81.930
düzenleme
("Jawaban: Ya, sebab kesempurnaan hakiki sebenarnya memang seperti itu." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Ketiga: orang-orang yang menuju hakikat lewat argumen mur- ni disertai perasaan ego," içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
56. satır: | 56. satır: | ||
Hikmah dari berbagai rahasia di atas adalah sebagai berikut:Meskipun manusia memiliki potensi untuk mencapai seluruh kesempurnaan dan menggapai cahaya seluruh Asmaul Husna, ia beru- saha meraih hakikat lewat ribuan tabir dan dinding pembatas. Sebab, kemampuan dan upayanya terbatas. Kesiapan dan kecenderungannya juga beragam.Oleh sebab itu, penyaksian hakikat dan kebenaran dipisah oleh sejumlah tabir dan dinding pembatas. Sebagian mereka tidak dapat me- nembus dinding tersebut. Karena kemampuan yang ada berbeda-be- da, sebagian tak dapat menyingkap sebagian rukun iman. Kemudian bentuk manifestasi nama-Nya juga beragam sesuai dengan tampilan yang ada. Sebagian orang yang meraih salah satu wujud tampilan na- ma-Nya tak bisa meraih manifetasinya secara sempurna, apalagi ma- nifestasi nama-nama-Nya terwujud dalam bentuk yang berbeda-beda dilihat dari kondisinya yang bersifat universal dan parsial serta bersifat bayangan dan asli. Sebagian potensi yang ada tak mampu menembus hal yang bersifat parsial dan keluar dari bayangan. Bisa jadi salah satu nama-Nya demikian dominan sehingga hanya hukum-Nya yang ber- laku dan sekaligus mengendalikan potensi tadi.Demikianlah, rahasia yang tersembunyi dan mendalam serta hikmah yang luas ini akan kami jelaskan lewat sejumlah petunjuk da- lam bentuk perumpamaan yang sampai pada tingkat tertentu bercam- pur dengan hakikat. | Hikmah dari berbagai rahasia di atas adalah sebagai berikut:Meskipun manusia memiliki potensi untuk mencapai seluruh kesempurnaan dan menggapai cahaya seluruh Asmaul Husna, ia beru- saha meraih hakikat lewat ribuan tabir dan dinding pembatas. Sebab, kemampuan dan upayanya terbatas. Kesiapan dan kecenderungannya juga beragam.Oleh sebab itu, penyaksian hakikat dan kebenaran dipisah oleh sejumlah tabir dan dinding pembatas. Sebagian mereka tidak dapat me- nembus dinding tersebut. Karena kemampuan yang ada berbeda-be- da, sebagian tak dapat menyingkap sebagian rukun iman. Kemudian bentuk manifestasi nama-Nya juga beragam sesuai dengan tampilan yang ada. Sebagian orang yang meraih salah satu wujud tampilan na- ma-Nya tak bisa meraih manifetasinya secara sempurna, apalagi ma- nifestasi nama-nama-Nya terwujud dalam bentuk yang berbeda-beda dilihat dari kondisinya yang bersifat universal dan parsial serta bersifat bayangan dan asli. Sebagian potensi yang ada tak mampu menembus hal yang bersifat parsial dan keluar dari bayangan. Bisa jadi salah satu nama-Nya demikian dominan sehingga hanya hukum-Nya yang ber- laku dan sekaligus mengendalikan potensi tadi.Demikianlah, rahasia yang tersembunyi dan mendalam serta hikmah yang luas ini akan kami jelaskan lewat sejumlah petunjuk da- lam bentuk perumpamaan yang sampai pada tingkat tertentu bercam- pur dengan hakikat. | ||
Anggaplah “bunga” yang memilik sejumlah goresan, “tetesan” yang memiliki kehidupan yang merindukan bulan, serta “percikan” yang memiliki kebeningan yang mengarah kepada matahari, ma- sing-masing memiliki perasaan, bentuk kesempurnaan, serta kerindu- an menuju kesempurnaan tadi. Ketiga hal tersebut menjelaskan ba- nyak hakikat di samping menunjukkan perilaku jiwa, akal dan hati. Ia menjadi contoh bagi tiga tingkatan ahli hakikat:(*<ref>*Pada setiap tingkatan juga terdapat tiga kelompok. Ketiga contoh yang terdapat dalam perumpamaan mengarah kepada ketiga tingkatan yang terdapat pada setiap ting- katan. Bahkan kepada sembilan tingkatan yang terdapat di dalamnya; tidak hanya kepada tiga tingkatan—Penulis.</ref>) | |||
Pertama: kalangan pemikir, kalangan wali, dan kalangan nabi.Semuanya mengarah kepada mereka. | |||
Kedua: para peniti hakikat yang berusaha mencapai kesempur- naan dengan sejumlah perangkat fisik (yakni lewat jalan indra). | |||
Mere- ka yang berjalan menuju hakikat dengan upaya pembersihan diri dan nalar, serta kalangan yang mendekati hakikat lewat pembersihan kal- bu, | |||
iman dan sikap taat, semua ini adalah contoh bagi mereka. | |||
Ketiga: orang-orang yang menuju hakikat lewat argumen mur- ni disertai perasaan ego, | |||
sikap bangga dan tenggelam dengan dunia, lalu mereka yang mencari hakikat dengan ilmu, hikmah, | |||
dan makri- fat, serta mereka yang mencapai hakikat secara cepat dengan iman, al-Qur’an, kefakiran, dan penghambaan, ketiga hal itu menjadi con- toh yang menunjukkan hikmah perbedaan di ketiga kelompok yang berbeda potensi tersebut. | |||
Rahasia yang cermat dan hikmah yang luas yang menjadi landasan naiknya ketiga kelompok itu akan kita bahas dalam sebuah perumpamaan di bawah tema “bunga”, “tetesan” dan “percikan”. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme