İçeriğe atla

Yirminci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

düzenleme özeti yok
("Mendengar hal tersebut, ia menjawab, “Kami berdua berkeinginan mencapai tujuan dan kedudukan tertentu di dunia. Kekuatan, keberanian, dan sejenisnya merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan duniawi itu. Karena itu, aku cemburu kepadanya. Adapun tingkatan dan kedudukan akhirat tidak terbatas. Bisa jadi di sana orang yang aku musuhi akan menjadi teman yang paling kucintai.”" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
Değişiklik özeti yok
 
(Aynı kullanıcının aradaki diğer 7 değişikliği gösterilmiyor)
10. satır: 10. satır:
“Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab al-Qur’an dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah
“Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab al-Qur’an dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah
hanya kepunyaan Allah agama yang bersih.”
hanya kepunyaan Allah agama yang bersih.”
(QS. az-Zumar [39]: 2-3).Rasulullah bersabda:“Manusia sungguh celaka kecuali yang berilmu. Yang berilmu juga celaka kecuali yang mengamalkan ilmunya. Yang mengamalkan ilmunya juga celaka kecuali yang ikhlas. Dan orang yang ikhlas dihadapkan pada bahaya besar.” (*<ref>*Lihat takhrijnya pada memoar ketiga belas, Cahaya Ketujuh Belas.</ref>)
(QS. az-Zumar [39]: 2-3).Rasulullah bersabda:“Manusia sungguh celaka kecuali yang berilmu. Yang berilmu juga celaka kecuali yang mengamalkan ilmunya. Yang mengamalkan ilmunya juga celaka kecuali yang ikhlas. Dan orang yang ikhlas dihadapkan pada bahaya besar.” (*<ref>*Lihat takhrijnya pada memoar ketiga belas, Cahaya Ketujuh Belas.</ref>)Ayat dan hadis di atas menunjukkan betapa pentingnya kedudukan ikhlas dalam Islam. Ia menjadi landasan utama dalam semua urusan agama.
Dari sekian banyak hal yang terkait dengan ikhlas, secara singkat kami akan menyebutkan lima poin sebagai berikut:


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
179. satır: 180. satır:
Mendengar hal tersebut, ia menjawab, “Kami berdua berkeinginan mencapai tujuan dan kedudukan tertentu di dunia. Kekuatan, keberanian, dan sejenisnya merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan duniawi itu. Karena itu, aku cemburu kepadanya. Adapun tingkatan dan kedudukan akhirat tidak terbatas. Bisa jadi di sana orang yang aku musuhi akan menjadi teman yang paling kucintai.”
Mendengar hal tersebut, ia menjawab, “Kami berdua berkeinginan mencapai tujuan dan kedudukan tertentu di dunia. Kekuatan, keberanian, dan sejenisnya merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan duniawi itu. Karena itu, aku cemburu kepadanya. Adapun tingkatan dan kedudukan akhirat tidak terbatas. Bisa jadi di sana orang yang aku musuhi akan menjadi teman yang paling kucintai.”


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai ahli hakikat dan tarekat! Mengabdi kepada kebenaran bukanlah sesuatu yang ringan dan mudah. Ia bagaikan memikul dan menjaga kekayaan yang banyak dan berat. Orang-orang yang memi- kul kekayaan tersebut tentunya merasa gembira dan sangat senang manakala ada orang-orang kuat yang mau membantu. Maka, yang harus dilakukan adalah menyambut mereka dengan cinta yang tulus, lebih melihat pada kekuatan, pengaruh, dan bantuan mereka ketimbang pribadi mereka, serta menerima mereka dengan kebanggaan yang selayaknya. Mereka adalah para saudara yang hakiki serta para pendukung yang rela berkorban. Jika demikian, mengapa mereka masih dipandang dengan pandangan kedengkian, persaingan, dan kecemburuan yang merusak keikhlasan dan membuat amal dan misi kalian selalu dipojokkan oleh kaum yang sesat? Mereka pun menem- patkan kalian dalam posisi yang jauh lebih rendah daripada ahli du- nia; bahkan mereka menyamakan kalian dengan orang-orang yang meraih dunia lewat agama; menjadikan kalian termasuk orang yang rakus terhadap harta dunia; dan menisbatkan berbagai tuduhan keliru lainnya kepada kalian.
Ey ehl-i hakikat ve tarîkat! Hakka hizmet, büyük ve ağır bir defineyi taşımak ve muhafaza etmek gibidir. O defineyi omuzunda taşıyanlara ne kadar kuvvetli eller yardıma koşsalar daha ziyade sevinir, memnun olurlar. Kıskanmak şöyle dursun, gayet samimi bir muhabbetle o gelenlerin kendilerinden daha ziyade olan kuvvetlerini ve daha ziyade tesirlerini ve yardımlarını müftehirane alkışlamak lâzım gelirken, nedendir ki rekabetkârane o hakiki kardeşlere ve fedakâr yardımcılara bakılıyor ve o hal ile ihlas kaçıyor. Vazifenizde müttehem olup ehl-i dalaletin nazarında, sizden ve sizin mesleğinizden yüz derece aşağı olan, din ile dünyayı kazanmak ve ilm-i hakikatle maişeti temin etmek, tama’ ve hırs yolunda rekabet etmek gibi müthiş ittihamlara maruz kalıyorsunuz.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Obat satu-satunya untuk penyakit ini adalah:
'''Bu marazın çare-i yegânesi:''' Nefsini ittiham etmek ve nefsine değil, daima karşısındaki meslektaşına taraftar olmak. Fenn-i âdab ve ilm-i münazaranın uleması mabeynindeki hakperestlik ve insaf düsturu olan şu: “Eğer bir meselenin münazarasında kendi sözünün haklı çıktığına taraftar olup ve kendi haklı çıktığına sevinse ve hasmının haksız ve yanlış olduğuna memnun olsa insafsızdır.” Hem zarar eder. Çünkü haklı çıktığı vakit o münazarada bilmediği bir şeyi öğrenmiyor, belki gurur ihtimaliyle zarar edebilir. Eğer hak hasmının elinde çıksa zararsız, bilmediği bir meseleyi öğrenip menfaattar olur, nefsin gururundan kurtulur.
1. Menyalahkan diri sendiri.
</div>
2. Memihak kepada sahabat yang berada di jalan kebenaran, bu- kan kepada diri sendiri.
3. Berpegang pada nilai-nilai kejujuran dan pencarian kebenaran yang ditetapkan oleh para ulama ahli debat. Yaitu, “Jika sese- orang merasa senang kalau ucapannya benar dalam sebuah perdebatan serta merasa senang jika lawannya salah dan keliru, maka ia termasuk orang yang tidak adil.” Sebetulnya orang tersebut merugi karena tidak mendapat sesuatu yang baru dari diskusi tersebut. Bahkan, dengan itu ia bisa menjadi sombong. Padahal jika kebenaran muncul dari lisan musuhnya, hal itu tidak akan membuatnya rugi serta tidak akan membuatnya lupa diri.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Bahkan, ia bisa belajar sesuatu yang baru. Dengan kata lain, seorang pencari kebenaran yang objektif akan mengorbankan egonya demi kebenaran. Ketika melihat kebenaran ada pada musuhnya, ia akan menerimanya dengan senang hati dan lapang dada.
Demek insaflı hakperest, hakkın hatırı için nefsin hatırını kırıyor. Hasmının elinde hakkı görse yine rıza ile kabul edip taraftar çıkar, memnun olur.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Seandainya para pemuka agama, ahli hakikat, ahli tarekat, dan para ulama menjadikan kaidah di atas sebagai prinsip hidup dan landasan amal mereka, dengan izin Allah, pasti mereka bisa bersikap ikhlas, mendapat taufiq dalam mengerjakan amal-amal ukhrawi, serta dengan rahmat dan karunia-Nya mereka bisa selamat dari musibah besar ini, yang telah mengepung mereka dari segala sisi.
İşte bu düsturu ehl-i din, ehl-i hakikat, ehl-i tarîkat, ehl-i ilim kendilerine rehber ittihaz etseler ihlası kazanırlar. Ve vazife-i uhreviyelerinde muvaffak olurlar. Ve bu feci sukut ve musibet-i hazıradan rahmet-i İlahiye ile kurtulurlar.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
سُب۟حَانَكَ لَا عِل۟مَ لَنَٓا اِلَّا مَا عَلَّم۟تَنَٓا اِنَّكَ اَن۟تَ ال۟عَلٖيمُ ال۟حَكٖيمُ
سُب۟حَانَكَ لَا عِل۟مَ لَنَٓا اِلَّا مَا عَلَّم۟تَنَٓا اِنَّكَ اَن۟تَ ال۟عَلٖيمُ ال۟حَكٖيمُ
</div>






<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
------
------
<center> [[On Dokuzuncu Lem'a]] ⇐ [[Lem'alar]] | ⇒ [[Yirmi Birinci Lem'a]] </center>
<center> [[On Dokuzuncu Lem'a/id|CAHAYA KESEMBILAN BELAS]] ⇐ | [[Lem'alar/id|Al-Lama’ât]] | ⇒ [[Yirmi Birinci Lem'a/id|CAHAYA KEDUA PULUH SATU]] </center>
------
------
</div>