83.131
düzenleme
("'''Jawaban:'''Di celah-celah murka dan bencana tersirat manifestasi (perwujudan) kasih sayang Allah. Sebab, aset harta yang fana milik orang yang tak berdosa akan dikekalkan untuk mereka di akhirat dan akan disimpan sebagai sedekah. Sementara kehidupan mereka yang fana akan berubah menjadi kehidupan abadi yang mendapat sejenis tingkatan mati syahid. Artinya, musibah dan ujian tersebut bagi kaum yang tak berdosa sebenarnya merupakan wujud kasih sayang Ila..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("'''Pertanyaan Kelima''' Allah sebagai Dzat Yang Mahaadil dan Penyayang, Mahakuasa dan Bijaksana, tidak membalas dosa khusus dengan hukuman khusus. Namun Dia menguasakan unsur yang besar seperti bumi untuk memberi pelajaran. Apakah ini sesuai dengan keuniversalan qudrah dan keindahan rahmat-Nya?" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
136. satır: | 136. satır: | ||
Allah sebagai Dzat Yang Mahaadil dan Penyayang, Mahakuasa dan Bijaksana, tidak membalas dosa khusus dengan hukuman khusus. Namun Dia menguasakan unsur yang besar seperti bumi untuk memberi pelajaran. Apakah ini sesuai dengan keuniversalan qudrah dan keindahan rahmat-Nya? | Allah sebagai Dzat Yang Mahaadil dan Penyayang, Mahakuasa dan Bijaksana, tidak membalas dosa khusus dengan hukuman khusus. Namun Dia menguasakan unsur yang besar seperti bumi untuk memberi pelajaran. Apakah ini sesuai dengan keuniversalan qudrah dan keindahan rahmat-Nya? | ||
'''Jawaban:'''Dzat Mahakuasa dan agung telah memberikan kepa- da setiap unsur begitu banyak tugas. Pada setiap tugas tersebut Dia menciptakan hasil yang banyak pula. Andaikan sebuah hasil yang buruk—keburukan musibah dan bencana—muncul dari salah satu unsur pada salah satu tugas di antara sekian tugas yang banyak, maka seluruh hasil yang baik dari unsur tersebut akan menjadikan hasil buruk tadi sebagai hasil yang baik dan indah. Sebab, andaikan unsur yang murka pada manusia itu dilarang melakukan tugasnya sehingga sebuah hasil yang buruk tidak datang, tentu banyak kebaikan sebanyak hasil baik yang disebabkan oleh seluruh tugas unsur tersebut akan diting- galkan. Artinya, akan muncul banyak keburukan sebanyak hasil yang baik. Pasalnya, sebagaimana diketahui bahwa tidak menunaikan suatu kebaikan hanya untuk menghalangi datangnya satu keburukan merupakan keburukan. Hal ini tentu saja bertentangan dengan hikmah. Ia benar-benar buruk, jauh dari hakikat kebenaran, dan merupakan bentuk kekurangan. Sementara hikmah, qudrah, dan hakikat kebe- naran bersih dari segala kekurangan. | |||
''' | |||
Karena kesalahan semacam itu merupakan bentuk pembangkangan yang menyeluruh terhadap hak banyak makhluk sekaligus bentuk penghinaan terhadapnya sehingga layak mendapat murka berbagai unsur, terutama bumi, sehingga ia marah, maka perintah kepada unsur yang besar untuk menghukum para pembangkang itu merupakan bentuk hikmah dan keadilan, sekaligus sebagai wujud kasih sayang Allah terhadap kaum yang dizalimi. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme