78.041
düzenleme
("Wahai Barat kedua yang rusak, engkau bersandar pada pilar-pilar yang rapuh. Engkau berpendapat bahwa setiap makhluk hidup berhak mengatur dirinya sendiri, mulai dari malaikat yang paling besar hingga ikan yang paling kecil. Masing-masing berbuat hanya untuk dirinya sendiri. Seseorang berusaha hanya untuk pribadinya sendiri. Karena itu, ia memiliki hak untuk hidup. Yang menjadi per- hatian dan tujuan utamanya adalah bagaimana agar hidupnya tetap abadi. La..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Luar biasa! Bagaimana mungkin makanan yang dengan penuh kasih disediakan untuk memberi nutrisi kepada sel-sel tubuh dianggap sebagai pertarungan? Sebaliknya, ia justru merupakan sebuah bentuk tolong-menolong yang berlangsung atas perintah Tuhan Yang Mahabijak dan Mulia." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
84. satır: | 84. satır: | ||
Wahai Barat kedua yang rusak, engkau bersandar pada pilar-pilar yang rapuh. Engkau berpendapat bahwa setiap makhluk hidup berhak mengatur dirinya sendiri, mulai dari malaikat yang paling besar hingga ikan yang paling kecil. Masing-masing berbuat hanya untuk dirinya sendiri. Seseorang berusaha hanya untuk pribadinya sendiri. Karena itu, ia memiliki hak untuk hidup. Yang menjadi per- hatian dan tujuan utamanya adalah bagaimana agar hidupnya tetap abadi. Lalu engkau juga melihat hukum kerjasama yang terjadi di antara makhluk yang sebetulnya merupakan bentuk kepatuhan kepada perintah Tuhan yang sangat jelas tampak di seluruh pelosok alam— seperti tumbuhan yang disediakan untuk hewan dan hewan yang disediakan untuk manusia—sayangnya sunnatullah dan wujud kasih sayang yang berasal dari adanya kerjasama umum itu engkau anggap sebagai permusuhan dan pertarungan. Sehingga dengan sangat dungu engkau menetapkan hidup ini sebagai ajang pertarungan. | Wahai Barat kedua yang rusak, engkau bersandar pada pilar-pilar yang rapuh. Engkau berpendapat bahwa setiap makhluk hidup berhak mengatur dirinya sendiri, mulai dari malaikat yang paling besar hingga ikan yang paling kecil. Masing-masing berbuat hanya untuk dirinya sendiri. Seseorang berusaha hanya untuk pribadinya sendiri. Karena itu, ia memiliki hak untuk hidup. Yang menjadi per- hatian dan tujuan utamanya adalah bagaimana agar hidupnya tetap abadi. Lalu engkau juga melihat hukum kerjasama yang terjadi di antara makhluk yang sebetulnya merupakan bentuk kepatuhan kepada perintah Tuhan yang sangat jelas tampak di seluruh pelosok alam— seperti tumbuhan yang disediakan untuk hewan dan hewan yang disediakan untuk manusia—sayangnya sunnatullah dan wujud kasih sayang yang berasal dari adanya kerjasama umum itu engkau anggap sebagai permusuhan dan pertarungan. Sehingga dengan sangat dungu engkau menetapkan hidup ini sebagai ajang pertarungan. | ||
Luar biasa! Bagaimana mungkin makanan yang dengan penuh kasih disediakan untuk memberi nutrisi kepada sel-sel tubuh dianggap sebagai pertarungan? Sebaliknya, ia justru merupakan sebuah bentuk tolong-menolong yang berlangsung atas perintah Tuhan Yang Mahabijak dan Mulia. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme