82.963
düzenleme
("Demikianlah para nabi dan rasul, serta kalangan mulia dan para wali melihat ego lewat sisi tersebut. Mereka menyaksikannya sebagaimana hakikatnya. Karena itu, mereka menggapai hakikat yang benar. Mereka serahkan seluruh kekuasaan kepada Sang Pemiliknya, Allah . Mereka semua juga mengakui bahwa Sang Pemilik tersebut tidak memiliki sekutu dan tandingan, baik dalam kerajaan, pemeliharaan, atau dalam uluhiyah-Nya. Dia Mahatinggi Yang tidak membutuhkan ses..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Sisi terang yang bercahaya dan indah ini telah berposisi sebagai benih yang hidup di mana ia memiliki maksud dan hikmah. Darinya Allah menciptakan pohon tuba ubudiyah di mana dahan-dahannya yang penuh berkah membentang ke seluruh penjuru alam manusia.Ia dihiasi dengan buah yang baik dan terang yang menghapus seluruh kegelapan masa lalu.Ia juga menegaskan bahwa masa yang telah berlalu tidaklah seperti pandangan filsafat yang memosisikannya laksana pekubur..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
94. satır: | 94. satır: | ||
Demikianlah para nabi dan rasul, serta kalangan mulia dan para wali melihat ego lewat sisi tersebut. Mereka menyaksikannya sebagaimana hakikatnya. Karena itu, mereka menggapai hakikat yang benar. Mereka serahkan seluruh kekuasaan kepada Sang Pemiliknya, Allah . Mereka semua juga mengakui bahwa Sang Pemilik tersebut tidak memiliki sekutu dan tandingan, baik dalam kerajaan, pemeliharaan, atau dalam uluhiyah-Nya. Dia Mahatinggi Yang tidak membutuhkan sesuatu. Dia tidak memiliki pembantu atau menteri. Di tangan-Nya tergenggam kunci perbendaharaan segala sesuatu. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Adapun “sebab-sebab materi” tidak lain merupakan tirai dan hijab lahiriah yang menunjukkan kekuasaan dan keagungan-Nya. “Hukum alam” tidak lain merupakan syariah ala- miah serta kumpulan rambu-rambu-Nya yang berlaku di alam guna memperlihatkan kekuasaan dan keagungan-Nya. | Demikianlah para nabi dan rasul, serta kalangan mulia dan para wali melihat ego lewat sisi tersebut. Mereka menyaksikannya sebagaimana hakikatnya. Karena itu, mereka menggapai hakikat yang benar. Mereka serahkan seluruh kekuasaan kepada Sang Pemiliknya, Allah . Mereka semua juga mengakui bahwa Sang Pemilik tersebut tidak memiliki sekutu dan tandingan, baik dalam kerajaan, pemeliharaan, atau dalam uluhiyah-Nya. Dia Mahatinggi Yang tidak membutuhkan sesuatu. Dia tidak memiliki pembantu atau menteri. Di tangan-Nya tergenggam kunci perbendaharaan segala sesuatu. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Adapun “sebab-sebab materi” tidak lain merupakan tirai dan hijab lahiriah yang menunjukkan kekuasaan dan keagungan-Nya. “Hukum alam” tidak lain merupakan syariah ala- miah serta kumpulan rambu-rambu-Nya yang berlaku di alam guna memperlihatkan kekuasaan dan keagungan-Nya. | ||
Sisi terang yang bercahaya dan indah ini telah berposisi sebagai benih yang hidup di mana ia memiliki maksud dan hikmah. Darinya Allah menciptakan pohon tuba ubudiyah di mana dahan-dahannya yang penuh berkah membentang ke seluruh penjuru alam manusia.Ia dihiasi dengan buah yang baik dan terang yang menghapus seluruh kegelapan masa lalu.Ia juga menegaskan bahwa masa yang telah berlalu tidaklah seperti pandangan filsafat yang memosisikannya laksana pekuburan yang menyeramkan dan area eksekusi yang menakutkan. Namun, ia adalah salah satu taman cahaya bagi ruh yang telah menunaikan tugas berat guna berpisah meninggalkan dunia. Ia merupakan salah satu orbit cahaya dan tangga bersinar yang memiliki tingkatan beragam di mana ia dipersiapkan untuk ruh yang bergerak menuju akhirat, masa depan yang gemilang, dan kebahagiaan abadi. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme