İçeriğe atla

Yirminci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"------ <center> KALIMAT KESEMBILAN BELAS ⇐ | Al-Kalimât | ⇒ KALIMAT KEDUA PULUH SATU </center> ------" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Sebagai kesimpulan, setiap mukjizat para nabi menjadi petun- juk atas berbagai temuan dan kreasi luar biasa manusia. Sedangkan mukjizat nabi Adam  menunjukkan indeks ilmu pengetahuan dan kesempurnaan yang luar biasa sekaligus mendorong semua untuk menuju kepadanya disertai berbagai isyaratnya tentang landasan krea- si secara global. Sementara mukjizat terbesar Rasul x, yaitu al-Qur’an yang memiliki penjelasan menakjubkan, karena hakikat pengajaran n..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("------ <center> KALIMAT KESEMBILAN BELAS ⇐ | Al-Kalimât | ⇒ KALIMAT KEDUA PULUH SATU </center> ------" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
 
(Aynı kullanıcının aradaki diğer 18 değişikliği gösterilmiyor)
299. satır: 299. satır:
Sebagai kesimpulan, setiap mukjizat para nabi menjadi petun- juk atas berbagai temuan dan kreasi luar biasa manusia. Sedangkan mukjizat nabi Adam  menunjukkan indeks ilmu pengetahuan dan kesempurnaan yang luar biasa sekaligus mendorong semua untuk menuju kepadanya disertai berbagai isyaratnya tentang landasan krea- si secara global. Sementara mukjizat terbesar Rasul x, yaitu al-Qur’an yang memiliki penjelasan menakjubkan, karena hakikat pengajaran nama-nama-Nya tampak secara jelas di dalamnya dan secara rinci, maka ia menerangkan sejumlah tujuan yang tepat dari berbagai di- siplin ilmu. Ia menampilkan secara jelas berbagai kesempurnaan dunia dan akhirat berikut kebahagiaan di kedua alam tersebut. Ia membim- bing manusia menuju kepadanya seraya membangkitkan keinginan yang sangat kuat di dalamnya, sehingga al-Qur’an menerangkan de- ngan gaya bahasa yang memberikan motivasi.
Sebagai kesimpulan, setiap mukjizat para nabi menjadi petun- juk atas berbagai temuan dan kreasi luar biasa manusia. Sedangkan mukjizat nabi Adam  menunjukkan indeks ilmu pengetahuan dan kesempurnaan yang luar biasa sekaligus mendorong semua untuk menuju kepadanya disertai berbagai isyaratnya tentang landasan krea- si secara global. Sementara mukjizat terbesar Rasul x, yaitu al-Qur’an yang memiliki penjelasan menakjubkan, karena hakikat pengajaran nama-nama-Nya tampak secara jelas di dalamnya dan secara rinci, maka ia menerangkan sejumlah tujuan yang tepat dari berbagai di- siplin ilmu. Ia menampilkan secara jelas berbagai kesempurnaan dunia dan akhirat berikut kebahagiaan di kedua alam tersebut. Ia membim- bing manusia menuju kepadanya seraya membangkitkan keinginan yang sangat kuat di dalamnya, sehingga al-Qur’an menerangkan de- ngan gaya bahasa yang memberikan motivasi.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Yaitu “Wahai manusia, tujuan utama penciptaan alam ini adalah agar engkau dapat menjalan- kan ubudiyah komprehensif di hadapan rububiyah Tuhan.
'''“Ey insan! Şu kâinattan maksad-ı a’lâ, tezahür-ü rububiyete karşı ubudiyet-i külliye-i insaniyedir ve insanın gaye-i aksası, o ubudiyete ulûm ve kemalât ile yetişmektir.”'''
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Serta, tu- juan tertinggi dari penciptaanmu adalah agar engkau mencapai ubudi- yah tersebut lewat ilmu dan sejumlah kesempurnaan.”
Hem öyle bir surette ifade ediyor ki o ifade ile şöyle işaret eder ki: “Elbette nev-i beşer, âhir vakitte ulûm ve fünuna dökülecektir. Bütün kuvvetini ilimden alacaktır. Hüküm ve kuvvet ise ilmin eline geçecektir.”
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Al-Qur’an mengungkapkan dengan berbagai ungkapan yang be- ragam dan menakjubkan di mana dengan itu ia menunjukkan bahwa umat manusia di akhir-akhir era mereka di muka bumi akan meru- juk kepada sains dan berbagai disiplin ilmu. Seluruh kekuatan mereka bersandar pada ilmu pengetahuan sehingga ilmu menjadi kendali hu- kum dan kekuatan.Ketika al-Qur’an mempergunakan kefasihan penyampaian dan retorika pembicaraan secara berulang-ulang, seolah-olah ia menun- jukkan bahwa retorika dan kefasihan ucapan—sebagai satu disiplin ilmu yang paling cemerlang—akan mengenakan pakaian paling bersinar dan gambaran paling menakjubkan di akhir zaman. Sehingga manusia akan mendapatkan senjata paling tajam mereka dari kefasi- han ucapan. Mereka juga akan menerima kekuatan terbesar mereka dari retorika dalam penyampaian. Hal itu terwujud di saat menjelas- kan pemikiran dan ideologi mereka guna meyakinkan pihak lain atau di saat mengaplikasikan pandangan dan keputusan mereka.
Hem o Kur’an-ı Mu’cizü’l-Beyan, cezalet ve belâgat-ı Kur’aniyeyi mükerreren ileri sürdüğünden remzen anlattırıyor ki: “Ulûm ve fünunun en parlağı olan belâgat ve cezalet, bütün envaıyla âhir zamanda en mergub bir suret alacaktır. Hattâ insanlar, kendi fikirlerini birbirlerine kabul ettirmek ve hükümlerini birbirine icra ettirmek için en keskin silahını cezalet-i beyandan ve en mukavemetsûz kuvvetini belâgat-ı edadan alacaktır.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Dari sana dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ayat al- Qur’an merupakan kunci khazanah kesempurnaan yang luar biasa dan kekayaan ilmiah yang agung.
'''Elhasıl:''' Kur’an’ın ekser âyetleri, her biri birer hazine-i kemalâtın anahtarı ve birer define-i ilmin miftahıdır.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jika engkau ingin mencapai langit al-Qur’an al-Karim dan bintang ayat-ayatnya, jadikanlah kedua pu- luh kalimat di atas sebagai dua puluh tangga untuk naik kepadanya.(*<ref>*Bahkan ketiga puluh tiga kalimat (al-Kalimât), ketiga puluh tiga surat (al-Mak- tûbât), ketiga puluh satu cahaya (al-Lama’ât), ketiga belas kilau (as-Syua’ât) menjadi tang- ga di mana ia memiliki seratus dua puluh tingkat—Penulis.</ref>)Perhatikan dengannya sejauh mana sinar mentari al-Qur’an al-Karim. Cermati bagaimana al-Qur’an menebarkan cahayanya secara terang terhadap hakikat uluhiyah serta berbagai hakikat entitas dan makh- luk, juga bagaimana ia menebarkan cahaya yang bersinar atas setiap entitas.
Eğer istersen Kur’an’ın semavatına ve âyâtının nücumlarına yetişesin; geçmiş olan yirmi adet Sözleri, yirmi basamaklı '''(Hâşiye<ref>'''Hâşiye:''' Belki otuz üç adet Sözleri, otuz üç adet Mektupları, otuz bir Lem’aları, on üç Şuâları; yüz yirmi basamaklı bir merdivendir.</ref>)''' bir merdiven yaparak çık. Onunla gör ki Kur’an ne kadar parlak bir güneştir. Hakaik-i İlahiyeye ve hakaik-i mümkinat üstüne nasıl safi bir nur serpiyor ve parlak bir ziya neşrediyor bak.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kesimpulannya: selama ayat-ayat yang terkait dengan mukjizat para nabi memiliki sejenis petunjuk tentang berbagai kemajuan sains dan industri masa kini yang luar biasa, dengan satu model ung- kapan yang seolah-olah menetapkan batas akhir baginya di mana jelas bahwa setiap ayat memiliki sejumlah petunjuk tentang beragam mak- na sebagaimana disepakati oleh para ulama, dan juga terdapat sejum- lah perintah untuk mengikuti para nabi, maka dapat dikatakan bahwa di samping berbagai petunjuk ayat di atas yang sangat jelas, terdapat pula petunjuk implisit yang memberikan motivasi kepada sejumlah disiplin ilmu dan industri yang paling penting.
'''Netice:''' Madem enbiyaya dair olan âyetler, şimdiki terakkiyat-ı beşeriyenin hârikalarına birer nevi işaretle beraber, daha ilerideki hududunu çiziyor gibi bir tarz-ı ifadesi var ve madem her bir âyetin müteaddid manalara delâleti muhakkaktır, belki müttefekun aleyhtir ve madem enbiyaya ittiba etmek ve iktida etmeye dair evamir-i mutlaka var. Öyle ise şu geçmiş âyetlerin maânî-i sarîhalarına delâletle beraber, sanat ve fünun-u beşeriyenin mühimlerine işarî bir tarzda delâlet hem teşvik ediliyor, denilebilir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="İki_mühim_suale_karşı_iki_mühim_cevap"></span>
=== İki mühim suale karşı iki mühim cevap ===
===Dua Jawaban Penting terhadap Dua Pertanyaan Penting===
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="Birincisi:"></span>
==== '''Birincisi:''' ====
====Pertanyaan Pertama====
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
jika engkau berkata, “Ketika al-Qur’an turun demi manusia, mengapa berbagai hal yang terkait dengan peradaban masa kini yang sangat penting dalam pandangannya tidak ia sebutkan secara eksplisit? Namun ia hanya menyebutkannya secara simbolis, samar, dan implisit.
'''Eğer desen:''' “Madem Kur’an, beşer için nâzil olmuştur. Neden beşerin nazarında en mühim olan medeniyet hârikalarını tasrih etmiyor? Yalnız gizli bir remiz ile hafî bir îma ile hafif bir işaretle zayıf bir ihtar ile iktifa ediyor?”
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
'''Jawaban:'''berbagai hal luar biasa dalam peradaban umat manu- sia tidak layak mendapatkan perhatian yang lebih daripada itu. Sebab, fungsi dasar al-Qur’an adalah mengajarkan berbagai urusan rububi- yah, berikut sejumlah kesempurnaan, dan tugas wilayah ubudiyah berikut berbagai kondisinya.Karena itu, hak dan kadar dari berbagai peradaban manusia yang menakjubkan cukup berupa isyarat yang lemah dan samar. Andai- kan ia mengklaim hak-haknya dari wilayah rububiyah, maka yang ia dapatkan hanya hak yang sangat kecil.
'''Elcevap:''' Çünkü medeniyet-i beşeriye hârikalarının hakları, bahs-i Kur’anîde o kadar olabilir. Zira '''Kur’an’ın vazife-i asliyesi, daire-i rububiyetin kemalât ve şuunatını ve daire-i ubudiyetin vezaif ve ahvalini talim etmektir.''' Öyle ise şu havârık-ı beşeriyenin o iki dairede hakları; yalnız bir zayıf remiz, bir hafif işaret ancak düşer. Çünkü onlar, daire-i rububiyetten haklarını isteseler o vakit pek az hak alabilirler.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Misalnya, jika pesawat buatan manusia(*<ref>*Saat membahas topik yang serius ini pena mengalir begitu saja hingga sampai pada dialog di atas, sehingga kubiarkan ia demikian dengan harapan bahwa gaya bahasanya tidak merusak topiknya yang serius—Penulis.</ref>)menuntut al-Qur’an dengan berkata, “Berikan padaku hak untuk berbicara dan satu tempat di antara ayat-ayatmu,” maka pesawat wilayah rububiyah yang berupa bintang, planet, bumi, dan bulan akan berkata lewat lisan al-Qur’an, “Engkau dapat mengambil tempat di sini sesuai dengan ukuranmu, tidak lebih.”
Mesela, tayyare-i beşer '''(Hâşiye<ref>'''Hâşiye:''' Şu ciddi meseleyi yazarken ihtiyarsız olarak kalemim üslubunu, şu latîf latîfeye çevirdi. Ben de kalemimi serbest bıraktım. Ümit ederim ki üslubun latîfeliği, meselenin ciddiyetine halel vermesin.</ref>)''' Kur’an’a dese: “Bana bir hakk-ı kelâm ver, âyâtında bir mevki ver.Elbette o daire-i rububiyetin tayyareleri olan seyyarat, arz, kamer; Kur’an namına diyecekler: “Burada cirmin kadar bir mevki alabilirsin.”
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jika kapal selam manusia ingin mendapat tempat bagi dirinya di antara sejumlah ayat al-Qur’an, maka sejumlah kapal selam rububi- yah-Nya yang berupa bumi yang berenang di lautan udara dan bintang yang berenang di laut eter akan berkata, “Tempatmu di antara kami sangat kecil, nyaris tak terlihat.”
Eğer beşerin tahte’l-bahirleri, âyât-ı Kur’aniyeden mevki isteseler o dairenin tahte’l-bahirleri yani, bahr-i muhit-i havaîde ve esîr denizinde yüzen zemin ve yıldızlar ona diyecekler: “Yanımızda senin yerin, görünmeyecek derecede azdır.”
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jika listrik ingin masuk ke wilayah ayat-ayat-Nya lewat lampu- nya yang terang laksana bintang, maka lampu wilayah rububiyah-Nya yang berupa matahari, meteor, dan bintang yang menghias langit akan menjawabnya dengan berkata, “Engkau dapat masuk bersama kami dalam bahasan dan penjelasan al-Qur’an sesuai dengan kapasitas ca- haya yang kau miliki.”
Eğer elektriğin parlak, yıldız-misal lambaları, hakk-ı kelâm isteyerek âyetlere girmek isteseler o dairenin elektrik lambaları olan şimşekler, şahaplar ve gökyüzünü ziynetlendiren yıldızlar ve misbahlar diyecekler: “Işığın nisbetinde bahis ve beyana girebilirsin.”
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Andaikan peradaban menakjubkan manusia menuntut haknya dan menginginkan kedudukan di antara sejumlah ayat al-Qur’an le- wat lisan kreasinya yang cermat, maka seekor lalat akan mengatakan, “Diamlah! Engkau tidak layak, bahkan jika dibandingkan dengan salah satu dari dua sayapku ini sekalipun. Andaikata seluruh produk dan penemuan yang ada pada kalian dikumpulkan bersama seluruh perangkat hebat milik kalian, hal itu tidak akan lebih menakjubkan dibandingkan dengan perangkat halus dan kreasi cermat yang terdapat dalam tubuhku.
Eğer havârık-ı medeniyet, dekaik-ı sanat cihetinde haklarını isterlerse ve âyetlerden makam talep ederlerse o vakit, bir tek sinek onlara “Susunuz!” diyecek. “Benim bir kanadım kadar hakkınız yoktur. Zira sizlerdeki, beşerin cüz-i ihtiyarıyla kesbedilen bütün ince sanatlar ve bütün nazik cihazlar toplansa benim küçücük vücudumdaki ince sanat ve nâzenin cihazlar kadar acib olamaz.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ayat berikut ini membuat kalian tidak berdaya:“Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali ti- dak dapat menciptakan seekor lalat, walaupun mereka bersatu mencip- takannya. Jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyem- bah dan yang disembah.” (QS al-Hajj [22]: 73).
اِنَّ الَّذٖينَ تَد۟عُونَ مِن۟ دُونِ اللّٰهِ لَن۟ يَخ۟لُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اج۟تَمَعُوا لَهُ …اِلٰى اٰخِرِ âyeti sizi susturur.”
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jika peradaban tersebut pergi menuju wilayah ubudiyah dan menuntut hak darinya ia akan menerima jawaban sebagai berikut, “Hubungan kalian dengan kami sangat lemah dan kecil. Kalian tidak akan bisa masuk ke wilayah kami dengan mudah. Sebab, program kami adalah bahwa dunia merupakan negeri jamuan. Sementara ma- nusia merupakan tamu yang hanya tinggal sebentar. Ia memiliki ba- nyak tugas dan dibebani untuk menghadirkan semua yang dibutuhkan untuk kehidupan abadinya di usia yang singkat ini. Karena itu, ia harus mempersembahkan apa yang lebih penting dan lebih wajib.
Eğer o hârikalar, daire-i ubudiyete gidip o daireden haklarını isterlerse o zaman o daireden şöyle bir cevap alırlar ki: “Sizin münasebetiniz bizimle pek azdır ve dairemize kolay giremezsiniz. Çünkü programımız budur ki: Dünya bir misafirhanedir. İnsan ise onda az duracaktır ve vazifesi çok bir misafirdir ve kısa bir ömürde hayat-ı ebediyeye lâzım olan levazımatı tedarik etmekle mükelleftir. En ehemm ve en elzem işler, takdim edilecektir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Hanya saja, tampak pada kalian secara mayoritas sejumlah tanda kecintaan kepada dunia yang fana yang dibungkus tirai kelalaian dan permainan. Seolah-olah ia merupakan negeri yang kekal dan abadi. Karena itu, bagian kalian dari wilayah ubudiyah yang didasarkan pada petunjuk kebenaran dan tafakkur terhadap jejak-jejak akhirat sangat sedikit.Akan tetapi, jika pada diri kalian atau di belakang kalian terdapat pencipta yang mahir dan penemu yang mendapat inspirasi yang jum- lahnya sedikit lalu mereka mengerjakan berbagai karya yang tulus un- tuk memberikan manfaat kepada hamba Allah sebagai sebuah ibadah yang berharga serta mereka mengerahkan upaya untuk memberikan ke- maslahatan kepada masyarakat umum guna meningkatkan kehidupan sosial mereka, maka petunjuk dan isyarat al-Qur’an tersebut tentu saja sudah memadai bagi mereka yang memiliki kepekaan. Ayat tersebut sudah cukup untuk mengapresiasi kemahiran mereka dan mendorong mereka melakukan upaya dan usaha yang sungguh-sungguh.
Halbuki siz ekseriyet itibarıyla şu fâni dünyayı bir makarr-ı ebedî nokta-i nazarında ve gaflet perdesi altında, dünya-perestlik hissiyle işlenmiş bir suret sizde görülüyor. Öyle ise hakperestlik ve âhireti düşünmeklik esasları üzerine müesses olan ubudiyetten hisseniz pek azdır. Lâkin eğer kıymettar bir ibadet olan sırf menfaat-i ibadullah için ve menafi-i umumiye ve istirahat-i âmmeye ve hayat-ı içtimaiyenin kemaline hizmet eden ve elbette ekalliyet teşkil eden muhterem sanatkârlar ve mülhem keşşaflar, arkanızda ve içinizde varsa o hassas zatlara şu remiz ve işarat-ı Kur’aniye sa’ye teşvik ve sanatlarını takdir etmek için elhak kâfi ve vâfidir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="İkinci_suale_cevap:"></span>
==== İkinci suale cevap: ====
====Pertanyaan Kedua,====
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
jika engkau berkata, “Setelah melakukan pe- nelaahan, saat ini tidak ada keraguan pada diriku. Aku sangat yakin dan percaya bahwa al-Qur’an al-Karim berisi semua yang mendatang- kan kebahagiaan dunia dan akhirat sesuai dengan nilai dan urgensinya. Dalam hal ini, terdapat petunjuk dan isyarat tentang peradaban saat ini yang menakjubkan, bahkan tentang berbagai hakikat lain yang lebih jauh darinya disertai sejumlah hakikat agung di dalamnya. Hanya saja, mengapa al-Qur’an tidak menyebutkan berbagai hal menakjubkan tadi dengan jelas agar kaum kafir mau percaya, beriman dan yakin?
Eğer desen: “Şimdi şu tahkikattan sonra şüphem kalmadı ve tasdik ettim ki Kur’an’da sair hakaikle beraber, medeniyet-i hazıranın hârikalarına ve belki daha ilerisine işaret ve remiz vardır. Dünyevî ve uhrevî saadet-i beşere lâzım olan her şey, değeri nisbetinde içinde bulunur. Fakat niçin Kur’an, onları sarahatle zikretmiyor, tâ muannid kâfirler dahi tasdike mecbur olsunlar, kalbimiz de rahat olsun?
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
'''Jawaban:'''agama adalah ujian. Taklif ilahi adalah ujian agar jiwa yang mulia dan hina berkompetisi sehingga yang satu dengan yang lain dapat dibedakan.
'''Elcevap:''' Din bir imtihandır. Teklif-i İlahî bir tecrübedir. Tâ ervah-ı âliye ile ervah-ı safile, müsabaka meydanında birbirinden ayrılsın. Nasıl ki bir madene ateş veriliyor; tâ elmasla kömür, altınla toprak birbirinden ayrılsın. Öyle de bu dâr-ı imtihanda olan teklifat-ı İlahiye bir ibtiladır ve bir müsabakaya sevktir ki istidad-ı beşer madeninde olan cevahir-i âliye ile mevadd-ı süfliye, birbirinden tefrik edilsin.
Sebagaimana barang tambang atau mineral diuji dengan cara di- bakar dengan api agar berlian dapat dibedakan dari arang dan emas dapat dibedakan dari tanah, demikian pula dengan sejumlah taklif ilahi di negeri ujian ini. Ia merupakan ujian dan sarana kompetisi se- hingga hal berharga yang ada pada potensi manusia bisa dibedakan dari yang rendah dan hina.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Nah, di negeri ujian ini, ketika al-Qur’an turun sebagai ujian bagi manusia agar ia menyempurnakan kemampuannya di arena kompeti- si, maka tidak aneh jika ia hanya memberikan isyarat kepada sejum- lah urusan duniawi yang bersifat gaib di mana ia akan menjadi jelas pada masa mendatang seraya membuka pintu untuk akal sesuai de- ngan argumen yang diberikan. Jika tidak, yakni seandainya al-Qur’an al-Karim menyebutkan secara jelas, tentu hikmah taklif menjadi cacat. Pasalnya, ia menjadi sangat jelas. Misalnya, penulisan lâ ilâha illallâh secara jelas dengan bintang di langit di mana hal itu akan membuat manusia terpaksa percaya. Jika demikian, tidak ada ujian, kompetisi, dan pembedaan. Jiwa yang rendah seperti arang akan sama dengan yang seperti berlian.(*<ref>*Maka, Abu Jahal yang terkutuk dan Abu Bakar ash-Shiddiq akan berada dalam tingkatan yang sama. Jika demikian, keberadaan beban taklif tidak berguna—Penulis.</ref>)
Madem Kur’an, bu dâr-ı imtihanda bir tecrübe suretinde, bir müsabaka meydanında beşerin tekemmülü için nâzil olmuştur. Elbette şu dünyevî ve herkese görünecek umûr-u gaybiye-i istikbaliyeye yalnız işaret edecek ve hüccetini ispat edecek derecede akla kapı açacak. Eğer sarahaten zikretse sırr-ı teklif bozulur. Âdeta gökyüzündeki yıldızlarla vâzıhan لَٓا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ yazmak misillü bir bedahete girecek. O zaman herkes ister istemez tasdik edecek. Müsabaka olmaz, imtihan fevt olur. Kömür gibi bir ruh ile elmas gibi bir ruh '''(Hâşiye<ref>'''Hâşiye:''' Ebucehil-i Laîn ile Ebubekir-i Sıddık müsavi görünecek. Sırr-ı teklif zayi olacak.</ref>)''' beraber kalacaklar.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kesimpulannya, al-Qur’an al-Hakim penuh dengan hikmah. Ia memberikan kedudukan yang tepat kepada setiap sesuatu. Dari buah yang gaib, al-Qur’an melihat kemajuan peradaban manusia sejak 13 abad yang lalu yang tersembunyi di balik tirai masa depan dalam bentuk yang lebih baik dan lebih jelas daripada yang kita lihat dan akan kita lihat.
'''Elhasıl:''' Kur’an-ı Hakîm, hakîmdir. Her şeye, kıymeti nisbetinde bir makam verir. İşte Kur’an, bin üç yüz sene evvel, istikbalin zulümatında müstetir ve gaybî olan semerat ve terakkiyat-ı insaniyeyi görüyor ve gördüğümüzden ve göreceğimizden daha güzel bir surette gösterir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jadi, al-Qur’an merupakan kalam Dzat yang melihat setiap zaman berikut berbagai urusan yang terdapat di dalamnya secara seka- ligus.
'''Demek Kur’an, öyle bir zatın kelâmıdır ki bütün zamanları ve içindeki bütün eşyayı bir anda görüyor.'''
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Itulah satu kilau dari kemukjizatan al-Qur’an yang bersinar di wajah mukjizat para nabi.
İşte mu’cizat-ı enbiya yüzünde parlayan bir lem’a-i i’caz-ı Kur’an…
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya Allah buatlah kami bisa memahami sejumlah rahasia al-Qur’an dan beri kami taufik untuk mengabdi padanya setiap saat.
اَللّٰهُمَّ فَهِّم۟نَا اَس۟رَارَ ال۟قُر۟اٰنِ وَ وَفِّق۟نَا لِخِد۟مَتِهٖ فٖى كُلِّ اٰنٍ وَ زَمَانٍ
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
“Mahasuci Engkau. Tidak ada yang kami ketahui, kecuali apa yang Kau ajarkan pada kami. Engkau Maha Mengetahui
سُب۟حَانَكَ لَا عِل۟مَ لَنَٓا اِلَّا مَا عَلَّم۟تَنَٓا اِنَّكَ اَن۟تَ ال۟عَلٖيمُ ال۟حَكٖيمُ
dan Maha Bijaksana.”
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
“Wahai Tuhan, jangan Kau hukum kami ketika kami lupa dan alpa.”
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذ۟نَٓا اِن۟ نَسٖينَٓا اَو۟ اَخ۟طَا۟نَا
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya Allah, limpahkan salawat, salam, dan keberkahan kepada jun- jungan kami, Muhammad, hamba, nabi, dan rasul-Mu, sosok nabi yang buta huruf; serta kepada keluarga, para sahabat,istri, dan keturunan beliau; juga kepada para nabi, rasul, malaikat muqarrabin, para wali, dan orang-orang saleh, dengan salawat terbaik, salam paling suci, dan ke- berkahan paling besar sebanyak surah,ayat, huruf, kata, makna, isyarat, dan petunjuk al-Qur’an.Ampuni kami, kasihi kami, sayangi kami wahai Tuhan Pencipta kami lewat setiap salawat darinya dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّم۟ وَ بَارِك۟ وَ كَرِّم۟ عَلٰى سَيِّدِنَا وَ مَو۟لٰينَا مُحَمَّدٍ عَب۟دِكَ وَ نَبِيِّكَ وَ رَسُولِكَ النَّبِىِّ ال۟اُمِّىِّ وَ عَلٰى اٰلِهٖ وَ اَص۟حَابِهٖ وَ اَز۟وَاجِهٖ وَ ذُرِّيَّاتِهٖ وَ عَلَى النَّبِيّٖينَ وَ ال۟مُر۟سَلٖينَ وَ ال۟مَلٰئِكَةِ ال۟مُقَرَّبٖينَ وَ ال۟اَو۟لِيَاءِ وَ الصَّالِحٖينَ اَف۟ضَلَ صَلَاةٍ وَ اَز۟كٰى سَلَامٍ وَ اَن۟مٰى بَرَكَاتٍ بِعَدَدِ سُوَرِ ال۟قُر۟اٰنِ وَ اٰيَاتِهٖ وَ حُرُوفِهٖ وَ كَلِمَاتِهٖ وَ مَعَانٖيهِ وَ اِشَارَاتِهٖ وَ رُمُوزِهٖ وَ دَلَالَاتِهٖ وَاغ۟فِر۟لَنَا وَار۟حَم۟نَا وَ ال۟طُف۟ بِنَا يَا اِلٰهَنَا يَا خَالِقَنَا بِكُلِّ صَلَاةٍ مِن۟هَا بِرَح۟مَتِكَ يَا اَر۟حَمَ الرَّاحِمٖينَ
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.Amin.
وَ ال۟حَم۟دُ لِلّٰهِ رَبِّ ال۟عَالَمٖينَ اٰمٖينَ
</div>






<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
------
------
<center> [[On Dokuzuncu Söz]] ⇐ | [[Sözler]] | ⇒ [[Yirmi Birinci Söz]] </center>
<center> [[On Dokuzuncu Söz/id|KALIMAT KESEMBILAN BELAS]] ⇐ | [[Sözler/id|Al-Kalimât]] | ⇒ [[Yirmi Birinci Söz/id|KALIMAT KEDUA PULUH SATU]] </center>
------
------
</div>