İçeriğe atla

Yirmi Dokuzuncu Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Dia menciptakan begitu banyak makhluk yang memiliki ruh yang berbeda bedasebagaimana jenis hewan yang demikian beragamsehingga dari sana muncul kelompok malaikat, jin, dan ruhaniyyûn lainnya.Lewat contoh berikut ini akan menjadi jelas betapa konsep ke- beradaan malaikat dan makhluk spiritual sebagaimana yang diterangkan al-Qur’an merupakan sebuah hakikat, kepastian, dan persoalan yang rasional. Sebaliknya, sikap menolak hal tersebut sangat bertentanga..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Jika qudrah ilahi menciptakan makhluk hidup yang memiliki ruh dengan jumlah tak terhingga yang berasal dari bahan-bahan yang sangat sederhana, bahkan dari unsur yang paling padat di mana materi yang padat dan kasar itu lewat kehidupan berubah menjadi ma- teri yang halus dan rapi lalu cahaya kehidupan memancar pada segala sesuatu, maka Dzat Yang Mahakuasa dan Mahabijak tersebut dengan qudrahNya yang sempurna dan hikmah-Nya yang paripurna tidak akan membia..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Dia menciptakan begitu banyak makhluk yang memiliki ruh yang berbeda bedasebagaimana jenis hewan yang demikian beragamsehingga dari sana muncul kelompok malaikat, jin, dan ruhaniyyûn lainnya.Lewat contoh berikut ini akan menjadi jelas betapa konsep ke- beradaan malaikat dan makhluk spiritual sebagaimana yang diterangkan al-Qur’an merupakan sebuah hakikat, kepastian, dan persoalan yang rasional. Sebaliknya, sikap menolak hal tersebut sangat bertentanga..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
62. satır: 62. satır:
Jika qudrah ilahi menciptakan makhluk hidup yang memiliki ruh dengan jumlah tak terhingga yang berasal dari bahan-bahan yang sangat sederhana, bahkan dari unsur yang paling padat di mana materi yang padat dan kasar itu lewat kehidupan berubah menjadi ma- teri yang halus dan rapi lalu cahaya kehidupan memancar pada segala sesuatu, maka Dzat Yang Mahakuasa dan Mahabijak tersebut dengan qudrahNya yang sempurna dan hikmah-Nya yang paripurna tidak akan membiarkan cahaya, eter, dan unsur-unsur sejenis yang halus dan dekat bahkan sangat sesuai dengan ruh, begitu saja tanpa kehidupan. Dia tidak akan membiarkannya mati dan tidak memiliki perasaan. Tetapi justru sangat layak jika Dia menciptakan sejumlah makhluk hidup dan berperasaan dari materi halus itu, dari cahaya, dari kege- lapan, dari materi eter, dari udara, dan bahkan dari untaian kata.
Jika qudrah ilahi menciptakan makhluk hidup yang memiliki ruh dengan jumlah tak terhingga yang berasal dari bahan-bahan yang sangat sederhana, bahkan dari unsur yang paling padat di mana materi yang padat dan kasar itu lewat kehidupan berubah menjadi ma- teri yang halus dan rapi lalu cahaya kehidupan memancar pada segala sesuatu, maka Dzat Yang Mahakuasa dan Mahabijak tersebut dengan qudrahNya yang sempurna dan hikmah-Nya yang paripurna tidak akan membiarkan cahaya, eter, dan unsur-unsur sejenis yang halus dan dekat bahkan sangat sesuai dengan ruh, begitu saja tanpa kehidupan. Dia tidak akan membiarkannya mati dan tidak memiliki perasaan. Tetapi justru sangat layak jika Dia menciptakan sejumlah makhluk hidup dan berperasaan dari materi halus itu, dari cahaya, dari kege- lapan, dari materi eter, dari udara, dan bahkan dari untaian kata.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Dia menciptakan begitu banyak makhluk yang memiliki ruh yang berbeda bedasebagaimana jenis hewan yang demikian beragamsehingga dari sana muncul kelompok malaikat, jin, dan ruhaniyyûn lainnya.Lewat contoh berikut ini akan menjadi jelas betapa konsep ke- beradaan malaikat dan makhluk spiritual sebagaimana yang diterangkan al-Qur’an merupakan sebuah hakikat, kepastian, dan persoalan yang rasional. Sebaliknya, sikap menolak hal tersebut sangat bertentangan dengan hakikat dan hikmah yang ada. Bahkan ia menjadi khurafat, kesesatan, dan satu bentuk kebodohan.
Melâikelerin ve ruhanîlerin kesretle vücudlarını kabul etmek ne derece hakikat ve bedihî ve makul olduğunu ve Kur’an’ın beyan ettiği gibi onları kabul etmeyen, ne derece hilaf-ı hakikat ve hilaf-ı hikmet bir hurafe, bir dalalet, bir hezeyan, bir divanelik olduğunu şu temsile bak, gör:
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">