83.327
düzenleme
("Tanggapan atas pendapat tersebut adalah sebagai berikut: Imam Ali harus dilihat dari dua sisi: Yang pertama, sisi kepribadian beliau yang mulia dan kedudukan pribadi beliau yang tinggi. Sedangkan yang kedua adalah sisi keadaan beliau sebagai cerminan dari sosok ahlul bait. Tentu saja sebagai sosok ahlul bait ia memantulkan substansi Rasul ." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Dilihat dari sisi yang pertama, semua ahli hakikat, termasuk Imam Ali sendiri yang berada di garda terdepan, telah mengutamakan Abu Bakar dan Umar . Mereka menganggap keduanya sebagai orang yang lebih utama dalam hal pengabdian terhadap Islam dan kedekatan kepada Allah. Lalu dilihat dari sisi yang kedua di mana Imam Ali d dipandang sebagai cerminan sosok ahlul bait.(*<ref>*Dalam kitab Manâqib al-Imam Ahmad, di halaman 163, Ibnu al-Jauzi berbicara tentan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
78. satır: | 78. satır: | ||
Tanggapan atas pendapat tersebut adalah sebagai berikut: Imam Ali harus dilihat dari dua sisi: Yang pertama, sisi kepribadian beliau yang mulia dan kedudukan pribadi beliau yang tinggi. Sedangkan yang kedua adalah sisi keadaan beliau sebagai cerminan dari sosok ahlul bait. Tentu saja sebagai sosok ahlul bait ia memantulkan substansi Rasul . | Tanggapan atas pendapat tersebut adalah sebagai berikut: Imam Ali harus dilihat dari dua sisi: Yang pertama, sisi kepribadian beliau yang mulia dan kedudukan pribadi beliau yang tinggi. Sedangkan yang kedua adalah sisi keadaan beliau sebagai cerminan dari sosok ahlul bait. Tentu saja sebagai sosok ahlul bait ia memantulkan substansi Rasul . | ||
< | Dilihat dari sisi yang pertama, semua ahli hakikat, termasuk Imam Ali sendiri yang berada di garda terdepan, telah mengutamakan Abu Bakar dan Umar . Mereka menganggap keduanya sebagai orang yang lebih utama dalam hal pengabdian terhadap Islam dan kedekatan kepada Allah. Lalu dilihat dari sisi yang kedua di mana Imam Ali d dipandang sebagai cerminan sosok ahlul bait.(*<ref>*Dalam kitab Manâqib al-Imam Ahmad, di halaman 163, Ibnu al-Jauzi berbicara tentang orang-orang yang lebih utama. Di situ Abdullah ibn Ahmad ibn Hambal berta- nya kepada ayahnya, “Wahai Ayahku, bagaimana menurutmu tentang tafdhîl (orang yang lebih utama)?” la menjawab, “Dalam hal kekhalifahan, Abu Bakar, Umar, dan Ut- sman.” Abdullah bertanya lagi, “Lalu bagaimana dengan Ali ibn Abi Thalib?” Ayahnya menjawab, “Wahai anakku, Ali ibn Abi Thalib termasuk ahlul bait. Ia tidak bisa diban- dingkan dengan siapa pun.”</ref>) | ||
Sebagai sosok ahlul bait yang mencerminkan hakikat Muhammad , ia sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan siapa pun. Dan jika ditinjau dari sisi yang kedua ini telah banyak hadis-hadis Nabi yang isinya memuji Imam Ali serta menjelaskan berbagai keutamaannya. Di antaranya adalah hadis sahih yang berbunyi:“Keturunan setiap nabi berasal darinya, sementara keturunanku berasal dari Ali.”(*<ref>*Lihat: at-Thabrâni, al-Mu’jam al-Kabîr, 3/43; ad-Dailami, al-Musnad, 1/172.</ref>) | |||
</ | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme