İçeriğe atla

Onuncu Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Ya, apabila kehidupan merupakan saripati yang terserap dari alam, sementara perasaan dan kesadaran terserap dari kehidupan sehingga keduanya merupakan saripatinya, akal terserap dari perasaan dan kesadaran serta merupakan saripatinya, lalu roh merupakan sub- stansi murni dari kehidupan serta merupakan materinya yang perma- nen dan mandiri, demikian pula dengan kehidupan Muhammad, baik secara fisik maupun psikis. Ia terserap dari kehidupan dan roh alam. I..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Dengan demikian, kehidupan yang terdapat di alam ini secara pasti menunjukkan wujud Dzat Yang Mahahidup dan Azali serta menunjukkan kemutlakan wujud-Nya. Kilau kehidupan azali dan manifestasinya tersebut juga menatap dan mengarah kepada sejumlah rukun iman, seperti “pengutusan rasul” dan “penurunan kitab suci”, yang terkait dengan kehidupan azali tadi, khususnya “risalah Muhammad” dan “wahyu al-Qur’an”. Pasalnya, bisa dikatakan bahwa ke..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Ya, apabila kehidupan merupakan saripati yang terserap dari alam, sementara perasaan dan kesadaran terserap dari kehidupan sehingga keduanya merupakan saripatinya, akal terserap dari perasaan dan kesadaran serta merupakan saripatinya, lalu roh merupakan sub- stansi murni dari kehidupan serta merupakan materinya yang perma- nen dan mandiri, demikian pula dengan kehidupan Muhammad, baik secara fisik maupun psikis. Ia terserap dari kehidupan dan roh alam. I..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
822. satır: 822. satır:
Dengan demikian, kehidupan yang terdapat di alam ini secara pasti menunjukkan wujud Dzat Yang Mahahidup dan Azali serta menunjukkan kemutlakan wujud-Nya. Kilau kehidupan azali dan manifestasinya tersebut juga menatap dan mengarah kepada sejumlah rukun iman, seperti “pengutusan rasul” dan “penurunan kitab suci”, yang terkait dengan kehidupan azali tadi, khususnya “risalah Muhammad” dan “wahyu al-Qur’an”. Pasalnya, bisa dikatakan bahwa keduanya merupakan sesuatu yang tegas dan pasti sama seperti kepas- tian adanya kehidupan di mana keduanya laksana roh dan akal bagi kehidupan.
Dengan demikian, kehidupan yang terdapat di alam ini secara pasti menunjukkan wujud Dzat Yang Mahahidup dan Azali serta menunjukkan kemutlakan wujud-Nya. Kilau kehidupan azali dan manifestasinya tersebut juga menatap dan mengarah kepada sejumlah rukun iman, seperti “pengutusan rasul” dan “penurunan kitab suci”, yang terkait dengan kehidupan azali tadi, khususnya “risalah Muhammad” dan “wahyu al-Qur’an”. Pasalnya, bisa dikatakan bahwa keduanya merupakan sesuatu yang tegas dan pasti sama seperti kepas- tian adanya kehidupan di mana keduanya laksana roh dan akal bagi kehidupan.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya, apabila kehidupan merupakan saripati yang terserap dari alam, sementara perasaan dan kesadaran terserap dari kehidupan sehingga keduanya merupakan saripatinya, akal terserap dari perasaan dan kesadaran serta merupakan saripatinya, lalu roh merupakan sub- stansi murni dari kehidupan serta merupakan materinya yang perma- nen dan mandiri, demikian pula dengan kehidupan Muhammad, baik secara fisik maupun psikis. Ia terserap dari kehidupan dan roh alam. Ia merupakan inti saripatinya. Risalah Muhammad terserap dari kesadaran, perasaan, dan akal alam. Ia merupakan saripatinya yang paling murni. Bahkan, kehidupan Muhammad x secara fisik dan psikis sebagaimana kesaksian jejak-jejaknya adalah inti dari kehidupan alam. Serta risalah Muhammad merupakan inti perasaan dan cahaya alam. Lalu berdasarkan kesaksian hakikatnya yang hidup, wahyu al-Qur’an merupakan roh kehidupan alam berikut akal bagi perasaannya.
Evet, nasıl ki hayat, bu kâinattan süzülmüş bir hülâsadır ve şuur ve his dahi hayattan süzülmüş, hayatın bir hülâsasıdır ve akıl dahi şuurdan ve histen süzülmüş, şuurun bir hülâsasıdır ve ruh dahi hayatın hâlis ve safi bir cevheri ve sabit ve müstakil zatıdır. Öyle de maddî ve manevî hayat-ı Muhammediye (asm) dahi hayattan ve ruh-u kâinattan süzülmüş hülâsatü’l-hülâsadır ve risalet-i Muhammediye (asm) dahi kâinatın his ve şuur ve aklından süzülmüş en safi hülâsasıdır. Belki maddî ve manevî hayat-ı Muhammediye (asm) âsârının şehadetiyle hayat-ı kâinatın hayatıdır ve risalet-i Muhammediye (asm) şuur-u kâinatın şuurudur ve nurudur. Ve vahy-i Kur’an dahi hayattar hakaikinin şehadetiyle hayat-ı kâinatın ruhudur ve şuur-u kâinatın aklıdır.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya, demikian adanya.Jika cahaya risalah Muhammad berpisah dengan alam, maka alam dan seluruh entitas akan mati. Jika al-Qur’an berpisah dengan alam, maka alam dan bola bumi akan kehilangan kesadaran, akalnya akan timpang, serta akan berjalan tanpa keseimbangan sehingga bisa membentur salah satu planet di angkasa. Dengan demikian, terjadilah kiamat.
'''Evet, evet, evet! Eğer kâinattan risalet-i Muhammediyenin (asm) nuru çıksa, gitse kâinat vefat edecek. Eğer Kur’an gitse kâinat divane olacak ve küre-i arz kafasını, aklını kaybedecek. Belki şuursuz kalmış olan başını, bir seyyareye çarpacak, bir kıyameti koparacak.'''
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">