İçeriğe atla

Yirminci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

düzenleme özeti yok
("===Faktor Ketujuh===" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Değişiklik özeti yok
 
(Aynı kullanıcının aradaki diğer 19 değişikliği gösterilmiyor)
10. satır: 10. satır:
“Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab al-Qur’an dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah
“Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab al-Qur’an dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah
hanya kepunyaan Allah agama yang bersih.”
hanya kepunyaan Allah agama yang bersih.”
(QS. az-Zumar [39]: 2-3).Rasulullah bersabda:“Manusia sungguh celaka kecuali yang berilmu. Yang berilmu juga celaka kecuali yang mengamalkan ilmunya. Yang mengamalkan ilmunya juga celaka kecuali yang ikhlas. Dan orang yang ikhlas dihadapkan pada bahaya besar.” (*<ref>*Lihat takhrijnya pada memoar ketiga belas, Cahaya Ketujuh Belas.</ref>)
(QS. az-Zumar [39]: 2-3).Rasulullah bersabda:“Manusia sungguh celaka kecuali yang berilmu. Yang berilmu juga celaka kecuali yang mengamalkan ilmunya. Yang mengamalkan ilmunya juga celaka kecuali yang ikhlas. Dan orang yang ikhlas dihadapkan pada bahaya besar.” (*<ref>*Lihat takhrijnya pada memoar ketiga belas, Cahaya Ketujuh Belas.</ref>)Ayat dan hadis di atas menunjukkan betapa pentingnya kedudukan ikhlas dalam Islam. Ia menjadi landasan utama dalam semua urusan agama.
Dari sekian banyak hal yang terkait dengan ikhlas, secara singkat kami akan menyebutkan lima poin sebagai berikut:


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
155. satır: 156. satır:
===Faktor Ketujuh===
===Faktor Ketujuh===


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Perpecahan dan persaingan di antara ahlul haq bukan disebabkan oleh adanya kecemburuan di antara mereka, juga bukan karena mereka rakus kepada dunia. Sebaliknya, persatuan kaum yang lalai dan ahli dunia bukan disebabkan oleh kemuliaan dan keluhuran budi mereka.
Ehl-i hak ve hakikatin ihtilaf ve rekabetleri, kıskançlıktan ve hırs-ı dünyadan gelmediği gibi; ehl-i dünyanın ve ehl-i gafletin ittifakları dahi civanmertlikten ve ulüvv-ü cenabdan değildir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Akan tetapi, kaum yang benar itu tidak mampu menjaga kemuliaan dan keluhuran budi yang berasal dari hakikat serta tidak mampu menjaga kondisi persaingan yang bersih di jalan yang benar. Mereka menyalahgunakannya pada tahap tertentu akibat masuknya orang-orang yang tidak ahli dalam bidangnya sehingga mereka terjerumus ke dalam perpecahan. Akibatnya, mereka merugikan diri mereka sendiri dan kaum muslimin.
Belki ehl-i hakikat, hakikatten gelen ulüvv-ü cenab ve ulüvv-ü himmet ve tarîk-i hakta memduh olan müsabakayı tam muhafaza edemediklerinden ve nâ-ehillerin girmesi yüzünden bir derece sû-i istimal ettiklerinden; rekabetkârane ihtilafa düşüp hem kendine hem cemaat-i İslâmiyeye ehemmiyetli zarar olmuş.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Adapun kaum sesat dan lalai, karena tidak memiliki kemuliaan dan harga diri, mereka bersatu dengan siapa pun, bahkan dengan orang-orang yang hina dan pengkhianat sekalipun agar bisa mengambil keuntungan yang mereka tuju. Mereka berusaha tidak membuat marah teman-teman serta para pemimpin yang mereka patuhi sampai ke tingkat penyembahan demi meraih keuntungan tadi. Karena itu, mereka hidup rukun dengan orang-orang yang bersama mereka serta berkumpul bersama orang-orang yang mengejar keuntungan tersebut, apa pun bentuk perkumpulannya. Maka, dengan tekad dan kesungguhan, mereka bisa sampai pada tujuan.
Ehl-i gaflet ve ehl-i dalalet ise meftun oldukları menfaatlerini kaçırmamak ve menfaat için perestiş ettikleri reislerini ve arkadaşlarını küstürmemek için zilletlerinden ve nâmertliklerinden, hamiyetsizliklerinden; mutlak arkadaşlarıyla, hattâ denî ve hain ve muzır olsalar dahi hâlisane ittihat hem menfaat etrafında toplanan ne şekilde olursa olsun şerikleriyle samimane ittifak ederler. Samimiyet neticesi olarak istifade ederler.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai ahlul haq dan ahli hakikat, wahai yang diuji dengan perpecahan! Dalam kondisi yang sulit ini, kalian telah meninggalkan sikap ikhlas dan tidak menjadikan ridha Allah sebagai tujuan beramal sehingga membuat ahlul haq berada dalam kehinaan dan kekalahan.
İşte ey musibetzede ve ihtilafa düşmüş ehl-i hak ve ashab-ı hakikat! Bu musibet zamanında ihlası kaçırdığınızdan ve rıza-yı İlahîyi münhasıran gaye-i maksat yapmadığınızdan, ehl-i hakkın bu zillet ve mağlubiyetine sebebiyet verdiniz.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ketahuilah bahwa seharusnya tidak ada kedengkian, persaingan, dan kecemburuan dalam urusan agama dan persoalan akhirat. Sebab, faktor kedengkian dan kecemburuan adalah banyaknya tangan yang ingin meraih sesuatu yang sama, banyaknya perhatian yang tertuju pada kedudukan yang sama, serta selera makan banyak orang yang mengarah pada makanan yang sama. Ketika itulah, perselisihan, persaingan, dan perebutan itu memicu kedengkian dan kecemburuan. Karena dunia ini sempit, singkat, tidak bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia yang begitu banyak, serta ada banyak orang memperebutkan sesuatu yang sama, maka terjerumuslah mereka dalam jurang persaingan.
Umûr-u diniye ve uhreviyede rekabet, gıpta, hased ve kıskançlık olmamalı ve hakikat nokta-i nazarında olamaz. Çünkü kıskançlık ve hasedin sebebi; bir tek şeye çok eller uzanmasından ve bir tek makama çok gözler dikilmesinden ve bir tek ekmeği çok mideler istemesinden müzahame, münakaşa, müsabaka sebebiyle gıptaya, sonra kıskançlığa düşerler. Dünyada bir şey-i vâhide çoklar talip olduğundan ve dünya dar ve muvakkat olması sebebiyle insanın hadsiz arzularını tatmin edemediği için rekabete düşüyorlar.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Adapun di akhirat yang luas kelak, setiap mukmin akan mendapatkan surga seluas langit dan bumi, yang terbentang sepanjang lima ratus tahun (perjalanan).(*<ref>*Ada sebuah pertanyaan penting, “Bagaimana akal kita yang terbatas ini bisa menangkap hakikat dari riwayat yang menyebutkan bahwa seorang mukmin akan diberi surga seluas lima ratus tahun (perjalanan)?
Fakat âhirette tek bir adama beş yüz sene '''(Hâşiye<ref>'''Hâşiye:''' '''Mühim bir taraftan ehemmiyetli bir suâl:''' Rivâyette gelmiş ki, Cennette bir adama beş yüz senelik bir Cennet verilir. Bu hakikat akl-ı dünyevînin havsalasında nasıl yerleşir?
Jawabannya: di dunia ini, setiap orang memiliki dunia sendiri yang bersifat semen- tara dan khusus seluas dunia di mana tiang dunia itu adalah kehidupannya. Ia menik- mati kehidupan di dunia tersebut dengan indra lahiriah dan batiniahnya sehingga ia bisa berkata, “Matahari bagaikan lampu penerang bagiku, sementara bintang-gemintang laksana lentera.” Keberadaan makhluk yang lain tidak mengganggunya, melainkan mer- eka memakmurkan dan menghiasi dunianya sendiri. Hal yang sama berlaku di surga meskipun sangat berbeda. Disamping ada taman sendiri yang berisi ribuan istana dan bidadari, setiap mukmin memiliki surga pribadi seluas lima ratus tahun dari surga yang bersitat umum. Setiap mereka bisa bersenang-senang dengan kenikmatan surga sesuai dengan surga yang mereka dapatkan, sesuai derajat mereka masing-masing. Keberadaan orang lain sama sekali tidak mengurangi kenikmatan dan kepemilikannya, melainkan menguatkan serta menghiasi surga mereka yang khusus dan luas. Ya, sebagaimana manusia di dunia ini bersenang-senang dengan mulut, telinga, mata, serta perasaan dan indra lainnya sepanjang satu jam yang ia habiskan di taman, atau sepanjang satu hari yang ia habiskan dalam acara piknik, atau sepanjang perjalanan satu bulan yang ia habiskan di negaranya, atau satu tahun yang ia gunakan untuk perjalanan, maka demikian pula dengan di surga. Hanya saja, di kerajaan yang kekal itu, indra perasa dan penciuman manusia bisa merasakan kenikmatan selama satu tahun yang sulit dinikmati di dunia selama satu jam di kebun yang rindang. Indra penglihatan dan pendengarannya bisa merasakan kenikmatan dari ujung ke ujung surga sepanjang lima ratus tahun yang dinikmatinya dalam perjalanan selama satu tahun di dunia. Indra dan perasaan setiap mukmin, sesuai dengan derajat dan pahala amal yang dilakukannya di dunia, akan tersingkap dan membentang sehingga dapat merasakan segala kenikmatan surga–Penulis.</ref>)Setiap orang akan memperoleh tujuh puluh ribu bidadari dan istana. Karena itu, tidak ada alasan sama sekali bagi mereka untuk saling mendengki dan bersaing.
<br />
'''Elcevab:''' Nasıl ki, bu dünyada herkesin dünya kadar hususî ve muvakkat bir dünyası var. Ve o dünyanın direği onun hayatıdır. Ve zâhirî ve bâtınî duygularıyla o dünyasından istifade eder. "Güneş bir lambam, yıldızlar mumlarımdır" der. Başka mahlûkat ve zîrûhlar bulunmaları, o adamın mâlikiyetine mâni olmadıkları gibi, bil'akis, onun hususî dünyasını şenlendiriyorlar, zînetlendiriyorlar.  
<br />
Aynen öyle de, (fakat binler derece yüksek) herbir mü'min için binler kasır ve hûrileri ihtiva eden hàs bahçesinden başka, umumî Cennetten beş yüz sene genişliğinde birer hususî Cenneti vardır. Derecesi nisbetinde inkişaf eden hissiyatıyla, duygularıyla, Cennete ve ebediyete lâyık bir sûrette istifade eder. Başkaların iştirâki, onun mâlikiyetine ve istifadesine noksan vermedikleri gibi, kuvvet verirler. Ve hususî ve geniş Cennetini zînetlendiriyorlar.
<br />
Evet, bu dünyada bir adam, bir saatlik bir bahçeden ve bir günlük bir seyrangâhtan ve bir aylık bir memleketten ve bir senelik bir mesîregâhta seyahatinden ağzıyla, kulağıyla, gözüyle, zevkiyle, zâikasıyla, sâir duygularıyla istifade ettiği gibi; aynen öyle de, fakat bir saatlik bir bahçeden ancak istifade eden bu fânî memleketteki kuvve-i şâmme ve kuvve-i zâika, o bâkî memlekette bir senelik bahçeden aynı istifadeyi eder. Ve burada bir senelik mesîregâhtan ancak istifade edebilen bir kuvve-i bâsıra ve kuvve-i sâmia, orada beş yüz senelik mesîregâhındaki seyahatten, o haşmetli, baştan başa zînetli memlekete lâyık bir tarzda istifade eder.  
<br />
Her mü'min derecesine ve dünyada kazandığı sevâblar, haseneler nisbetinde inbisat ve inkişaf eden duygularıyla zevk alır, telezzüz eder, müstefîd olur.</ref>)''' mesafelik bir cennet ihsan edilmesi ve yetmiş bin kasır ve huriler verilmesi ve ehl-i cennetten herkes kendi hissesinden kemal-i rıza ile memnun olması işaretiyle gösteriliyor ki âhirette medar-ı rekabet bir şey yoktur ve rekabet de olamaz. Öyle ise âhirete ait olan a’mal-i salihada dahi rekabet olamaz, kıskançlık yeri değildir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Dengan demikian, jelaslah bahwa tidak ada kedengkian dan persaingan dalam amal saleh yang terkait dengan akhirat. Siapa yang mendengki berarti ia berbuat riya. Dengan kata lain, ia mencari keuntungan duniawi yang dibungkus dengan label amal saleh. Atau, ia benar-benar bodoh sehingga tidak mengetahui tujuan amal saleh serta tidak mengetahui bahwa keikhlasan merupakan roh dan landasan amal saleh. Ia pun meragukan keluasan rahmat Allah dengan membawa sejenis rasa permusuhan terhadap para wali Allah dalam bentuk persaingan.
Kıskançlık eden ya riyakârdır, a’mal-i saliha suretiyle dünyevî neticeleri arıyor veyahut sadık cahildir ki a’mal-i saliha nereye baktığını bilmiyor ve a’mal-i salihanın ruhu, esası ihlas olduğunu derk etmiyor. Rekabet suretiyle evliyaullaha karşı bir nevi adâvet taşımakla, vüs’at-i rahmet-i İlahiyeyi ittiham ediyor. Bu hakikati teyid eden bir vakıa:
Di sini kami akan menyebutkan sebuah peristiwa yang menguatkan kenyataan di atas.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Salah seorang teman kami memendam kebencian dan permusuhan kepada seseorang. Ketika orang yang dibencinya itu dipuji dalam sebuah majelis yang dihadirinya lewat ucapan, “Ia adalah orang yang saleh. Ia termasuk wali Allah,” ia tidak cemburu dan tidak resah dengan pujian yang diarahkan pada musuhnya itu.
Eski arkadaşlarımızdan bir adamın, bir adama karşı adâveti vardı. O adamın yanında senakârane onun düşmanı amel-i salihle, hattâ velayetle tavsif edildi. O adam kıskanmadı, sıkılmadı.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Tetapi manakala ada yang berkata, “Ia adalah orang kuat dan berani,” rasa dengki dan cemburunya mulai keluar.
Sonra birisi dedi: “Senin o düşmanın cesurdur, kuvvetlidir.Baktık ki o adamda şiddetli bir kıskançlık ve bir rekabet damarı uyandı.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Melihat hal itu, kami berkata kepadanya, “Wahai teman, sesungguhnya kesalehan dan kedudukan wali termasuk kedudukan yang paling mulia di akhirat nanti. Kedudukan tersebut tidak bisa dibandingkan dengan yang lain. Kami melihat penyebutan kedudukan tersebut tidak membuatmu merasa cemburu. Sementara ketika disebutkan bahwa ia mempunyai sendi-sendi yang kuat—padahal kondisi itu juga dimiliki oleh banteng—dan keberanian yang juga dimiliki oleh binatang buas, engkau tampak sangat dengki kepadanya.”
Ona dedik: “Velayet ve salahat hadsiz bir hayat-ı ebediyenin pırlantası gibi bir kuvvet ve bir yüksekliktir. Sen buna bu cihette kıskanmadın. Dünyevî kuvvet öküzde ve cesaret canavarda dahi bulunmakla beraber, velayet ve salahate nisbeten; bir âdi cam parçasının elmasa nisbeti gibidir.”
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Mendengar hal tersebut, ia menjawab, “Kami berdua berkeinginan mencapai tujuan dan kedudukan tertentu di dunia. Kekuatan, keberanian, dan sejenisnya merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan duniawi itu. Karena itu, aku cemburu kepadanya. Adapun tingkatan dan kedudukan akhirat tidak terbatas. Bisa jadi di sana orang yang aku musuhi akan menjadi teman yang paling kucintai.”
O adam dedi ki: “Bir noktaya, bir makama ikimiz bu dünyada gözümüzü dikmişiz. Oraya çıkmak için basamaklarımız da kuvvet ve cesaret gibi şeylerdir. Onun için kıskandım. Âhiret makamatı hadsizdir. O burada benim düşmanım iken, orada benim samimi ve sevgili kardeşim olabilir.”
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai ahli hakikat dan tarekat! Mengabdi kepada kebenaran bukanlah sesuatu yang ringan dan mudah. Ia bagaikan memikul dan menjaga kekayaan yang banyak dan berat. Orang-orang yang memi- kul kekayaan tersebut tentunya merasa gembira dan sangat senang manakala ada orang-orang kuat yang mau membantu. Maka, yang harus dilakukan adalah menyambut mereka dengan cinta yang tulus, lebih melihat pada kekuatan, pengaruh, dan bantuan mereka ketimbang pribadi mereka, serta menerima mereka dengan kebanggaan yang selayaknya. Mereka adalah para saudara yang hakiki serta para pendukung yang rela berkorban. Jika demikian, mengapa mereka masih dipandang dengan pandangan kedengkian, persaingan, dan kecemburuan yang merusak keikhlasan dan membuat amal dan misi kalian selalu dipojokkan oleh kaum yang sesat? Mereka pun menem- patkan kalian dalam posisi yang jauh lebih rendah daripada ahli du- nia; bahkan mereka menyamakan kalian dengan orang-orang yang meraih dunia lewat agama; menjadikan kalian termasuk orang yang rakus terhadap harta dunia; dan menisbatkan berbagai tuduhan keliru lainnya kepada kalian.
Ey ehl-i hakikat ve tarîkat! Hakka hizmet, büyük ve ağır bir defineyi taşımak ve muhafaza etmek gibidir. O defineyi omuzunda taşıyanlara ne kadar kuvvetli eller yardıma koşsalar daha ziyade sevinir, memnun olurlar. Kıskanmak şöyle dursun, gayet samimi bir muhabbetle o gelenlerin kendilerinden daha ziyade olan kuvvetlerini ve daha ziyade tesirlerini ve yardımlarını müftehirane alkışlamak lâzım gelirken, nedendir ki rekabetkârane o hakiki kardeşlere ve fedakâr yardımcılara bakılıyor ve o hal ile ihlas kaçıyor. Vazifenizde müttehem olup ehl-i dalaletin nazarında, sizden ve sizin mesleğinizden yüz derece aşağı olan, din ile dünyayı kazanmak ve ilm-i hakikatle maişeti temin etmek, tama’ ve hırs yolunda rekabet etmek gibi müthiş ittihamlara maruz kalıyorsunuz.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Obat satu-satunya untuk penyakit ini adalah:
'''Bu marazın çare-i yegânesi:''' Nefsini ittiham etmek ve nefsine değil, daima karşısındaki meslektaşına taraftar olmak. Fenn-i âdab ve ilm-i münazaranın uleması mabeynindeki hakperestlik ve insaf düsturu olan şu: “Eğer bir meselenin münazarasında kendi sözünün haklı çıktığına taraftar olup ve kendi haklı çıktığına sevinse ve hasmının haksız ve yanlış olduğuna memnun olsa insafsızdır.” Hem zarar eder. Çünkü haklı çıktığı vakit o münazarada bilmediği bir şeyi öğrenmiyor, belki gurur ihtimaliyle zarar edebilir. Eğer hak hasmının elinde çıksa zararsız, bilmediği bir meseleyi öğrenip menfaattar olur, nefsin gururundan kurtulur.
1. Menyalahkan diri sendiri.
</div>
2. Memihak kepada sahabat yang berada di jalan kebenaran, bu- kan kepada diri sendiri.
3. Berpegang pada nilai-nilai kejujuran dan pencarian kebenaran yang ditetapkan oleh para ulama ahli debat. Yaitu, “Jika sese- orang merasa senang kalau ucapannya benar dalam sebuah perdebatan serta merasa senang jika lawannya salah dan keliru, maka ia termasuk orang yang tidak adil.” Sebetulnya orang tersebut merugi karena tidak mendapat sesuatu yang baru dari diskusi tersebut. Bahkan, dengan itu ia bisa menjadi sombong. Padahal jika kebenaran muncul dari lisan musuhnya, hal itu tidak akan membuatnya rugi serta tidak akan membuatnya lupa diri.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Bahkan, ia bisa belajar sesuatu yang baru. Dengan kata lain, seorang pencari kebenaran yang objektif akan mengorbankan egonya demi kebenaran. Ketika melihat kebenaran ada pada musuhnya, ia akan menerimanya dengan senang hati dan lapang dada.
Demek insaflı hakperest, hakkın hatırı için nefsin hatırını kırıyor. Hasmının elinde hakkı görse yine rıza ile kabul edip taraftar çıkar, memnun olur.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Seandainya para pemuka agama, ahli hakikat, ahli tarekat, dan para ulama menjadikan kaidah di atas sebagai prinsip hidup dan landasan amal mereka, dengan izin Allah, pasti mereka bisa bersikap ikhlas, mendapat taufiq dalam mengerjakan amal-amal ukhrawi, serta dengan rahmat dan karunia-Nya mereka bisa selamat dari musibah besar ini, yang telah mengepung mereka dari segala sisi.
İşte bu düsturu ehl-i din, ehl-i hakikat, ehl-i tarîkat, ehl-i ilim kendilerine rehber ittihaz etseler ihlası kazanırlar. Ve vazife-i uhreviyelerinde muvaffak olurlar. Ve bu feci sukut ve musibet-i hazıradan rahmet-i İlahiye ile kurtulurlar.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
سُب۟حَانَكَ لَا عِل۟مَ لَنَٓا اِلَّا مَا عَلَّم۟تَنَٓا اِنَّكَ اَن۟تَ ال۟عَلٖيمُ ال۟حَكٖيمُ
سُب۟حَانَكَ لَا عِل۟مَ لَنَٓا اِلَّا مَا عَلَّم۟تَنَٓا اِنَّكَ اَن۟تَ ال۟عَلٖيمُ ال۟حَكٖيمُ
</div>






<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
------
------
<center> [[On Dokuzuncu Lem'a]] ⇐ [[Lem'alar]] | ⇒ [[Yirmi Birinci Lem'a]] </center>
<center> [[On Dokuzuncu Lem'a/id|CAHAYA KESEMBILAN BELAS]] ⇐ | [[Lem'alar/id|Al-Lama’ât]] | ⇒ [[Yirmi Birinci Lem'a/id|CAHAYA KEDUA PULUH SATU]] </center>
------
------
</div>