İçeriğe atla

Yirmi Birinci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Rahasianya adalah sebagai berikut. Setiap orang dari sepuluh orang yang benar-benar menyatu bisa melihat dengan mata saudara-saudaranya yang lain serta bisa mendengar dengan telinga mereka. Dengan kata lain, seolah-olah masing-masing mereka memiliki kekuatan maknawi dan kemampuan untuk melihat dengan dua puluh mata, berpikir dengan sepuluh akal, mendengar dengan dua puluh telinga, serta bekerja dengan dua puluh tangan.(*<ref>*Ya, sebagaimana solidaritas..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Ya, jika tiga “huruf alif ” tidak bersatu, maka nilainya hanya tiga. Tetapi manakala bersatu dan bekerja sama lewat rahasia bilangan, nilainya akan menjadi seratus sebelas (111). Demikian pula dengan empat angka empat. Kalau masing-masing angka empat (4) ditulis secara terpisah, totalnya hanya berjumlah enam belas (16). Tetapi jika angka-angka tersebut menyatu lewat rahasia persaudaraan, serta tujuan dan misi yang sama dalam satu baris, ia akan senil..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Rahasianya adalah sebagai berikut. Setiap orang dari sepuluh orang yang benar-benar menyatu bisa melihat dengan mata saudara-saudaranya yang lain serta bisa mendengar dengan telinga mereka. Dengan kata lain, seolah-olah masing-masing mereka memiliki kekuatan maknawi dan kemampuan untuk melihat dengan dua puluh mata, berpikir dengan sepuluh akal, mendengar dengan dua puluh telinga, serta bekerja dengan dua puluh tangan.(*<ref>*Ya, sebagaimana solidaritas..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
48. satır: 48. satır:
Ya, jika tiga “huruf alif ” tidak bersatu, maka nilainya hanya tiga. Tetapi manakala bersatu dan bekerja sama lewat rahasia bilangan, nilainya akan menjadi seratus sebelas (111). Demikian pula dengan empat angka empat. Kalau masing-masing angka empat (4) ditulis secara terpisah, totalnya hanya berjumlah enam belas (16). Tetapi jika angka-angka tersebut menyatu lewat rahasia persaudaraan, serta tujuan dan misi yang sama dalam satu baris, ia akan senilai empat ribu empat ratus empat puluh empat (4444). Ada banyak peristiwa dan kejadian sejarah yang membuktikan bahwa enam belas orang yang saling bersaudara, bersatu, dan berkorban, berkat keikhlasan yang penuh, maka kekuatan maknawi mereka bertambah menjadi senilai dengan empat ribu orang.
Ya, jika tiga “huruf alif ” tidak bersatu, maka nilainya hanya tiga. Tetapi manakala bersatu dan bekerja sama lewat rahasia bilangan, nilainya akan menjadi seratus sebelas (111). Demikian pula dengan empat angka empat. Kalau masing-masing angka empat (4) ditulis secara terpisah, totalnya hanya berjumlah enam belas (16). Tetapi jika angka-angka tersebut menyatu lewat rahasia persaudaraan, serta tujuan dan misi yang sama dalam satu baris, ia akan senilai empat ribu empat ratus empat puluh empat (4444). Ada banyak peristiwa dan kejadian sejarah yang membuktikan bahwa enam belas orang yang saling bersaudara, bersatu, dan berkorban, berkat keikhlasan yang penuh, maka kekuatan maknawi mereka bertambah menjadi senilai dengan empat ribu orang.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Rahasianya adalah sebagai berikut. Setiap orang dari sepuluh orang yang benar-benar menyatu bisa melihat dengan mata saudara-saudaranya yang lain serta bisa mendengar dengan telinga mereka. Dengan kata lain, seolah-olah masing-masing mereka memiliki kekuatan maknawi dan kemampuan untuk melihat dengan dua puluh mata, berpikir dengan sepuluh akal, mendengar dengan dua puluh telinga, serta bekerja dengan dua puluh tangan.(*<ref>*Ya, sebagaimana solidaritas yang hakiki dan persatuan yang utuh yang berasal dari keikhlasan memberikan banyak sekali keuntungan, ia juga merupakan sandaran yang kuat untuk menghadapi berbagai kecemasan. Bahkan dalam menghadapi kematian sekalipun. Sebab, kematian hanya merenggut satu ruh. Sementara orang yang telah mengikat tali persaudaraan yang tulus dengan saudara-saudaranya dalam hal-hal yang terkait dengan akhirat serta dalam rangka menggapai ridha-Nya memiliki roh lain sejumlah saudaranya. Sehingga ia menghadapi kematian dengan wajah tersenyum sambil berkata, “Ruhruhku yang lain selamat. Aku masih memiliki kehidupan mak- nawi di mana ia tetap menghasilkan pahala untukku. Dengan begitu aku belum mati.” Ia melepaskan ruhnya dengan tenang, sementara lisannya berucap, “Aku masih hidup dengan ruh-ruh tersebut dari sisi pahala. Kematianku hanya dari sisi dosa dan kesalah- an”―Penulis.</ref>)
Bu sırrın sırrı şudur ki: Hakiki, samimi bir ittifakta her bir fert, sair kardeşlerin gözüyle de bakabilir ve kulaklarıyla da işitebilir. Güya on hakiki müttehid adamın her biri yirmi gözle bakıyor, on akılla düşünüyor, yirmi kulakla işitiyor, yirmi elle çalışıyor bir tarzda manevî kıymeti ve kuvvetleri vardır. '''(Hâşiye<ref>'''Hâşiye:''' Evet, sırr-ı ihlas ile samimi tesanüd ve ittihat, hadsiz menfaate medar olduğu gibi; korkulara hattâ ölüme karşı en mühim bir siper, bir nokta-i istinaddır. Çünkü ölüm gelse bir ruhu alır. Sırr-ı uhuvvet-i hakikiye ile rıza-yı İlahî yolunda, âhirete müteallik işlerde, kardeşleri adedince ruhları olduğundan biri ölse “Diğer ruhlarım sağlam kalsınlar, zira o ruhlar her vakit sevapları bana kazandırmakla manevî bir hayatı idame ettiklerinden ben ölmüyorum.” diyerek, ölümü gülerek karşılar. “Ve o ruhlar vasıtasıyla sevap cihetinde yaşıyorum, yalnız günah cihetinde ölüyorum.” der, rahatla yatar.</ref>)'''
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">