İçeriğe atla

Yirmi İkinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Demikianlah, sebagaimana berbagai penyakit merupakan ti- rai yang menjadi tempat kembali (objek keluhan) dari sejumlah hal yang dianggap buruk terkait dengan ajal, sebagaimana keindahan yang terdapat dalam pencabutan nyawa—di mana itulah hakikat sebenar- nya—mengacu kepada tugas Izrail , maka Izrail juga merupa- kan tirai. Ia adalah tirai bagi pelaksanaan tugas tersebut dan hijab bagi qudrah ilahi. Pasalnya, ia menjadi tempat kembali (objek keluhan)..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("'''Perhatian dalam Lingkup Kilau Pertama:'''" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Demikianlah, sebagaimana berbagai penyakit merupakan ti- rai yang menjadi tempat kembali (objek keluhan) dari sejumlah hal yang dianggap buruk terkait dengan ajal, sebagaimana keindahan yang terdapat dalam pencabutan nyawa—di mana itulah hakikat sebenar- nya—mengacu kepada tugas Izrail , maka Izrail juga merupa- kan tirai. Ia adalah tirai bagi pelaksanaan tugas tersebut dan hijab bagi qudrah ilahi. Pasalnya, ia menjadi tempat kembali (objek keluhan)..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
198. satır: 198. satır:
Terdapat hikmah lain dari adanya sebab-sebab lahiriah, yaitu agar tidak mengarahkan keluhan yang tak benar dan rasa keberatan yang tidak layak kepada Allah Yang Mahaadil. Dengan kata lain, se jumlah sebab dihadirkan agar menjadi sasaran keluhan dan keberatan manusia. Sebab, cacat yang ada bersumber darinya dan bersumber dari potensinya yang lemah.Untuk menjelaskan rahasia ini terdapat sebuah contoh indah dan dialog abstrak sebagai berikut:
Terdapat hikmah lain dari adanya sebab-sebab lahiriah, yaitu agar tidak mengarahkan keluhan yang tak benar dan rasa keberatan yang tidak layak kepada Allah Yang Mahaadil. Dengan kata lain, se jumlah sebab dihadirkan agar menjadi sasaran keluhan dan keberatan manusia. Sebab, cacat yang ada bersumber darinya dan bersumber dari potensinya yang lemah.Untuk menjelaskan rahasia ini terdapat sebuah contoh indah dan dialog abstrak sebagai berikut:


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Malaikat Izrail berkata kepada Tuhan, “Para hamba-Mu akan mengeluh dan marah kepadaku saat aku menjalankan tugas mencabut nyawa.”Dengan bahasa hikmah, Allah menjawab, “Aku akan meletakkan antara dirimu dan hamba-Ku sejumlah tirai musibah dan penyakit agar keluhan mereka mengarah kepada sejumlah sebab tersebut.”
Hazret-i Azrail aleyhisselâm, Cenab-ı Hakk’a demiş ki: “Kabz-ı ervah vazifesinde senin ibadın benden şekva edecekler, benden küsecekler.” Cenab-ı Hak lisan-ı hikmetle ona demiş ki: “Seninle ibadımın ortasında musibetler, hastalıklar perdesini bırakacağım. Tâ şekvaları onlara gidip senden küsmesinler.”
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Demikianlah, sebagaimana berbagai penyakit merupakan ti- rai yang menjadi tempat kembali (objek keluhan) dari sejumlah hal yang dianggap buruk terkait dengan ajal, sebagaimana keindahan yang terdapat dalam pencabutan nyawa—di mana itulah hakikat sebenar- nya—mengacu kepada tugas Izrail , maka Izrail juga merupa- kan tirai. Ia adalah tirai bagi pelaksanaan tugas tersebut dan hijab bagi qudrah ilahi. Pasalnya, ia menjadi tempat kembali (objek keluhan) dari sejumlah keadaan yang secara lahiriah tidak berisi rahmat dan tidak sesuai dengan kesempurnaan qudrah ilahi.
İşte bak, nasıl hastalıklar perdedir; ecelde tevehhüm olunan fenalıklara mercidirler ve kabz-ı ervahta hakikat olarak olan hikmet ve güzellik, Azrail aleyhisselâmın vazifesine mütealliktir. Öyle de Hazret-i Azrail dahi bir perdedir. Kabz-ı ervahta zâhiren merhametsiz görünen ve rahmetin kemaline münasip düşmeyen bazı hâlâta merci olmak için o memuriyete bir nâzır ve kudret-i İlahiyeye bir perdedir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya, kemuliaan dan keagungan Allah menuntut adanya sejumlah sebab lahiriah sebagai tirai di hadapan pandangan akal. Hanya saja, tauhid dan kebesaran Allah menolak adanya pengaruh hakiki dari se- bab-sebab yang ada.
Evet, izzet ve azamet ister ki esbab perdedar-ı dest-i kudret ola aklın nazarında. Tevhid ve celal ister ki esbab ellerini çeksinler tesir-i hakikiden.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="İKİNCİ_LEM’A"></span>
=== İKİNCİ LEM’A ===
===Kilau Kedua===
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">