İçeriğe atla

Yirmi Dördüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Wahai diri! Sebelumnya engkau telah menerima berbagai upah dan harga tersebut. Kemudian engkau ditugaskan untuk melaksana- kan ubudiyah yang merupakan pengabdian dan ketaatan yang nikmat, bahkan ringan dan menyenangkan. Apakah setelah itu engkau masih bermalas-malasan dalam menunaikan pengabdian agung dan suci tersebut lalu berkata, “Mengapa doaku tidak diterima?” Selanjutnya, ketika engkau telah melakukan pengabdian dalam bentuk seadanya engkau menu..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Artinya, dengan kemurahan-Nya sesuai dengan ukuran tubuhmu yang kecil, terbatas, terikat, hina, dan lemah engkau telah berpindah dari satu bagian parsial menuju sesuatu yang universal, lalu menuju hal universal yang bercahaya. Pasalnya, Dia telah mengangkatmu dari kondisi parsial menuju satu bentuk universal lewat “kehidupan” yang diberikan. Kemudian menuju kepada universalitas hakiki lewat “ke- manusiaan” yang diberikan padamu. Setelah itu, menu..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Wahai diri! Sebelumnya engkau telah menerima berbagai upah dan harga tersebut. Kemudian engkau ditugaskan untuk melaksana- kan ubudiyah yang merupakan pengabdian dan ketaatan yang nikmat, bahkan ringan dan menyenangkan. Apakah setelah itu engkau masih bermalas-malasan dalam menunaikan pengabdian agung dan suci tersebut lalu berkata, “Mengapa doaku tidak diterima?” Selanjutnya, ketika engkau telah melakukan pengabdian dalam bentuk seadanya engkau menu..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
438. satır: 438. satır:
Wahai diri! Sebelumnya engkau telah menerima berbagai upah dan harga tersebut. Kemudian engkau ditugaskan untuk melaksana- kan ubudiyah yang merupakan pengabdian dan ketaatan yang nikmat, bahkan ringan dan menyenangkan. Apakah setelah itu engkau masih bermalas-malasan dalam menunaikan pengabdian agung dan suci tersebut lalu berkata, “Mengapa doaku tidak diterima?” Selanjutnya, ketika engkau telah melakukan pengabdian dalam bentuk seadanya engkau menuntut upah besar yang lain seolah-olah engkau tidak puas dengan upah sebelumnya.Ya, engkau tidak layak merasa berjasa. Yang harus kau lakukan adalah bersimpuh dan berdoa. Allah  memberimu surga dan ke- bahagiaan abadi sebagai bentuk karunia dan kemurahan-Nya. Karena itu, pintalah rahmat-Nya, bersandarlah padanya, dan hendaknya eng- kau selalu berucap:
Wahai diri! Sebelumnya engkau telah menerima berbagai upah dan harga tersebut. Kemudian engkau ditugaskan untuk melaksana- kan ubudiyah yang merupakan pengabdian dan ketaatan yang nikmat, bahkan ringan dan menyenangkan. Apakah setelah itu engkau masih bermalas-malasan dalam menunaikan pengabdian agung dan suci tersebut lalu berkata, “Mengapa doaku tidak diterima?” Selanjutnya, ketika engkau telah melakukan pengabdian dalam bentuk seadanya engkau menuntut upah besar yang lain seolah-olah engkau tidak puas dengan upah sebelumnya.Ya, engkau tidak layak merasa berjasa. Yang harus kau lakukan adalah bersimpuh dan berdoa. Allah  memberimu surga dan ke- bahagiaan abadi sebagai bentuk karunia dan kemurahan-Nya. Karena itu, pintalah rahmat-Nya, bersandarlah padanya, dan hendaknya eng- kau selalu berucap:


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
“Katakanlah: Hendaknya dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yûnus [10]: 58).
قُل۟ بِفَض۟لِ اللّٰهِ وَبِرَح۟مَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَل۟يَف۟رَحُوا هُوَ خَي۟رٌ مِمَّا يَج۟مَعُونَ
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">