82.698
düzenleme
("Karena sang pengembara ini termasuk generasi masa kini, maka pertama-tama ia menelaah “Risalah Nur” yang merupakan kilau kemukjizatan maknawi al-Qur’an. Ia melihat bahwa risalah yang mencapai seratus tiga puluh ini pada dasarnya merupakan penafsiran ber- harga tentang ayatayat al-Qur’an. Pasalnya, ia menyingkap persoalan pentingnya yang mendalam dan cahayanya yang cemerlang.Meskipun Risalah Nur menyebarkan berbagai hakikat al-Qur’an dengan perj..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği |
("Bahkan “Kalimat Kedua Puluh Lima” serta penutup “Surat Kesembilan Belas” merupakan salah satu dari ratusan argumen yang dihadirkan Risalah Nur untuk menjelaskan kemukjizatan al- Qur’an. Ia menetapkannya dengan empat puluh aspek yang membuat setiap orang yang menyimaknya menjadi tercengang, kagum, dan takjub. Alih-alih mengkritik dan menentangnya, mereka justru memujinya. Demikianlah, sang pengembara mengalihkan kepada Risalah Nur penetapan aspe..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
1.322. satır: | 1.322. satır: | ||
Karena sang pengembara ini termasuk generasi masa kini, maka pertama-tama ia menelaah “Risalah Nur” yang merupakan kilau kemukjizatan maknawi al-Qur’an. Ia melihat bahwa risalah yang mencapai seratus tiga puluh ini pada dasarnya merupakan penafsiran ber- harga tentang ayatayat al-Qur’an. Pasalnya, ia menyingkap persoalan pentingnya yang mendalam dan cahayanya yang cemerlang.Meskipun Risalah Nur menyebarkan berbagai hakikat al-Qur’an dengan perjuangan yang terus-menerus hingga ke seluruh pelosok di era yang keras kepala dan ingkar ini, tak seorangpun yang dapat menentang atau mengkritiknya. Hal ini membuktikan bahwa al-Qur’an al-Karim yang merupakan sumber, rujukan, dan mentarinya bersifat samawi dan berasal dari kalam Allah Tuhan semesta alam, bukan ucapan manusia. | Karena sang pengembara ini termasuk generasi masa kini, maka pertama-tama ia menelaah “Risalah Nur” yang merupakan kilau kemukjizatan maknawi al-Qur’an. Ia melihat bahwa risalah yang mencapai seratus tiga puluh ini pada dasarnya merupakan penafsiran ber- harga tentang ayatayat al-Qur’an. Pasalnya, ia menyingkap persoalan pentingnya yang mendalam dan cahayanya yang cemerlang.Meskipun Risalah Nur menyebarkan berbagai hakikat al-Qur’an dengan perjuangan yang terus-menerus hingga ke seluruh pelosok di era yang keras kepala dan ingkar ini, tak seorangpun yang dapat menentang atau mengkritiknya. Hal ini membuktikan bahwa al-Qur’an al-Karim yang merupakan sumber, rujukan, dan mentarinya bersifat samawi dan berasal dari kalam Allah Tuhan semesta alam, bukan ucapan manusia. | ||
Bahkan “Kalimat Kedua Puluh Lima” serta penutup “Surat Kesembilan Belas” merupakan salah satu dari ratusan argumen yang dihadirkan Risalah Nur untuk menjelaskan kemukjizatan al- Qur’an. Ia menetapkannya dengan empat puluh aspek yang membuat setiap orang yang menyimaknya menjadi tercengang, kagum, dan takjub. Alih-alih mengkritik dan menentangnya, mereka justru memujinya. Demikianlah, sang pengembara mengalihkan kepada Risalah Nur penetapan aspek kemukjizatan al-Qur’an al-Karim dan pembuktian bahwa ia merupakan kalam Allah. Hanya saja, ia mencermati sejumlah hal yang diterangkan secara ringkas sebagai berikut: | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme