77.975
düzenleme
("Dengan kata lain, seseorang harus mengamalkan firman Allah yang berbunyi: “Upahku hanya dari Allah.” (QS. Yunus [10]: 72). Caranya, ia harus lebih mengedepankan kebenaran dan petunjuk ketimbang mengikuti hawa nafsu, serta lebih mendahulukan kebenaran daripada kepentingan pribadi. Selain itu, ia pun harus mengamalkan pernyataan al-Qur’an berikut ini:“Kewajiban Rasul hanyalah menyampaikan (amanat Allah) de- ngan jelas.” (QS. an-Nûr [24]: 54). ke..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği |
("===Faktor Kedua===" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
40. satır: | 40. satır: | ||
ji secara langsung oleh al-Qur’an. Altruisme ialah sikap mendahulukan orang lain atas diri sendiri dalam menerima hadiah dan sedekah, serta sikap tidak menerima balasan atas pengabdian yang di lakukan untuk kepentingan agama, bahkan tidak mengharap- kannya sama sekali. Kalaupun kemudian diberi, hal itu harus dianggap sebagai karunia ilahi semata, tanpa merasa berhutang budi pada manusia. Sebab, tidak boleh meminta balasan duniawi atas pengabdian di jalan ukhrawi agar keikhlasan tetap terjaga. Meskipun umat harus menjamin nafkah kehidupan mereka (orang-orang yang mengabdikan dirinya pada agama), dan mereka berhak menerima zakat, namun mereka tidak boleh meminta-minta, melainkan diberi. Ketika mereka diberi sesuatu, mereka tidak boleh mengambilnya sebagai balasan atas tugas pengabdian agama. Karena itu, ahlul haq semampu mungkin lebih mengutamakan orang yang lebih berhak menerima disertai sikap ridha dan qanaah terhadap rezeki yang Allah berikan agar mendapatkan rahasia ayat al-Qur’an yang berbunyi:“Mereka lebih mengutamakan orang lain daripada diri mereka sendiri, meskipun mereka sebenarnya memerlukan”. (QS. al-Hasyr [59]: 9). Ketika itulah, seseorang akan bisa berlaku ikhlas sekaligas bisa menyelamatkan diri dari jurang kebinasaan yang sangat berbahaya–Penulis.</ref>)sekaligus menyadari bahwa pujian, penghargaan, dan penghormatan dari mereka semata-mata berasal dari karunia Allah dan sama sekali bukan karena tugasnya, yang hanya sekadar menyampaikan. Siapa yang berhasil mengamalkan hal tersebut, ia akan merasakan nikmatnya keikhlasan. Jika tidak, ia akan kehilangan banyak kebaikan. | ji secara langsung oleh al-Qur’an. Altruisme ialah sikap mendahulukan orang lain atas diri sendiri dalam menerima hadiah dan sedekah, serta sikap tidak menerima balasan atas pengabdian yang di lakukan untuk kepentingan agama, bahkan tidak mengharap- kannya sama sekali. Kalaupun kemudian diberi, hal itu harus dianggap sebagai karunia ilahi semata, tanpa merasa berhutang budi pada manusia. Sebab, tidak boleh meminta balasan duniawi atas pengabdian di jalan ukhrawi agar keikhlasan tetap terjaga. Meskipun umat harus menjamin nafkah kehidupan mereka (orang-orang yang mengabdikan dirinya pada agama), dan mereka berhak menerima zakat, namun mereka tidak boleh meminta-minta, melainkan diberi. Ketika mereka diberi sesuatu, mereka tidak boleh mengambilnya sebagai balasan atas tugas pengabdian agama. Karena itu, ahlul haq semampu mungkin lebih mengutamakan orang yang lebih berhak menerima disertai sikap ridha dan qanaah terhadap rezeki yang Allah berikan agar mendapatkan rahasia ayat al-Qur’an yang berbunyi:“Mereka lebih mengutamakan orang lain daripada diri mereka sendiri, meskipun mereka sebenarnya memerlukan”. (QS. al-Hasyr [59]: 9). Ketika itulah, seseorang akan bisa berlaku ikhlas sekaligas bisa menyelamatkan diri dari jurang kebinasaan yang sangat berbahaya–Penulis.</ref>)sekaligus menyadari bahwa pujian, penghargaan, dan penghormatan dari mereka semata-mata berasal dari karunia Allah dan sama sekali bukan karena tugasnya, yang hanya sekadar menyampaikan. Siapa yang berhasil mengamalkan hal tersebut, ia akan merasakan nikmatnya keikhlasan. Jika tidak, ia akan kehilangan banyak kebaikan. | ||
< | <span id="İkinci_Sebep"></span> | ||
=== | ===Faktor Kedua=== | ||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme