İçeriğe atla

Onuncu Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"==Yang ketujuh==" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("adalah “Bakir Afandi”.(*<ref>*Bekir Afandi adalah salah satu murid pertama an-Nur. Ia lahir tahun 1898 M di Barla dan meninggal dunia pada tahun 1954 di kota Istanbul. Semoga Allah memberi- kan rahmat padanya.</ref>)Karena ia tidak hadir bersama kami, aku akan berbicara atas namanya sebagaimana aku berbicara atas nama saudara kandungku, Abdul Majid. Aku mewakilinya dengan melihat pada keikhlasan, kesetiaan, dan persahabatannya yang tulus, serta keteg..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("==Yang ketujuh==" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
70. satır: 70. satır:
  al-Hafidz Taufiq asy-Syami,(*<ref>*al-Hafidz Taufiq (1887-1965 M) termasuk murid dan juru tulis pertama an- Nur. Ia diberi gelar al-Hafidz karena hafal al-Qur’an al-Karim, dan diberi gelar asy-Syami karena tinggal lama di negeri Syam untuk menyertai ayahnya yang menjadi panglima di sana. Ia dikenal sebagai orang yang saleh, berilmu, dan bertakwa. Ia senantiasa menyer- tai Ustadz, baik ketika di Barla maupun ketika berada di penjara Eskisyehir dan Denizli. Semoga Allah memberikan rahmat padanya.</ref>)serta saudara-saudara tercinta lainnya.Bakir Afandi telah mencetak Kalimat Kesepuluh (Risalah Ke- bangkitan) di Istanbul. Maka, kami pun ingin mencetak tulisan tentang Risalah al-Mukjizat al-Qur’aniyyah di sana pula sebelum pemakaian huruf latin baru. Aku kirimkan sebuah surat kepadanya yang berbunyi, “Kami akan mengirimkan kepadamu biaya pencetakan risalah ini bersama risalah sebelumnya.” Namun ketika ia mengetahui bahwa pencetakan tersebut akan memakan biaya empat ratus lira, sementara ia mengetahui kondisiku yang miskin, ia pun ingin menutupi biaya tersebut dari uang miliknya. Terbesit dalam benak- nya bahwa aku tidak menyukai hal itu. Maka, ia tertipu oleh dirinya sendiri dengan tidak segera mencetaknya. Akibat dari pertimbangannya tersebut, tugas itu pun terlunta-lunta. Dua bulan berikutnya uangnya sebesar sembilan ratus lira dicuri orang. Hal itu merupakan tamparan kasih yang sangat keras kepadanya. Kami berharap semoga Allah menjadikan uang yang hilang itu sebagai sedekah darinya.
  al-Hafidz Taufiq asy-Syami,(*<ref>*al-Hafidz Taufiq (1887-1965 M) termasuk murid dan juru tulis pertama an- Nur. Ia diberi gelar al-Hafidz karena hafal al-Qur’an al-Karim, dan diberi gelar asy-Syami karena tinggal lama di negeri Syam untuk menyertai ayahnya yang menjadi panglima di sana. Ia dikenal sebagai orang yang saleh, berilmu, dan bertakwa. Ia senantiasa menyer- tai Ustadz, baik ketika di Barla maupun ketika berada di penjara Eskisyehir dan Denizli. Semoga Allah memberikan rahmat padanya.</ref>)serta saudara-saudara tercinta lainnya.Bakir Afandi telah mencetak Kalimat Kesepuluh (Risalah Ke- bangkitan) di Istanbul. Maka, kami pun ingin mencetak tulisan tentang Risalah al-Mukjizat al-Qur’aniyyah di sana pula sebelum pemakaian huruf latin baru. Aku kirimkan sebuah surat kepadanya yang berbunyi, “Kami akan mengirimkan kepadamu biaya pencetakan risalah ini bersama risalah sebelumnya.” Namun ketika ia mengetahui bahwa pencetakan tersebut akan memakan biaya empat ratus lira, sementara ia mengetahui kondisiku yang miskin, ia pun ingin menutupi biaya tersebut dari uang miliknya. Terbesit dalam benak- nya bahwa aku tidak menyukai hal itu. Maka, ia tertipu oleh dirinya sendiri dengan tidak segera mencetaknya. Akibat dari pertimbangannya tersebut, tugas itu pun terlunta-lunta. Dua bulan berikutnya uangnya sebesar sembilan ratus lira dicuri orang. Hal itu merupakan tamparan kasih yang sangat keras kepadanya. Kami berharap semoga Allah menjadikan uang yang hilang itu sebagai sedekah darinya.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="YEDİNCİSİ"></span>
== YEDİNCİSİ ==
==Yang ketujuh==
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">