İçeriğe atla

Yirmi Sekizinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Ya Allah, masukkan kami ke dalam surga bersama orang-orang yang taat, dengan syafaat kekasih pilihan-Mu. Amin." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("'''Pertanyaan:'''Dalam sejumlah hadis disebutkan makna berikut ini: penduduk surga menikmati kerajaan seluas dunia berikut ratusan istana dan ratusan ribu bidadari. Lalu, apa kebutuhan satu orang terhadap karunia yang demikian banyak? Apa yang dituntut darinya? Bagaimana hal itu bisa terwujud? Apa makna dari hadis-hadis tersebut?" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Ya Allah, masukkan kami ke dalam surga bersama orang-orang yang taat, dengan syafaat kekasih pilihan-Mu. Amin." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
 
(Aynı kullanıcının aradaki diğer 11 değişikliği gösterilmiyor)
55. satır: 55. satır:
'''Pertanyaan:'''Dalam sejumlah hadis disebutkan makna berikut ini: penduduk surga menikmati kerajaan seluas dunia berikut ratusan istana dan ratusan ribu bidadari. Lalu, apa kebutuhan satu orang terhadap karunia yang demikian banyak? Apa yang dituntut darinya? Bagaimana hal itu bisa terwujud? Apa makna dari hadis-hadis tersebut?
'''Pertanyaan:'''Dalam sejumlah hadis disebutkan makna berikut ini: penduduk surga menikmati kerajaan seluas dunia berikut ratusan istana dan ratusan ribu bidadari. Lalu, apa kebutuhan satu orang terhadap karunia yang demikian banyak? Apa yang dituntut darinya? Bagaimana hal itu bisa terwujud? Apa makna dari hadis-hadis tersebut?


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
'''Jawaban:'''Kalau manusia hanya berupa benda mati, tumbuhan, perut, atau seperti tubuh hewan, serta jasad yang bersifat sementara, sederhana, terikat dan berat, tentu ia tidak akan memiliki banyak istana dan bidadari semacam itu. Hal itu tidak layak baginya.
'''Elcevap:''' Eğer insan yalnız camid bir vücud olsaydı veyahut yalnız mideden ibaret nebatî bir mahluk olsaydı veyahut yalnız mukayyed, ağır ve muvakkat ve basit bir zat-ı cismaniye ve bir cism-i hayvanîden ibaret olsaydı; öyle çok kasırlara, çok hurilere lâyık ve mâlik olmazdı.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Akan tetapi, manusia merupakan salah satu mukjizat ilahi yang menakjubkan. Andaikan diberi semua kerajaan dunia berikut kekayaan dan kenikmatan yang berada di dalamnya di dunia yang fana ini dan di usia yang singkat ini, tentu tidak akan memuaskan keinginannya. Sebab, terdapat banyak kebutuhan untuk sejumlah perangkat halus lainnya.
Fakat insan, öyle câmi’ bir mu’cize-i kudrettir ki hattâ şu dünya-yı fânide, şu kısa bir ömürde, şu inkişaf etmemiş bazı letaifinin ihtiyacı cihetiyle bütün dünyanın saltanatı, serveti ve lezaizi verilse belki hırsı tok olmayacaktır.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sementara, ketika manusia berada di negeri kenikmatan abadi, yang di dalamnya ia memiliki potensi tak terbatas, ia dapat mengetuk pintu rahmat yang tak terhingga dengan lisan kebutuhannya yang tak terkira. Maka, sudah barang tentu kemampuannya meraih semua kebaikan ilahi seperti yang disebutkan dalam banyak hadis merupakan sesuatu yang rasional dan nyata.Hakikat ini akan kita lihat lewat perumpamaan berikut:
Halbuki ebedî bir dâr-ı saadette, nihayetsiz istidada mâlik, nihayetsiz ihtiyaçlar lisanıyla, nihayetsiz arzular eliyle, nihayetsiz bir rahmetin kapısını çalan bir insan; elbette ehadîste beyan olunan ihsanat-ı İlahiyeye mazhariyeti makuldür ve haktır ve hakikattir. Ve şu hakikat-i ulviyeye bir temsil dürbünüyle rasad edeceğiz. Şöyle ki:
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Pemilik dari setiap kebun yang terletak di Barla seperti yang kita ketahui berada di kebun lembah ini.(*<ref>*Kebun Sulaiman yang melayani al-fakir ini selama delapan tahun dengan sangat setia. Bahasan ini ditulis di sana selama satu atau dua jamPenulis.</ref>)Hanya saja, setiap lebah, burung, dan pipit yang berada di Barla meski sudah cukup dengan segenggam makanan, mereka berkata, “Semua kebun dan taman Barla merupakan tempat rekreasi dan kunjunganku.” Dengan kata lain, mereka menganggap semua Barla berada dalam kekuasaannya tanpa menghalangi kepemilikan pihak lain yang bersamanya.
Bu dere bahçesi gibi (Hâşiye<ref>'''Hâşiye:''' Sekiz sene kemal-i sadakatle bu fakire hizmet eden Süleyman’ın bahçesidir ki bir veya iki saat zarfında şu Söz orada yazıldı. </ref>) şu Barla bağ ve bahçelerinin her birinin ayrı ayrı mâliki bulunduğu halde; Barla’da gıdası itibarıyla ancak bir avuç yeme mâlik olan her bir kuş, her bir serçe, her bir arı “Bütün Barla’nın bağ ve bostanları, benim nüzhetgâhım ve seyrangâhımdır.” diyebilir. Barla’yı zapt edip daire-i mülküne dâhil eder. Başkalarının iştiraki onun bu hükmünü bozmaz.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Demikian pula dengan manusia. Ia bisa berkata, “Penciptaku telah menyediakan untukku dunia ini seluruhnya sebagai istana, mataharinya sebagai lentera, bintangnya sebagai lampu, dan buminya sebagai pijakan dengan dihiasi permadani yang terhampar. Ia mengu- capkan hal tersebut dengan penuh syukur kepada Tuhan. Pernyataan tersebut tidak menafikan keikutsertaan makhluk lain yang bersaman- ya di dunia, bahkan keberadaan makhluk-makhluk tersebut justru menghiasi dan memperindah dunia.
Hem insan olan bir insan diyebilir ki: “Benim Hâlık’ım bu dünyayı bana hane yapmış, güneş benim bir lambamdır, yıldızlar benim elektriklerimdir, yeryüzü çiçekli miçekli halılarla serilmiş benim bir beşiğimdir.” der, Allah’a şükreder. Sair mahlukatın iştiraki, onun bu hükmünü nakzetmez. Bilakis mahlukat onun hanesini tezyin eder. Hanenin müzeyyenatı hükmünde kalırlar.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Oleh sebab itu, kalau manusia atau burung mengaku memiliki kekuasaan dalam wilayah yang besar lalu mendapat nikmat yang berlimpah di dunia yang sempit ini, maka sangat wajar jika ia mendapat karunia berupa kerajaan yang agung di mana jarak antara dua tingkatan sejauh lima ratus tahun perjalanan di negeri yang luas dan abadi.
Acaba bu daracık dünyada insan, insaniyet itibarıyla hattâ bir kuş dahi böyle bir daire-i azîmede bir nevi tasarruf dava etse, cesîm bir nimete mazhar olsa geniş ve ebedî bir dâr-ı saadette, ona beş yüz senelik bir mesafede bir mülk ihsan etmek, nasıl istib’ad edilebilir?
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kemudian kita juga menyaksikan dan mengetahui di dunia yang padat dan gelap ini keberadaan matahari pada banyak cermin di satu waktu yang bersamaan. Demikian pula dengan kehadiran jibril di seribu satu bintang, di hadapan arasy yang paling agung, di hadapan Nabi x, di hadapan ilahi pada saat yang bersamaan. Lalu, pertemuan Rasul x dengan umatnya yang bertakwa di hari kebangkitan pada saat yang bersamaan, terlihatnya para tokoh wali di sejumlah tempat pada waktu yang bersamaan, pelaksanaan dan penyaksian amal setahun yang ber- langsung hanya dalam satu menit dalam mimpi, keberadaan manusia dengan kalbu, ruh, dan imajinasinya di banyak tempat berikut pem- bentukan hubungan di antara masing-masingnya dalam waktu yang bersamaan, semua itu dapat diketahui dan disaksikan oleh manusia.
Hem nasıl ki şu kesafetli, karanlıklı, dar dünyada güneşin pek çok âyinelerde bir anda aynen bulunması gibi öyle de nurani bir zat, bir anda çok yerlerde aynen bulunması –On Altıncı Söz’de ispat edildiği gibi– mesela, Hazret-i Cebrail aleyhisselâm bin yıldızda bir anda hem arşta hem huzur-u Nebevîde hem huzur-u İlahîde bir vakitte bulunması hem Hazret-i Peygamber aleyhissalâtü vesselâmın haşirde bir anda ekser etkıya-ı ümmetiyle görüşmesi ve dünyada hadsiz makamlarda bir anda tezahür etmesi ve evliyanın bir nevi garibi olan ebdalların bir vakitte çok yerlerde görünmesi ve avamın rüyada bazen bir dakikada bir sene kadar işler görmesi ve müşahede etmesi ve herkesin kalp, ruh, hayal cihetiyle bir anda pek çok yerlerle temas edip alâkadarane bulunması, malûm ve meşhud olduğundan…
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Oleh sebab itu, tidak aneh jika penghuni surga yang tubuh mereka berada dalam ruh yang kuat dan ringan serta secepat khayalan berada dalam seratus ribu tempat serta menggauli seratus ribu bidadari, lalu menikmati seratus ribu jenis kenikmatan pada waktu yang bersamaan. Hal itu sesuai dengan kondisi surga yang abadi, bercahaya, tidak terbatas, luas, serta sangat sejalan dengan rahmat ilahi yang bersifat mutlak dan sesuai dengan berita yang dibawa oleh Rasulullah x. Ia adalah sebuah kebenaran dan hakikat yang nyata. Di samping itu, seluruh hakikat agung dan mulia tersebut tidak bisa diukur dengan akal kita yang terbatas.
Elbette nurani, kayıtsız, geniş ve ebedî olan cennette, cisimleri ruh kuvvetinde ve hiffetinde ve hayal süratinde olan ehl-i cennet, bir vakitte yüz bin yerlerde bulunup yüz bin hurilerle sohbet ederek yüz bin tarzda zevk almak; o ebedî cennete, o nihayetsiz rahmete lâyıktır ve Muhbir-i Sadık’ın (asm) haber verdiği gibi hak ve hakikattir. Bununla beraber, bu küçücük aklımızın terazisiyle o muazzam hakikatler tartılmaz.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya, akal yang kecil dan terbatas ini tidak bisa menangkap berbagai substansi tersebut.
'''İdrak-i maâlî bu küçük akla gerekmez.'''
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Pasalnya, “neraca” ini tidak dapat menampung “beban” sebesar itu.
'''Zira bu terazi o kadar sıkleti çekmez.'''
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Mahasuci Engkau. Tidak ada yang kami ketahui, kecuali yang Kau ajarkan pada kami. Engkau Maha Mengetahui
سُب۟حَانَكَ لَا عِل۟مَ لَنَٓا اِلَّا مَا عَلَّم۟تَنَٓا اِنَّكَ اَن۟تَ ال۟عَلٖيمُ ال۟حَكٖيمُ
dan Maha Bijaksana.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai Tuhan, jangan Kau hukum kami jika lupa atau alpa.
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذ۟نَٓا اِن۟ نَسٖينَٓا اَو۟ اَخ۟طَا۟نَا
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya Allah, limpahkan salawat dan salam kepada kekasihMu yang dengan kecintaan dan salatnya, beliau membuka pintu surga sekaligus membantu umatnya untuk membuka surga tersebut lewat salat mereka.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى حَبٖيبِكَ الَّذٖى فَتَحَ اَب۟وَابَ ال۟جَنَّةِ بِحَبٖيبِيَّتِهٖ وَ بِصَلَاتِهٖ وَ اَيَّدَت۟هُ اُمَّتُهُ عَلٰى فَت۟حِهَا بِصَلَوَاتِهِم۟ عَلَي۟هِ، عَلَي۟هِ الصَّلَاةُ وَ السَّلَامُ
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya Allah, masukkan kami ke dalam surga bersama orang-orang yang taat, dengan syafaat kekasih pilihan-Mu. Amin.
اَللّٰهُمَّ اَد۟خِل۟نَا ال۟جَنَّةَ مَعَ ال۟اَب۟رَارِ بِشَفَاعَةِ حَبٖيبِكَ ال۟مُخ۟تَارِ اٰمٖينَ
</div>




<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="CENNET_SÖZÜNE_KÜÇÜK_BİR_ZEYL"></span>
== CENNET SÖZÜNE KÜÇÜK BİR ZEYL ==
==LAMPIRAN SINGKAT==
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
(Tentang Neraka)
'''Cehenneme Dairdir'''
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sebagaimana iman berisi benih surga maknawi, maka kekufuran mengandung benih zaqqum neraka maknawi seperti yang telah kami sebutkan dalam “Kalimat Kedua dan Kedelapan”.
İkinci ve Sekizinci Sözlerde ispat edildiği gibi iman, manevî bir cennetin çekirdeğini taşıyor. Küfür dahi manevî bir cehennemin tohumunu saklıyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sebagaimana kekufuran merupakan benih neraka, maka neraka juga menjadi buah baginya.  
Nasıl ki küfür, cehennemin bir çekirdeğidir. Öyle de cehennem, onun bir meyvesidir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sebagaimana kekufuran menjadi sebab masuk neraka, ia juga menjadi sebab keberadaan dan penciptaannya. Pasalnya, andaikan ada seorang penguasa kecil yang memiliki sedikit kemuliaan dan keagungan, lalu ditantang oleh seorang yang berakhlak buruk, “Engkau tidak mampu menghukumku dan tidak akan bisa melakukannya,” tentu ia akan membangun sebuah penjara yang dipe- runtukkan bagi orang celaka tadi untuk menjadi tempatnya, meski sebelumnya tidak ada penjara.
Nasıl küfür, cehenneme duhûlüne sebeptir; öyle de cehennemin vücuduna ve icadına dahi sebeptir. Zira küçük bir hâkimin küçük bir izzeti, küçük bir gayreti, küçük bir celali bulunsa bir edepsiz ona serkeşane dese: “Beni te’dib etmezsin ve edemezsin.Herhalde o yerde hapishane yoksa da tek o edepsiz için bir hapishane teşkil edecek, onu içine atacaktır.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Nah, orang kafir dengan sikapnya yang mengingkari keberadaan neraka, mendustakan Dzat yang memiliki kemuliaan dan keagungan mutlak. Ia malah menisbatkan kelemahan pada Dzat Yang Mahakuasa, menuduhNya berdusta dan tak berdaya. Dengan sikap kufurnya, ia menantang keperkasaanNya, serta mencela keagungannya lewat perbuatan maksiat. Tentu saja, andai tidak ada sebab bagi keberadaan nerakadan ini mustahilmaka Allah akan menciptakan neraka untuk orang kafir tadi yang kekufurannya telah sampai pada tingkat pengingkaran dan penisbatan kelemahan pada-Nya sedemikian rupa.
Halbuki kâfir, cehennemi inkâr ile nihayetsiz izzet ve gayret ve celal sahibi ve gayet büyük ve nihayetsiz kadîr bir zatı tekzip ve isnad-ı acz ediyor, yalancılıkla ve acz ile ittiham ediyor, izzetine şiddetle dokunuyor, gayretine dehşetli dokunduruyor, celaline âsiyane ilişiyor. Elbette farz-ı muhal olarak, cehennemin hiçbir sebeb-i vücudu bulunmazsa da şu derece tekzip ve isnad-ı aczi tazammun eden küfür için bir cehennem halk edilecek, o kâfir içine atılacaktır.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai Tuhan kami, Engkau tidak menciptakan ini sia-sia.
رَبَّنَا مَا خَلَق۟تَ هٰذَا بَاطِلًا سُب۟حَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Jauhkan kami dari siksa neraka.
</div>




<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
------
------
<center> [[Yirmi Yedinci Söz]] ⇐ | [[Sözler]] | ⇒ [[Yirmi Dokuzuncu Söz]] </center>
<center> [[Yirmi Yedinci Söz/id|KALIMAT KEDUA PULUH TUJUH]] ⇐ | [[Sözler/id|Al-Kalimât]] | ⇒ [[Yirmi Dokuzuncu Söz/id|KALIMAT KEDUA PULUH SEMBILAN]] </center>
------
------
</div>