78.135
düzenleme
("Terdapat jutaan kitab bahasa Arab yang ditulis oleh para pem- bela al-Qur’an dengan semangat meniru gaya bahasanya atau yang di- tulis oleh para musuhnya guna menantang dan mengkritiknya. Semua yang telah dan sedang ditulis seiring dengan perkembangan dan ke- majuan gaya bahasa yang berasal dari kontinyuitas pemikiransejak saat itu hingga kinitidak mungkin menandingi atau mendekati gaya bahasa al-Qur’an. Bahkan andaikan seorang awam menyimak bacaan a..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Bahkan, salah seorang dari mereka membaca:“Semua yang terdapat di langit dan di bumi bertasbih kepada Al- lah…” (QS. al-Hadîd [57]: 1), kemudian sesudah itu ia berkata, “Aku tidak melihat sisi kemukjizatan seperti yang kalian lihat pada balagah ayat di atas”. Maka dikatakan kepadanya, “Bawalah khayalanmu ke masa itu— seperti sang pengembara di ataslalu simaklah ayat tersebut di sana!”Ketika sedang menghayalkan dirinya berada di masa itu,..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
1.340. satır: | 1.340. satır: | ||
kitab manapun juga. Demikian pula dengan kedudukannya”. Hal itu bisa jadi karena balagahnya di bawah yang lain, atau di atas yang lain. Namun tak seorangpun, baik orang kafir maupun orang bodoh yang mengatakan bahwa al-Qur’an berada di bawah yang lain. Dengan de- mikian, tingkatan balagah al-Qur’an berada di atas semuanya. | kitab manapun juga. Demikian pula dengan kedudukannya”. Hal itu bisa jadi karena balagahnya di bawah yang lain, atau di atas yang lain. Namun tak seorangpun, baik orang kafir maupun orang bodoh yang mengatakan bahwa al-Qur’an berada di bawah yang lain. Dengan de- mikian, tingkatan balagah al-Qur’an berada di atas semuanya. | ||
Bahkan, salah seorang dari mereka membaca:“Semua yang terdapat di langit dan di bumi bertasbih kepada Al- lah…” (QS. al-Hadîd [57]: 1), kemudian sesudah itu ia berkata, “Aku tidak melihat sisi kemukjizatan seperti yang kalian lihat pada balagah ayat di atas”. | |||
Maka dikatakan kepadanya, “Bawalah khayalanmu ke masa itu— seperti sang pengembara di ataslalu simaklah ayat tersebut di sana!”Ketika sedang menghayalkan dirinya berada di masa itu, masa sebelum turunnya al-Qur’an, ia melihat bahwa entitas alam terlempar di angkasa yang kosong, luas dan tanpa batas, di dunia yang fana da- lam kondisi putus asa, bimbang, dan tersesat di jalan yang gelap gu- lita. Semuanya mati, tak bernyawa dan tak memiliki perasaan; serta menganggur, tak memiliki tugas dan pekerjaan. Akan tetapi, ketika ia mendengar dan merenungkan ayat di atas, ia melihat bahwa ayat tersebut menyingkap tabir yang menutupi wajah entitas alam semesta se- hingga wajah tersebut tampak bersinar terang. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme