İçeriğe atla

Yirmi Beşinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Karena sang pengembara ini termasuk generasi masa kini, maka pertama-tama ia menelaah “Risalah Nur” yang merupakan kilau kemukjizatan maknawi al-Qur’an. Ia melihat bahwa risalah yang mencapai seratus tiga puluh ini pada dasarnya merupakan penafsiran ber- harga tentang ayatayat al-Qur’an. Pasalnya, ia menyingkap persoalan pentingnya yang mendalam dan cahayanya yang cemerlang.Meskipun Risalah Nur menyebarkan berbagai hakikat al-Qur’an dengan perj..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Pengembara yang tidak mengenal lelah dan tidak merasa puas, serta yang menyadari bahwa tujuan hidupnya di dunia, bahkan inti dari kehidupannya adalah iman, berkata kepada kalbunya, “Kalam (ucapan) yang sedang kita bincangkan adalah kalam yang paling terkenal, paling jujur, dan paling bijak di alam wujud ini. Pada setiap masa ia menantang orang yang membangkang. Itulah al-Qur’an yang memiliki penjelasan mengagumkan. Karena itu, marilah kita menelaah k..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Karena sang pengembara ini termasuk generasi masa kini, maka pertama-tama ia menelaah “Risalah Nur” yang merupakan kilau kemukjizatan maknawi al-Qur’an. Ia melihat bahwa risalah yang mencapai seratus tiga puluh ini pada dasarnya merupakan penafsiran ber- harga tentang ayatayat al-Qur’an. Pasalnya, ia menyingkap persoalan pentingnya yang mendalam dan cahayanya yang cemerlang.Meskipun Risalah Nur menyebarkan berbagai hakikat al-Qur’an dengan perj..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
1.320. satır: 1.320. satır:
Pengembara yang tidak mengenal lelah dan tidak merasa puas, serta yang menyadari bahwa tujuan hidupnya di dunia, bahkan inti dari kehidupannya adalah iman, berkata kepada kalbunya, “Kalam (ucapan) yang sedang kita bincangkan adalah kalam yang paling terkenal, paling jujur, dan paling bijak di alam wujud ini. Pada setiap masa ia menantang orang yang membangkang. Itulah al-Qur’an yang memiliki penjelasan mengagumkan. Karena itu, marilah kita menelaah kitab yang mulia ini dan memahami kandungannya. Namun sebelum ma- suk ke dunia yang indah ini, mari sejenak kita berhenti untuk memba- has sesuatu yang membuat kita meyakini bahwa ia benar-benar kitab Sang Pencipta kita.” Begitulah, ia pun segera melakukan kajian dan penelitian.
Pengembara yang tidak mengenal lelah dan tidak merasa puas, serta yang menyadari bahwa tujuan hidupnya di dunia, bahkan inti dari kehidupannya adalah iman, berkata kepada kalbunya, “Kalam (ucapan) yang sedang kita bincangkan adalah kalam yang paling terkenal, paling jujur, dan paling bijak di alam wujud ini. Pada setiap masa ia menantang orang yang membangkang. Itulah al-Qur’an yang memiliki penjelasan mengagumkan. Karena itu, marilah kita menelaah kitab yang mulia ini dan memahami kandungannya. Namun sebelum ma- suk ke dunia yang indah ini, mari sejenak kita berhenti untuk memba- has sesuatu yang membuat kita meyakini bahwa ia benar-benar kitab Sang Pencipta kita.” Begitulah, ia pun segera melakukan kajian dan penelitian.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Karena sang pengembara ini termasuk generasi masa kini, maka pertama-tama ia menelaah “Risalah Nur” yang merupakan kilau kemukjizatan maknawi al-Qur’an. Ia melihat bahwa risalah yang mencapai seratus tiga puluh ini pada dasarnya merupakan penafsiran ber- harga tentang ayatayat al-Qur’an. Pasalnya, ia menyingkap persoalan pentingnya yang mendalam dan cahayanya yang cemerlang.Meskipun Risalah Nur menyebarkan berbagai hakikat al-Qur’an dengan perjuangan yang terus-menerus hingga ke seluruh pelosok di era yang keras kepala dan ingkar ini, tak seorangpun yang dapat menentang atau mengkritiknya. Hal ini membuktikan bahwa al-Qur’an al-Karim yang merupakan sumber, rujukan, dan mentarinya bersifat samawi dan berasal dari kalam Allah Tuhan semesta alam, bukan ucapan manusia.
Bu seyyah bu zamanda bulunduğu münasebetiyle en evvel manevî i’caz-ı Kur’anînin lem’aları olan Risale-i Nur’a baktı ve onun yüz otuz risaleleri, âyât-ı Furkaniyenin nükteleri ve ışıkları ve esaslı tefsirleri olduğunu gördü. Ve Risale-i Nur, bu kadar muannid ve mülhid bir asırda her tarafa hakaik-i Kur’aniyeyi mücahidane neşrettiği halde, karşısına kimse çıkamadığından ispat eder ki onun üstadı ve menbaı ve mercii ve güneşi olan Kur’an semavîdir, beşer kelâmı değildir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">