İçeriğe atla

Yirmi Üçüncü Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"'''Jawaban:'''Benar, Allah sama sekali tidak membutuhkan ibadahmu, wahai manusia. Bahkan, sedikit pun Dia tidak membutuhkan apa-apa. Namun engkaulah yang butuh dan perlu kepada ibadah. Pada hakikatnya engkau sakit, sementara ibadah merupakan balsam mujarab yang bisa menyembuhkan luka-luka jiwamu. Hal ini telah kami tegaskan dalam beberapa risalah.Bagaimana menurutmu seandainya ada seorang pasien yang ketika diobati oleh dokter yang sangat belas kasih dan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("'''Pertanyaan Pertama:'''Apa yang Allah butuhkan dari ibadah kita? Kami mendengar dari banyak orang yang malas beribadah, khususnya mereka yang meninggalkan shalat, di mana mereka bertanya, “Apa yang Allah butuhkan dari ibadah kita sampai-sampai dalam al-Qur’an Dia mewajibkannya secara keras kepada kita sekaligus mengancam kita dengan siksaan yang pedih di neraka jahannam? Bagaimana hal ini cocok dengan gaya bahasa al-Qur’an yang istikamah dan adil..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("'''Jawaban:'''Benar, Allah sama sekali tidak membutuhkan ibadahmu, wahai manusia. Bahkan, sedikit pun Dia tidak membutuhkan apa-apa. Namun engkaulah yang butuh dan perlu kepada ibadah. Pada hakikatnya engkau sakit, sementara ibadah merupakan balsam mujarab yang bisa menyembuhkan luka-luka jiwamu. Hal ini telah kami tegaskan dalam beberapa risalah.Bagaimana menurutmu seandainya ada seorang pasien yang ketika diobati oleh dokter yang sangat belas kasih dan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
217. satır: 217. satır:
'''Pertanyaan Pertama:'''Apa yang Allah butuhkan dari ibadah kita? Kami mendengar dari banyak orang yang malas beribadah, khususnya mereka yang meninggalkan shalat, di mana mereka bertanya, “Apa yang Allah butuhkan dari ibadah kita sampai-sampai dalam al-Qur’an Dia mewajibkannya secara keras kepada kita sekaligus mengancam kita dengan siksaan yang pedih di neraka jahannam? Bagaimana hal ini cocok dengan gaya bahasa al-Qur’an yang istikamah dan adil, sehingga memberikan ancaman keras terhadap kesalahan kecil semacam ini?”
'''Pertanyaan Pertama:'''Apa yang Allah butuhkan dari ibadah kita? Kami mendengar dari banyak orang yang malas beribadah, khususnya mereka yang meninggalkan shalat, di mana mereka bertanya, “Apa yang Allah butuhkan dari ibadah kita sampai-sampai dalam al-Qur’an Dia mewajibkannya secara keras kepada kita sekaligus mengancam kita dengan siksaan yang pedih di neraka jahannam? Bagaimana hal ini cocok dengan gaya bahasa al-Qur’an yang istikamah dan adil, sehingga memberikan ancaman keras terhadap kesalahan kecil semacam ini?”


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
'''Jawaban:'''Benar, Allah sama sekali tidak membutuhkan ibadahmu, wahai manusia. Bahkan, sedikit pun Dia tidak membutuhkan apa-apa. Namun engkaulah yang butuh dan perlu kepada ibadah. Pada hakikatnya engkau sakit, sementara ibadah merupakan balsam mujarab yang bisa menyembuhkan luka-luka jiwamu. Hal ini telah kami tegaskan dalam beberapa risalah.Bagaimana menurutmu seandainya ada seorang pasien yang ketika diobati oleh dokter yang sangat belas kasih dan penuh perhatian
'''Elcevap:''' Evet, Cenab-ı Hak senin ibadetine, belki hiçbir şeye muhtaç değil. Fakat sen ibadete muhtaçsın, manen hastasın. İbadet ise manevî yaralarına tiryaklar hükmünde olduğunu çok risalelerde ispat etmişiz. Acaba bir hasta, o hastalık hakkında, şefkatli bir hekimin ona nâfi’ ilaçları içirmek hususunda ettiği ısrara mukabil, hekime dese: “Senin ne ihtiyacın var, bana böyle ısrar ediyorsun?” Ne kadar manasız olduğunu anlarsın.
yang terus memintanya untuk meminum obat yang bisa mengobati penyakitnya, namun si pasien tadi malah berkata, “Apa perlumu kepada obat itu hingga terus-menerus menyuruhku untuk meminumnya?” Bukankah dari sini kita bisa mengetahui betapa bodohnya cara berpikir si pasien tadi?
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">