İçeriğe atla

Yirmi İkinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Kedua, tauhid hakiki. Yaitu percaya dalam bentuk keyakinan yang mendekati penyaksian bahwa Dia esa, segala sesuatu bersum- ber dari tangan qudrah-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam uru- san uluhiyah, tidak ada pembantu dalam rububiyah-Nya, serta tidak ada tandingan dalam kerajaan-Nya. Hal itu dalam bentuk keyakinan yang menghembuskan rasa tenang dan tenteram kepada pemiliknya karena ia telah melihat tanda kekuasaan-Nya, stempel rububiyah-Nya, dan ukira..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Tauhid terdiri dari dua macam. Kami akan menjelaskannya de- ngan sebuah contoh berikut:Jika beragam barang dagangan dan beragam harta milik orang besar masuk ke dalam sebuah pasar atau kota, tentu kepemilikan atas harta tersebut bisa dikenali lewat dua cara: Pertama, secara global dan umum. Ini berlaku bagi kalangan awam. Yaitu bahwa harta yang banyak tersebut tidak mungkin dimiliki oleh selainnya. Akan tetapi, dalam pandangan orang awam ini, harta terse..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Kedua, tauhid hakiki. Yaitu percaya dalam bentuk keyakinan yang mendekati penyaksian bahwa Dia esa, segala sesuatu bersum- ber dari tangan qudrah-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam uru- san uluhiyah, tidak ada pembantu dalam rububiyah-Nya, serta tidak ada tandingan dalam kerajaan-Nya. Hal itu dalam bentuk keyakinan yang menghembuskan rasa tenang dan tenteram kepada pemiliknya karena ia telah melihat tanda kekuasaan-Nya, stempel rububiyah-Nya, dan ukira..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
185. satır: 185. satır:
Ia terdiri dari dua macam:
Ia terdiri dari dua macam:


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Pertama, tauhid lahiriah yang bersifat umum. Yaitu bahwa Allah esa, tidak ada sekutu dan padanan bagi-Nya. Seluruh alam ini merupa- kan milik dan kekuasaan-Nya.
'''Biri:''' Tevhid-i âmî ve zâhirîdir ki “Cenab-ı Hak birdir, şeriki naziri yoktur, bu kâinat onundur.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kedua, tauhid hakiki. Yaitu percaya dalam bentuk keyakinan yang mendekati penyaksian bahwa Dia esa, segala sesuatu bersum- ber dari tangan qudrah-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam uru- san uluhiyah, tidak ada pembantu dalam rububiyah-Nya, serta tidak ada tandingan dalam kerajaan-Nya. Hal itu dalam bentuk keyakinan yang menghembuskan rasa tenang dan tenteram kepada pemiliknya karena ia telah melihat tanda kekuasaan-Nya, stempel rububiyah-Nya, dan ukiran pena-Nya atas segala sesuatu, sehingga dengan demikian akan terbuka jendela yang menembus dari segala sesuatu menuju ca- haya-Nya. Dalam kalimat ini kami akan menjelaskan sejumlah kilau yang menerangkan tentang tauhid yang hakiki, murni, dan mulia tersebut.
'''İkincisi:''' Tevhid-i hakikidir ki her şey üstünde sikke-i kudretini ve hâtem-i rububiyetini ve nakş-ı kalemini görmekle doğrudan doğruya her şeyden onun nuruna karşı bir pencere açıp onun birliğine ve her şey onun dest-i kudretinden çıktığına ve uluhiyetinde ve rububiyetinde ve mülkünde hiçbir vechile, hiçbir şeriki ve muîni olmadığına, şuhuda yakın bir yakîn ile tasdik edip iman getirmektir ve bir nevi huzur-u daimî elde etmektir. Biz dahi şu Söz’de, o hâlis ve âlî tevhid-i hakikiyi gösterecek şuâları zikredeceğiz.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
'''Perhatian dalam Lingkup Kilau Pertama:'''
'''Birinci nükte içinde bir ihtar'''
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">