77.975
düzenleme
("Wahai diri yang malas! Medan yang bergejolak dengan perang adalah kehidupan dunia ini. Pasukan yang terbagi kepada sejumlah batalion adalah umat manusia. Batalion itu sendiri adalah komunitas muslim saat ini. Lalu kedua prajurit tersebut, yang pertama adalah orang yang mengenal Allah , melaksanakan berbagai kewajiban,dan meninggalkan dosa besar. Ia adalah muslim bertakwa yang ber- juang melawan nafsu dan setan agar tidak terjatuh ke dalam dosa dan kesala..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("------ <center> KALIMAT KEEMPAT ⇐ | Al-Kalimât | ⇒ KALIMAT KEENAM </center> ------" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
(Aynı kullanıcının aradaki diğer 2 değişikliği gösterilmiyor) | |||
29. satır: | 29. satır: | ||
Orang yang meninggalkan salatnya lantaran sibuk mencari nafkah sama seperti prajurit yang meninggalkan latihan dan paritnya kemudian meminta-minta di pasar. Orang yang menunaikan salat tan- pa melupakan bagian dari rezekinya serta mencarinya di dapur rahmat Tuhan Pemberi Rezeki Yang Maha Pemurah agar tidak menjadi beban bagi yang lain adalah baik dan memiliki wibawa. Hal itu pun bagian dari ibadah. | Orang yang meninggalkan salatnya lantaran sibuk mencari nafkah sama seperti prajurit yang meninggalkan latihan dan paritnya kemudian meminta-minta di pasar. Orang yang menunaikan salat tan- pa melupakan bagian dari rezekinya serta mencarinya di dapur rahmat Tuhan Pemberi Rezeki Yang Maha Pemurah agar tidak menjadi beban bagi yang lain adalah baik dan memiliki wibawa. Hal itu pun bagian dari ibadah. | ||
Selanjutnya, fitrah manusia berikut sejumlah perangkat mak- nawi yang Allah tanamkan padanya menjadi bukti bahwa ia tercipta untuk beribadah. Sebab, mengenai kekuatan dan aktivitas yang diper- lukan untuk kehidupan dunia, manusia tidak akan mencapai tingkatan burung pipit yang paling rendah sekalipun. Namun dilihat dari sisi kehidupan maknawi dan ukhrawinya, manusia menjadi pemim- pin seluruh makhluk lewat ilmu, rasa butuh, dan ibadah kepada Allah yang Dia tanamkan dalam diri mereka. | |||
Wahai diri! Jika engkau menjadikan kehidupan dunia sebagai tu- juan, lalu mengerahkan seluruh potensimu untuknya, maka engkau tak ubahnya seperti burung yang paling hina. Adapun jika engkau menjadikan kehidupan akhirat sebagai akhir impian serta menggu- nakan kehidupan dunia sebagai sarana dan ladang untuk meraih akhi- rat, lalu engkau berusaha untuknya, maka engkau seperti pemimpin seluruh makhluk hidup dan hamba yang mulia di sisi Pencipta Yang Maha Pemurah. Engkau juga akan menjadi tamu yang terhormat di dunia ini. | |||
Di hadapanmu terdapat dua jalan, pilihlah mana yang kau suka, serta mintalah petunjuk dan taufik kepada Tuhan Yang Maha Pe- nyayang. | |||
------ | ------ | ||
<center> [[Dördüncü Söz]] ⇐ | [[Sözler]] | ⇒ [[Altıncı Söz]] </center> | <center> [[Dördüncü Söz/id|KALIMAT KEEMPAT]] ⇐ | [[Sözler/id|Al-Kalimât]] | ⇒ [[Altıncı Söz/id|KALIMAT KEENAM]] </center> | ||
------ | ------ | ||
düzenleme