İçeriğe atla

Yirmi Beşinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"==OBOR KETIGA==" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Sekarang, ketika ada seseorang yang bangkit menyusun sebagian hakikat yang dibawa oleh al-Qur’an sesuai dengan hawa nafsu dan tindakan kekanak-kanakannya, lalu ia hendak membandingkan antara ucapannya dengan kalam al-Qur’an guna menentang sejumlah ayat-ayatnya di mana ia berkata, “Aku telah mengucapkan sebuah ungkapan yang menyerupai al-Qur’an,” tentu ucapannya itu adalah ucapan yang pandir dan bodoh seperti contoh berikut: Seorang ahli banguna..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("==OBOR KETIGA==" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
1.167. satır: 1.167. satır:
Seorang ahli bangunan membuat istana besar. Bebatuannya be- rasal dari aneka permata. Lalu ia meletakkan bebatuan tersebut di sejumlah titik dan menghiasnya dengan sebuah perhiasan dan ukiran yang tersusun rapi terpaut dengan seluruh ukiran istana yang indah. Setelah itu, seseorang yang tidak memahami ukiran indah, masuk kedalam istana tadi. Ia tidak mengetahui nilai dari permata dan perhiasannya. Ia pun mulai mengganti ukiran tersebut berikut letaknya. Ia meletakkannya sesuai dengan keinginannya sehingga menjadi seperti rumah biasa. Lalu ia memperindahnya dengan manikmanik yang disenangi oleh anak-anak. Kemudian ia berkata, “Lihatlah, aku memi- liki keahlian seni bangunan melebihi keahlian yang dimiliki oleh pem- bangun istana tersebut. Aku juga lebih kaya daripada ahli bangunan di atas. Lihatlah permataku yang indah!” Tentu saja ucapannya itu me- rupakan igauan belaka, bahkan merupakan igauan gila.
Seorang ahli bangunan membuat istana besar. Bebatuannya be- rasal dari aneka permata. Lalu ia meletakkan bebatuan tersebut di sejumlah titik dan menghiasnya dengan sebuah perhiasan dan ukiran yang tersusun rapi terpaut dengan seluruh ukiran istana yang indah. Setelah itu, seseorang yang tidak memahami ukiran indah, masuk kedalam istana tadi. Ia tidak mengetahui nilai dari permata dan perhiasannya. Ia pun mulai mengganti ukiran tersebut berikut letaknya. Ia meletakkannya sesuai dengan keinginannya sehingga menjadi seperti rumah biasa. Lalu ia memperindahnya dengan manikmanik yang disenangi oleh anak-anak. Kemudian ia berkata, “Lihatlah, aku memi- liki keahlian seni bangunan melebihi keahlian yang dimiliki oleh pem- bangun istana tersebut. Aku juga lebih kaya daripada ahli bangunan di atas. Lihatlah permataku yang indah!” Tentu saja ucapannya itu me- rupakan igauan belaka, bahkan merupakan igauan gila.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="ÜÇÜNCÜ_ŞULE"></span>
== ÜÇÜNCÜ ŞULE ==
==OBOR KETIGA==
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
(Tiga Sinar)
'''Üç ziya'''sı var.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">