İçeriğe atla

İkinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Wahai diri, ketahuilah bahwa orang pertama itu adalah orang kafir atau orang fasik yang lalai. Dunia ini dalam pandangannya seperti tempat ratapan umum, sementara seluruh makhluk hidup laksana para yatim yang menangis karena terpukul akibat perpisahan. Manusia dan hewan dianggap sebagai makhluk liar tanpa ada yang mengembala dan memilikinya di mana ia tercabik-cabik oleh cengkeraman ajal. Lalu benda-benda besar seperti gunung dan lautan diibaratkan seper..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Ketika pulang, ia bertemu dengan orang pertama tadi dan ber- tanya tentang keadaannya. Setelah mengetahui segala hal tentangnya, ia berkata, “Wahai Fulan, engkau telah gila. Rasa sial yang tertanam dalam jiwamu terpantul dalam kondisi lahiriahmu sehingga engkau menganggap semua senyuman sebagai ratapan dan tangisan, serta pembebasan tugas sebagai perampasan. Karena itu, sadarlah dan ber- sihkan kalbumu agar selubung keruh tersebut hilang dari matamu, s..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Wahai diri, ketahuilah bahwa orang pertama itu adalah orang kafir atau orang fasik yang lalai. Dunia ini dalam pandangannya seperti tempat ratapan umum, sementara seluruh makhluk hidup laksana para yatim yang menangis karena terpukul akibat perpisahan. Manusia dan hewan dianggap sebagai makhluk liar tanpa ada yang mengembala dan memilikinya di mana ia tercabik-cabik oleh cengkeraman ajal. Lalu benda-benda besar seperti gunung dan lautan diibaratkan seper..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
16. satır: 16. satır:
Setelah itu, orang malang tadi sedikit demi sedikit mulai sa- dar seraya berkata dengan penuh penyesalan, “Ya, aku telah gila aki- bat banyak minum khamer. Semoga Allah meridaimu. Engkau telah menyelamatkan diriku dari neraka penderitaan.”
Setelah itu, orang malang tadi sedikit demi sedikit mulai sa- dar seraya berkata dengan penuh penyesalan, “Ya, aku telah gila aki- bat banyak minum khamer. Semoga Allah meridaimu. Engkau telah menyelamatkan diriku dari neraka penderitaan.”


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai diri, ketahuilah bahwa orang pertama itu adalah orang kafir atau orang fasik yang lalai. Dunia ini dalam pandangannya seperti tempat ratapan umum, sementara seluruh makhluk hidup laksana para yatim yang menangis karena terpukul akibat perpisahan. Manusia dan hewan dianggap sebagai makhluk liar tanpa ada yang mengembala dan memilikinya di mana ia tercabik-cabik oleh cengkeraman ajal. Lalu benda-benda besar seperti gunung dan lautan diibaratkan seperti jenazah yang tak bergerak dan keranda yang menakutkan. Tentu saja ilusi yang menyakitkan tersebut yang bersumber dari sikap kufur dan sesat membuat pemiliknya tersiksa.
Ey nefsim! Bil ki evvelki adam kâfirdir veya fâsık-ı gafildir. Şu dünya, onun nazarında bir matemhane-i umumiyedir. Bütün zîhayat, firak ve zeval sillesiyle ağlayan yetimlerdir. Hayvan ve insan ise ecel pençesiyle parçalanan kimsesiz başıbozuklardır. Dağlar ve denizler gibi büyük mevcudat, ruhsuz, müthiş cenazeler hükmündedirler. Daha bunun gibi çok elîm, ezici, dehşetli evham, küfründen ve dalaletinden neş’et edip, onu manen tazip eder.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Adapun orang kedua, ia adalah orang mukmin yang mengenal Penciptanya dengan baik dan beriman kepada-Nya. Dalam panda- ngannya, dunia ibarat tempat zikir kepada Allah , aula tempat pe- ngajaran dan pelatihan semua manusia dan hewan, serta medan ujian bagi jin dan manusia. Sementara kematian yang dialami oleh hewan dan manusia merupakan bentuk pembebasan tugas. Mereka yang te- lah menyelesaikan tugas hidup berpisah dengan dunia yang fana ini dalam kondisi gembira. Pasalnya, mereka dipindahkan ke alam lain yang tidak dihiasi oleh kerisauan guna memberikan ruang bagi para petugas baru yang datang untuk melaksanakan tugas mereka.
Diğer adam ise mü’mindir; Cenab-ı Hâlık’ı tanır, tasdik eder. Onun nazarında şu dünya, bir zikirhane-i Rahman, bir talimgâh-ı beşer ve hayvan ve bir meydan-ı imtihan-ı ins ü cândır. Bütün vefiyat-ı hayvaniye ve insaniye ise terhisattır. Vazife-i hayatını bitirenler, bu dâr-ı fâniden, manen mesrurane, dağdağasız diğer bir âleme giderler. Tâ yeni vazifedarlara yer açılsın, gelip çalışsınlar. Bütün tevellüdat-ı hayvaniye ve insaniye ise ahz-ı askere, silah altına, vazife başına gelmektir. Bütün zîhayat, birer muvazzaf mesrur asker, birer müstakim memnun memurlardır. Bütün sadâlar ise ya vazife başlamasındaki zikir ve tesbih ve paydostan gelen şükür ve tefrih veya işlemek neşesinden neş’et eden nağamattır. Bütün mevcudat, o mü’minin nazarında, Seyyid-i Kerîm’inin ve Mâlik-i Rahîm’inin birer munis hizmetkârı, birer dost memuru, birer şirin kitabıdır. Daha bunun gibi pek çok latîf, ulvi ve leziz, tatlı hakikatler, imanından tecelli eder, tezahür eder.
Selanjutnya, seluruh anak yang lahir―baik itu hewan ataupun manusia―laksana konvoi militer dengan senjata lengkap untuk suatu tugas dan kewajiban. Setiap entitas tidak lain merupakan petugas dan prajurit yang gembira serta pesuruh yang istikamah dan penuh rida. Lalu suara dan gema yang terdengar di seluruh penjuru dunia merupa- kan bentuk zikir dan tasbih dalam melaksanakan tugas, bentuk syukur dan tahlil sebagai pemberitahuan bahwa ia telah selesai dikerjakan, atau dendang yang bersumber dari kerinduan dan kecintaan terhadap pekerjaan yang ada.Jadi, seluruh entitas dalam pandangan mukmin merupakan pe- layan yang bersahabat, petugas yang akrab, dan tulisan indah milik Tu- hannya Yang Maha Pemurah dan Pemiliknya Yang Maha Penyayang.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Demikianlah, lewat keimanannya tampak banyak sekali hakikat yang sangat halus, mulia, dan nikmat semacam itu. Dengan demikian, iman benar-benar berisi benih maknawi yang berasal dari pohon Tuba sur- ga.
Demek iman, bir manevî tûba-i cennet çekirdeğini taşıyor. Küfür ise manevî bir zakkum-u cehennem tohumunu saklıyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">