81.930
düzenleme
("Ya, sebagaimana kemuliaan yang dihiasi keimanan bukan sarana untuk memaksa, ia juga bukan merupakan sarana untuk melakukan penindasan. Sebab, pemaksaan dan kekerasan terhadap orang lain merupakan kekejian. Justru pendekatan yang mestinya dilakukan oleh mereka yang memiliki kemuliaan adalah bergaul di masya- rakat dengan sikap ketidakberdayaan (al-ajz), kefakiran (al-fakr) dan rendah hati (tawâdhu). Alhamdulillah, kehidupan kami telah dan masih sesuai de..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Dia telah berbuat baik kepadaku lewat karunia dan kemurahan-Nya sehingga aku bisa beramal sekaligus memahami ilmu-ilmu keimanan dan al-Qur’an. hingga aku bisa beramal sekaligus memahami ilmu-ilmu keimanan dan al-Qur’an.Alhamdulillah aku bisa mempergunakan umurku yang merupakan nikmat Ilahi ini untuk kepentingan umat Islam dan demi kebahagiaan mereka. Aku tidak pernah sama sekali memaksa orang lain. Selain itu, aku juga menghindari sanjungan dan pujia..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
77. satır: | 77. satır: | ||
Ya, sebagaimana kemuliaan yang dihiasi keimanan bukan sarana untuk memaksa, ia juga bukan merupakan sarana untuk melakukan penindasan. Sebab, pemaksaan dan kekerasan terhadap orang lain merupakan kekejian. Justru pendekatan yang mestinya dilakukan oleh mereka yang memiliki kemuliaan adalah bergaul di masya- rakat dengan sikap ketidakberdayaan (al-ajz), kefakiran (al-fakr) dan rendah hati (tawâdhu). Alhamdulillah, kehidupan kami telah dan masih sesuai dengan pendekatan tersebut. Aku tidak mengatakan diriku memiliki kemuliaan. Tetapi aku berbicara untuk menceritakan karunia Allah kepadaku dan dengan niat bersyukur kepada-Nya. | Ya, sebagaimana kemuliaan yang dihiasi keimanan bukan sarana untuk memaksa, ia juga bukan merupakan sarana untuk melakukan penindasan. Sebab, pemaksaan dan kekerasan terhadap orang lain merupakan kekejian. Justru pendekatan yang mestinya dilakukan oleh mereka yang memiliki kemuliaan adalah bergaul di masya- rakat dengan sikap ketidakberdayaan (al-ajz), kefakiran (al-fakr) dan rendah hati (tawâdhu). Alhamdulillah, kehidupan kami telah dan masih sesuai dengan pendekatan tersebut. Aku tidak mengatakan diriku memiliki kemuliaan. Tetapi aku berbicara untuk menceritakan karunia Allah kepadaku dan dengan niat bersyukur kepada-Nya. | ||
Dia telah berbuat baik kepadaku lewat karunia dan kemurahan-Nya sehingga aku bisa beramal sekaligus memahami ilmu-ilmu keimanan dan al-Qur’an. | |||
hingga aku bisa beramal sekaligus memahami ilmu-ilmu keimanan dan al-Qur’an.Alhamdulillah aku bisa mempergunakan umurku yang merupakan nikmat Ilahi ini untuk kepentingan umat Islam dan demi kebahagiaan mereka. Aku tidak pernah sama sekali memaksa orang lain. Selain itu, aku juga menghindari sanjungan dan pujian orang; dua hal yang diharapkan oleh kaum yang lalai. Sebab pujian dan sanjungan tersebut telah menyia-nyiakan dua puluh tahun umurku sebelumnya. Karena itu, aku anggap keduanya sebagai barang berbahaya. Hanya saja, dalam pandanganku sekarang pujian dan sanjungan yang ada hanyalah pertanda bahwa mereka menyambut baik Risalah Nur sehingga aku tidak lagi marah kepada mereka. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme