setiap orang fasik pasti berkeinginan untuk menjadi orang yang bertakwa dan saleh. Di samping itu, ia pun berharap agar pemimpinnya juga seorang yang saleh. Kecuali, orang yang hati nuraninya busuk. Ia akan menikmati, menggigit, dan menyakiti orang seperti layaknya ular.
Wahai orang fasik yang celaka, janganlah engkau bangga dengan banyaknya orang fasik. Juga, jangan engkau berkata, “Pikiran kebanyakan orang mendukung dan menyokongku.” Sebab, seorang fasik tidak menjadi fasik karena keinginannya sendiri atau karena permintaannya. Tetapi ia terjerumus ke dalamnya tanpa bisa keluar. Setiap orang fasik pasti berkeinginan untuk menjadi orang yang bertakwa dan saleh. Di samping itu, ia pun berharap agar pemimpinnya juga seorang yang saleh. Kecuali, orang yang hati nuraninya busuk. Ia akan menikmati, menggigit, dan menyakiti orang seperti layaknya ular.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai akal yang bodoh dan kalbu yang rusak, apakah engkau menduga kaum muslimin tidak menginginkan dan memikirkan dunia sehingga mereka menjadi fakir miskin. Sehingga, menurutmu perlu ada yang membangunkan mereka dari tidurnya agar tidak lupa akan bagian mereka di dunia? Tidak, dugaanmu sungguh salah. Tetapi yang ada adalah ketamakan yang amat sangat. Mereka berada dalam kefakiran dan kelaparan sebagai akibat dari ketamakan. Sebab, ketamakan orang mukmin adalah faktor penyebab kegagalan dan kemiskinan.
Ey divane baş ve bozuk kalp! Zanneder misin ki “Müslümanlar dünyayı sevmiyorlar veyahut düşünmüyorlar ki fakr-ı hale düşmüşler ve ikaza muhtaçtırlar, tâ ki dünyadan hissesini unutmasınlar?” Zannın yanlıştır, tahminin hatadır. Belki hırs şiddetlenmiş, onun için fakr-ı hale düşüyorlar. Çünkü mü’minde hırs, sebeb-i hasarettir ve sefalettir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ada perumpamaan yang berbunyi, “Orang yang tamak selalu gagal dan merugi.
اَل۟حَرٖيصُ خَائِبٌ خَاسِرٌ durub-u emsal hükmüne geçmiştir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">