İçeriğe atla

On Altıncı Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Wahai Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk. Karuniakanlah kepada Kami rahmat dari sisi-Mu; karena Engkaulah Maha Pemberi (karunia)." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("“Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya...” (QS. Hud [11]: 56). “Di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu...” (QS. Yâsîn [36]: 83). “Kami lebih dekat kepada-Nya daripada urat lehernya.” (QS. Qâf [50]: 16)." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Wahai Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk. Karuniakanlah kepada Kami rahmat dari sisi-Mu; karena Engkaulah Maha Pemberi (karunia)." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
 
(Aynı kullanıcının aradaki diğer 18 değişikliği gösterilmiyor)
83. satır: 83. satır:
83).
83).
“Kami lebih dekat kepada-Nya daripada urat lehernya.” (QS. Qâf [50]: 16).
“Kami lebih dekat kepada-Nya daripada urat lehernya.” (QS. Qâf [50]: 16).
Ayat-ayat di atas menjelaskan puncak kedekatan Ilahi, sementara ayat-ayat yang lain seperti firman-Nya yang berbunyi:


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
“Kepada-Nya kalian dikembalikan.” (QS. Yâsîn [36]: 83).
وَ اِلَي۟هِ تُر۟جَعُونَ ۝ تَع۟رُجُ ال۟مَلٰٓئِكَةُ وَالرُّوحُ اِلَي۟هِ فٖى يَو۟مٍ كَانَ مِق۟دَارُهُ خَم۟سٖينَ اَل۟فَ سَنَةٍ ve hadîste vârid olan “Cenab-ı Hak, yetmiş bin hicab arkasındadır.” ve mi’rac gibi hakikatler, nihayet derecede bu’diyetimizi gösteriyor. Şu sırr-ı gamızı fehme takrib edecek bir izah isterim.
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.” (QS. al-Ma’ârij [70]: 4) serta hadis yang berbunyi, “Allah berada di balik tujuh pu- luh ribu hijab”(*<ref>*Abu Ya’la, al-Musnad 13/520, at-Thabrani, al-Mu’jam al-Ausath 6/278, 7/382, Ar-Ruyani, al-Musnad 2/212, Ibnu Abi ‘Ashim, as-Sunnah 2/367.</ref>)dan begitu juga peristiwa mi’raj. Semua itu menerang- kan bahwa makhluk sangat jauh dari Allah. Aku menginginkan penjelasan agar rahasia ini bisa lebih mudah dipahami.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jawaban:
'''Elcevap:''' Öyle ise dinle:
Pertama, kami telah menjelaskan pada Akhir Kilau Pertama bahwa matahari, dengan cahayanya, tidak terikat.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Lalu dari bentuk atau gambar pantulannya yang bersifat immateri, ia lebih dekat kepadamu dari pelupuk mata yang merupakan cermin jendala ruhmu. Namun engkau sangat jauh darinya karena engkau terikat dalam alam materi. Engkau tidak bisa menyentuh kecuali sebagian bayangannya. Yang kau terima hanya satu bentuk manifestasinya yang bersifat parsial. Engkau hanya bisa dekat dengan sejumlah warna yang berposisi sebagai sifat- nya serta sebagian kilaunya yang merupakan sekumpulan namanya.
'''Evvela,''' Birinci Şuâ’nın âhirinde demiştik: Nasıl ki güneş, kayıtsız nuruyla ve maddesiz aksi cihetiyle sana, senin ruhun penceresi ve onun âyinesi olan göz bebeğinden daha yakın olduğu halde; sen, mukayyed ve maddede mahpus olduğun için ondan gayet uzaksın. Onun yalnız bir kısım akisleriyle, gölgeleriyle temas edebilirsin ve bir nevi cilveleriyle ve cüz’î tecellileriyle görüşebilirsin ve bir sınıf sıfatları hükmünde olan elvanlarına ve bir taife isimleri hükmünde olan şuâlarına ve mazharlarına yanaşabilirsin.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jika engkau ingin mendekati tingkatan asli matahari dan hen- dak berhadapan langsung dengan zatnya, engkau harus melepas ba- nyak sekali ikatan lalu berangkat dari banyak tingkatan universal. Seo- lah-olah secara maknawi engkau menjadi sebesar bumi secara rohani terbentang bagaikan udara, naik tinggi laksana bulan, serta berhada- pan dengan matahari laksana purnama. Baru setelah itu engkau bisa mengaku dekat dengannya tanpa hijab.
Eğer, güneşin mertebe-i aslîsine yanaşmak ve bizzat doğrudan doğruya güneşin zatı ile görüşmek istersen o vakit pek çok kayıtlardan tecerrüd etmekliğin ve pek çok meratib-i külliyetten geçmekliğin lâzım gelir. Âdeta sen, manen tecerrüd cihetiyle küre-i arz kadar büyüyüp, hava gibi ruhen inbisat edip ve kamer kadar yükselip, bedir gibi mukabil geldikten sonra bizzat perdesiz onunla görüşüp bir derece yanaşmak dava edebilirsin.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Nah, Allah Yang Mahamulia, Mahasempurna, Mahaagung, Dzat Wajibul wujud, Dzat yang menghadirkan seluruh entitas, Cahaya yang kekal, Penguasa azali dan abadi, lebih dekat kepadamu daripada di- rimu. Sementara engkau sangat jauh dari-Nya. Jika engkau mampu, terapkanlah makna mendalam pada perumpamaan di atas.
Öyle de o Celil-i pür-kemal, o Cemil-i bîmisal, o Vâcibü’l-vücud, o Mûcid-i külli mevcud, o Şems-i sermed, o Sultan-ı ezel ve ebed, sana senden yakındır. Sen, ondan nihayetsiz uzaksın. Kuvvetin varsa temsildeki dekaikı tatbik et.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kedua, nama dan gelar “pemimpin” misalnya—dari sekian ba- nyak gelar raja—tampak pada berbagai wilayah kekuasaannya. Mulai dari wilayah komprehensif panglima militer, jenderal, letnan hing- ga sersan dan kopral. Artinya, manifestasi wujudnya terdapat dalam berbagai wilayah, baik luas maupun sempit, baik dalam bentuk uni- versal maupun parsial.Di saat melakukan tugas militer, seorang prajurit menjadikan sang kopral sebagai rujukannya karena padanya terdapat wujud kepemimpinan yang bersifat parsial sekaligus lewat manifestasi nama parsialnya itu ia tersambung dengan pemimpinnya yang tertinggi. Namun andaikan sang prajurit ingin berhubungan dengan panglima tertinggi dengan namanya yang asli lalu berhadapan dengannya lewat gelar tadi, ia harus naik dan melewati sejumlah tingkatan, mulai dari tingkatan kopral hingga panglima tertinggi.
'''Sâniyen:''' Mesela وَ لِلّٰهِ ال۟مَثَلُ ال۟اَع۟لٰى bir padişahın çok isimleri içinde “kumandan” ismi çok mütedâhil dairelerde tezahür eder. Serasker daire-i külliyesinden tut, müşiriyet ve ferikiyet, tâ yüzbaşı tâ onbaşıya kadar geniş ve dar, küllî ve cüz’î dairelerde de zuhur ve tecellisi vardır. Şimdi bir nefer, hizmet-i askeriyesinde onbaşı makamında tezahür eden cüz’î kumandanlık noktasını merci tutar, kumandan-ı a’zamına şu cüz’î cilve-i ismiyle temas eder ve münasebettar olur. Eğer asıl ismiyle temas etmek, ona o unvan ile görüşmek istese onbaşılıktan tâ serasker mertebe-i külliyesine çıkmak lâzım gelir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jadi, raja dekat dengan prajurit tadi lewat nama, hukum, rambu, pengetahuan, dan pengaturannya. Jika ia bersifat nurani dan termasuk kalangan wali dan abdal, ia dekat padanya secara dzat karena tidak ada yang menghalangi. Meskipun sang prajurit jauh dari raja dan terdapat ribuan tingkatan yang menjadi penghalang antara dirinya dan pe- nguasa serta terdapat ribuan hijab yang memisahkan darinya, namun raja kadang kala merasa simpati kepada salah seorang prajurit hingga menghadirkan prajurit tersebut di hadapannya. Ia berikan pada praju- rit tadi sejumlah karunia dan kelembutannya.
Demek padişah, o nefere ismiyle, hükmüyle, kanunuyla ve ilmiyle, telefonuyla ve tedbiriyle ve eğer o padişah, evliya-i ebdaliyeden nurani olsa bizzat huzuruyla gayet yakındır. Hiçbir şey mani olup hâil olamaz. Halbuki o nefer gayet uzaktır. Binler mertebeler hâil, binler hicablar fâsıldır. Fakat bazen merhamet eder, hilaf-ı âdet bir neferi huzuruna alır, lütfuna mazhar eder.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Allah lebih daripada itu. Dzat Pemilik perintah kun fayakûn, Yang menundukkan matahari dan bintang laksana prajurit yang patuh, Allah , lebih dekat kepada segala sesuatu daripada apa pun. Padahal, segala sesuatu sangat jauh dari-Nya.Jika Engkau ingin masuk ke hadapan-Nya tanpa hijab, tujuh puluh ribu hijab yang bercahaya dan gelap harus dilalui. Yaitu alam materi, kosmos, nama, dan sifat-Nya. Barulah bisa naik ke setiap na- ma-Nya yang memiliki ribuan tingkatan manifestasi, baik yang bersi- fat khusus maupun universal. Lalu harus dilakukan perjalanan menu- ju tingkatan sifat-sifat-Nya yang mulia. Kemudian naik ke arasy-Nya yang agung yang merupakan tempat menifestasi al-Ism al-A’zham. Jika tidak ada tarikan dan karunia Ilahi dibutuhkan ribuan amal dan suluk.
Öyle de “Emr-i kün feyekûn”e mâlik, güneşler ve yıldızlar emirber neferi hükmünde olan Zat-ı Zülcelal, her şeye her şeyden daha ziyade yakın olduğu halde, her şey ondan nihayetsiz uzaktır. Onun huzur-u kibriyasına perdesiz girmek istenilse zulmanî ve nurani, yani maddî ve ekvanî ve esmaî ve sıfâtî yetmiş binler hicabdan geçmek, her ismin binler hususi ve küllî derecat-ı tecellisinden çıkmak, gayet yüksek tabakat-ı sıfâtında mürur edip tâ ism-i a’zamına mazhar olan arş-ı a’zamına urûc etmek; eğer cezb ve lütuf olmazsa binler seneler çalışmak ve sülûk etmek lâzım gelir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sebagai contoh: jika engkau ingin mendekat kepada-Nya lewat nama al-Khâlik (Maha Pencipta), maka pertama-tama engkau harus menjalin hubungan dengan status Dia adalah Penciptamu, kemudian dengan status Dia Pencipta seluruh manusia, selanjutnya dengan status Dia Pencipta seluruh makhluk hidup. Setelah itu, lewat nama Pencipta seluruh entitas. Karena itu, jika hal ini tidak terwujud maka ia tetap dalam bayangan tanpa ada yang ditemukan kecuali manifestasi parsial.
Mesela sen, ona Hâlık ismiyle yanaşmak istersen; senin hâlıkın hususiyetiyle, sonra bütün insanların hâlıkı cihetiyle, sonra bütün zîhayatların hâlıkı unvanıyla, sonra bütün mevcudatın hâlıkı ismiyle münasebettarlık lâzım gelir. Yoksa zıllde kalırsın, yalnız cüz’î bir cilveyi bulursun.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
'''Catatan:'''raja yang disebutkan dalam contoh di atas telah mele- takkan dalam tingkatan nama pimpinan sejumlah perantara seper- ti jenderal dan letnan. Hal itu lantaran ia tidak mampu menunaikan pekerjaan sendiri. Adapun Dzat yang di tangan-Nya tergenggam se- gala sesuatu, Yang Mahakuasa, Dia tidak membutuhkan perantara, tetapi perantara hanyalah urusan lahiriah semata. Ia menyerupai ti- rai kemuliaan dan keagungan serta petunjuk yang menjelaskan ke- beradaan Penguasa rububiyah dilihat dari sisi pengabdian, kepapaan, dan kefakiran di hadapan keagungan Ilahi. Perantara bukan pemban- tuNya dan bukan pula sekutu dalam kekuasaan rububiyah-Nya.
'''Bir ihtar:''' Temsildeki padişah, aczi için kumandanlık isminin meratibinde müşir ve ferik gibi vasıtalar koymuştur. Fakat بِيَدِهٖ مَلَكُوتُ كُلِّ شَى۟ءٍ olan Kadîr-i Mutlak, vasıtalardan müstağnidir. Vasıtalar, sırf zâhirîdirler; perde-i izzet ve azamettirler. Ubudiyet ve hayret ve acz ve iftikar içinde saltanat-ı rububiyetine dellâldırlar, temaşagerdirler. Muîni değiller, şerik-i saltanat-ı rububiyet olamazlar.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="Dördüncü_Şuâ"></span>
== Dördüncü Şuâ ==
==KILAU KEEMPAT==
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai diri yang malas!
İşte ey tembel nefsim! '''Bir nevi mi’rac hükmünde olan namazın hakikati; sâbık temsilde bir nefer, mahz-ı lütuf olarak huzur-u şahaneye kabulü gibi; mahz-ı rahmet olarak Zat-ı Celil-i Zülcemal ve Mabud-u Cemil-i Zülcelal’in huzuruna kabulündür.''' “Allahu ekber” deyip, manen ve hayalen veya niyeten iki cihandan geçip, kayd-ı maddiyattan tecerrüd edip bir mertebe-i külliye-i ubudiyete veya küllînin bir gölgesine veya bir suretine çıkıp, bir nevi huzura müşerref olup اِيَّاكَ نَع۟بُدُ hitabına, herkesin kabiliyeti nisbetinde bir mazhariyet-i azîmedir.
Hakikat salat yang laksana mi’raj mukmin menyerupai izin masuk seorang prajurit ke kantor raja berkat karunianya seperti yang telah disebutkan dalam contoh sebelumnya. Nah, ketika engkau diterima di hadapan Allah , hal itu berkat karunia Allah Yang Mahasempurna dan Sesembahan Yang Mahaagung.Ketika mengucap “Allahu Akbar” secara maknawi dan imajinasi, engkau melintasi dunia dan akhirat se- hingga terlepas dari ikatan materi. Engkau masuk dengan mendapat tingkatan ubudiah yang universal, salah satu bayangan kedudukan yang bersifat komprehensif, atau salah satu gambarannya. Engkau mendapat kehormatan dengan hadirnya kalbu dan kemampuan bersimpuh di hadapan Allah sehingga mendapatkan keberuntungan besar lewat ucapan Iyyâka na’budu di mana masing-masing sesuai dengan tingkatannya.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya, pengulangan kalimat “Allahu Akbar” pada setiap gerakan salat merupakan isyarat ditempuhnya sejumlah tingkatan menuju tingkatan maknawi yang tinggi serta naik dari wilayah parsial menuju wilayah universal. Ia merupakan simbol bagi kesempurnaan kebesa- ran Allah secara global di mana ia berada di luar wilayah makrifat kita. Seakan-akan setiap kalimat “Allahu Akbar” menjadi petunjuk ditem- puhnya salah satu tingkatan mi’raj.
Âdeta, harekât-ı salâtiyede tekrarla “Allahu ekber, Allahu ekber” demekle kat’-ı meratibe ve terakkiyat-ı maneviyeye ve cüz’iyattan devair-i külliyeye çıkmasına bir işarettir ve marifetimiz haricindeki kemalât-ı kibriyasının mücmel bir unvanıdır. Güya her bir “Allahu ekber” bir basamak-ı mi’raciyeyi kat’ına işarettir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Demikianlah, mencapai bayangan atau kilau hakikat salat secara maknawi, niat, persepsi, atau imajinasi merupakan nikmat dan kebahagiaan besar.Karena itu, zikir “Allahu akbar” dalam rangkaian ibadah haji dilantunkan secara berulang-ulang.
İşte şu hakikat-i salâttan manen veya niyeten veya tasavvuren veya hayalen bir gölgesine, bir şuâına mazhariyet dahi büyük bir saadettir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sebab, haji pada dasarnya merupakan ibadah dalam tingkatan universal bagi setiap jamaah haji.Prajurit yang sederhana pergi ke hadapan raja pada hari yang khusus—seperti hari raya—sebagaimana seorang jenderal pergi un- tuk mendapatkan karunia dan kemurahan rajanya. Demikian pula ja- maah haji. Betapa pun awam, ia menuju Tuhannya Yang Mahamulia lewat predikat Tuhan semesta alam sebagaimana wali yang menempuh sejumlah tingkatan. Ia mendapat kehormatan dengan ubudiah yang bersifat universal.
İşte hacda pek kesretli “Allahu ekber” denilmesi, şu sırdandır. Çünkü hacc-ı şerif bi’l-asale herkes için bir mertebe-i külliyede bir ubudiyettir. Nasıl ki bir nefer, bayram gibi bir yevm-i mahsusta ferik dairesinde bir ferik gibi padişahın bayramına gider ve lütfuna mazhar olur. Öyle de bir hacı, ne kadar âmî de olsa kat’-ı meratib etmiş bir veli gibi umum aktar-ı arzın Rabb-i Azîm’i unvanıyla Rabb’ine müteveccihtir. Bir ubudiyet-i külliye ile müşerreftir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Karena itu, sejumlah tingkatan rububiyah universal yang dibuka dengan kunci haji, cakrawala keagungan uluhiyah yang disaksikan dengan teropong haji, berbagai wilayah ubudiah yang men- jadi luas dalam kalbu jamaah haji saat setiap kali menunaikan manasik haji, sejumlah tingkatan keagungan dan ufuk manifestasi yang mem- berikan hangatnya kerinduan, rasa kagum, dan takjub di hadapan keagungan uluhiyah dan rububiyah, semua itu hanya bisa dipuaskan dengan “Allahu Akbar... Allahu Akbar.” Dengan itu, seluruh tingkatan yang tersingkap, yang terlihat, dan tergambar dapat diungkapkan.
Elbette hac miftahıyla açılan meratib-i külliye-i rububiyet ve dürbünüyle nazarına görünen âfak-ı azamet-i uluhiyet ve şeairiyle kalbine ve hayaline gittikçe genişlenen devair-i ubudiyet ve meratib-i kibriya ve ufk-u tecelliyatın verdiği hararet, hayret ve dehşet ve heybet-i rububiyet “Allahu ekber, Allahu ekber” ile teskin edilebilir ve onunla o meratib-i münkeşife-i meşhude veya mutasavvire ilan edilebilir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Berbagai makna tersebut dapat terwujud dengan sangat jelas, universal, dan beragam usai ibadah haji, di saat salat hari raya. Demikian pula dalam salat Istisqa, salat gerhana bulan dan matahari, serta salat berjamaah. Dari sini urgensi syiar-syiar Islam tampak jelas bahkan meskipun ia termasuk dalam kategori sunnah.
Hacdan sonra şu manayı, ulvi ve küllî muhtelif derecelerde bayram namazında, yağmur namazında, husuf küsuf namazında, cemaatle kılınan namazda bulunur. '''İşte şeair-i İslâmiyenin velev sünnet kabîlinden dahi olsa ehemmiyeti şu sırdandır.'''
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Mahasuci Dzat yang menjadikan khazanah kekayaan-Nya antara kaf dan nun.
سُب۟حَانَ مَن۟ جَعَلَ خَزَائِنُهُ بَي۟نَ ال۟كَافِ وَ النُّونِ
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Mahasuci Dzat yang di tangan-Nya tergenggam kerajaan segala sesuatu dan kepada-Nya kalian dikembalikan.
فَسُب۟حَانَ الَّذٖى بِيَدِهٖ مَلَكُوتُ كُلِّ شَى۟ءٍ وَاِلَي۟هِ تُر۟جَعُونَ
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Mahasuci Engkau. Tidak ada yang kami ketahui, kecuali yang Kau ajarkan pada kami. Engkau Maha Mengetahui
سُب۟حَانَكَ لَا عِل۟مَ لَنَٓا اِلَّا مَا عَلَّم۟تَنَٓا اِنَّكَ اَن۟تَ ال۟عَلٖيمُ ال۟حَكٖيمُ
dan Mahabijaksana.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai Tuhan, jangan Kau hukum kami jika kami alpa dan keliru
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذ۟نَٓا اِن۟ نَسٖينَٓا اَو۟ اَخ۟طَا۟نَا
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk. Karuniakanlah kepada Kami rahmat dari sisi-Mu; karena Engkaulah Maha Pemberi (karunia).
رَبَّنَا لَا تُزِغ۟ قُلُوبَنَا بَع۟دَ اِذ۟ هَدَي۟تَنَا وَهَب۟ لَنَا مِن۟ لَدُن۟كَ رَح۟مَةً اِنَّكَ اَن۟تَ ال۟وَهَّابُ وَصَلِّ وَ سَلِّم۟ عَلٰى رَسُولِكَ ال۟اَك۟رَمِ مَظ۟هَرِ اِس۟مِكَ ال۟اَع۟ظَمِ وَ عَلٰى اٰلِهٖ وَ اَص۟حَابِهٖ وَ اِخ۟وَانِهٖ وَ اَت۟بَاعِهٖ
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Semoga salawat dan salam tercurah kepada Rasul-Mu yang paling mulia, manifestasi nama-Mu yang paling agung, serta kepada keluarga, sahabat, saudara, dan para pengikutnya. Amin.
اٰمٖينَ يَا اَر۟حَمَ الرَّاحِمٖينَ
</div>




<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="Küçük_Bir_Zeyl"></span>
== Küçük Bir Zeyl ==
==LAMPIRAN SINGKAT==
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Dzat Mahakuasa yang Maha Mengetahui dan Pencipta Yang Mahabijak memperlihatkan qudrah dan hikmah-Nya serta ketiadaan proses kebetulan pada setiap perbuatan-Nya dengan sangat teratur dan apik di mana ia diperlihatkan oleh berbagai kebiasaan-Nya dalam bentuk hukum alam. Di lain sisi, lewat hal-hal di luar hukum alam, lewat sesuatu yang tidak lazim, lewat sejumlah perubahan lahiriah, le- wat perbedaan karakteristik, serta lewat pergantian waktu turun dan kemunculan, Dia memperlihatkan kehendak-Nya bahwa Dia Pelaku yang memilih, serta bahwa pilihan-Nya tidak terikat oleh apa pun. Dengan itu, Dia menembus tirai monoton yang ada. Dia memberita- hukan bahwa segala sesuatu, pada setiap waktu, pada setiap kondisi- nya, pada segala hal yang terkait dengannya, sangat membutuhkan Allah  dan tunduk pada rububiyah-Nya. Dengan demikian, Dia melenyapkan kelalaian, mengalihkan perhatian jin dan manusia dari sebab menuju “sumber segala sebab”. Kepada prinsip inilah berbagai penjelasan al-Qur’an mengarah.
Kadîr-i Alîm ve Sâni’-i Hakîm, kanuniyet şeklindeki âdâtının gösterdiği nizam ve intizamla, kudretini ve hikmetini ve hiçbir tesadüf işine karışmadığını izhar ettiği gibi; şüzuzat-ı kanuniye ile âdetinin hârikalarıyla, tagayyürat-ı suriye ile teşahhusatın ihtilafatıyla, zuhur ve nüzul zamanının tebeddülüyle meşietini, iradetini, fâil-i muhtar olduğunu ve ihtiyarını ve hiçbir kayıt altında olmadığını izhar edip yeknesak perdesini yırtarak ve her şey, her anda her şe’nde her şeyinde ona muhtaç ve rububiyetine münkad olduğunu i’lam etmekle gafleti dağıtıp, ins ve cinnin nazarlarını esbabdan Müsebbibü’l-esbab’a çevirir. Kur’an’ın beyanatı şu esasa bakıyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Contoh: pada sebagian besar tempat, sekelompok pohon berbuah dalam setahun. Artinya, buah itu diberikan kepadanya dari khazanah rahmat-Nya, lalu dari sana ia diserahkan kepada kita. Namun pada tahun yang lain pohon tersebut tidak menghasilkan buah meskipun berbagai sebab lahiriah bagi tumbuhnya buah sudah ada.
Mesela, ekser yerlerde bir kısım meyvedar ağaçlar bir sene meyve verir, yani rahmet hazinesinden ellerine verilir, o da verir. Öbür sene, bütün esbab-ı zâhiriye hazırken meyveyi alıp vermiyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Contoh lain: berbeda dengan hal lazim lainnya, waktu-waktu turunnya hujan sering berubah sehingga termasuk dari lima perkara gaib. Pasalnya posisi terpenting di dalam wujud ini adalah kehidupan dan rahmat-Nya. Nah, hujan merupakan sumber kehidupan dan rah- mat-Nya. Karena itu, air yang menghadirkan kehidupan dan rahmat yang dipersembahkan tidak termasuk bagian yang bersifat tetap yang bisa membuat manusia terhijab dari Allah dan membuatnya lalai. Namun hujan secara langsung berada dalam genggaman Dzat Yang Mahaagung tanpa ada hijab. Ia berada dalam kehendak Sang Pemberi nikmat, Yang Maha Menghidupkan, Yang Maha Pengasih, dan Maha Penyayang. Hal itu agar pintu-pintu doa dan syukur tetap terbuka.
Hem mesela, sair umûr-u lâzımeye muhalif olarak yağmurun evkat-ı nüzulü o kadar mütehavvildir ki mugayyebat-ı hamsede dâhil olmuştur. Çünkü vücudda en mühim mevki, hayat ve rahmetindir. Yağmur ise menşe-i hayat ve mahz-ı rahmet olduğu için elbette o âb-ı hayat, o mâ-i rahmet, gaflet veren ve hicab olan yeknesak kaidesine girmeyecek. Belki doğrudan doğruya Cenab-ı Mün’im-i Muhyî ve Rahman ve Rahîm olan Zat-ı Zülcelal perdesiz, elinde tutacak; tâ her vakit dua ve şükür kapılarını açık bırakacak.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Contoh lain: pemberian rezeki dan penentuan wajah merupakan wujud kebaikan Ilahi yang diberikan padanya tanpa pernah bisa diter- ka. Hal itu menerangkan dengan jelas adanya kehendak dan pilihan Ilahi.
Hem mesela, rızık vermek ve muayyen bir sima vermek, birer ihsan-ı mahsus eseri gibi ummadığı tarzda olması; ne kadar güzel bir surette meşiet ve ihtiyar-ı Rabbaniyeyi gösteriyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Hal serupa bisa dilihat pada penghembusan angin dan awan ser- ta berbagai kehendak Ilahi lainnya.
Daha tasrif-i hava ve teshir-i sehab gibi şuunat-ı İlahiyeyi bunlara kıyas et.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
------
------
<center> [[On Beşinci Söz]] ⇐ | [[Sözler]] | ⇒ [[On Yedinci Söz]] </center>
<center> [[On Beşinci Söz/id|KALIMAT KELIMA BELAS]] ⇐ | [[Sözler/id|Al-Kalimât]] | ⇒ [[On Yedinci Söz/id|KALIMAT KETUJUH BELAS]] </center>
------
------
</div>