İçeriğe atla

Yirmi Sekizinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Sementara, ketika manusia berada di negeri kenikmatan abadi, yang di dalamnya ia memiliki potensi tak terbatas, ia dapat mengetuk pintu rahmat yang tak terhingga dengan lisan kebutuhannya yang tak terkira. Maka, sudah barang tentu kemampuannya meraih semua kebaikan ilahi seperti yang disebutkan dalam banyak hadis merupakan sesuatu yang rasional dan nyata.Hakikat ini akan kita lihat lewat perumpamaan berikut:" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Akan tetapi, manusia merupakan salah satu mukjizat ilahi yang menakjubkan. Andaikan diberi semua kerajaan dunia berikut kekayaan dan kenikmatan yang berada di dalamnya di dunia yang fana ini dan di usia yang singkat ini, tentu tidak akan memuaskan keinginannya. Sebab, terdapat banyak kebutuhan untuk sejumlah perangkat halus lainnya." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Sementara, ketika manusia berada di negeri kenikmatan abadi, yang di dalamnya ia memiliki potensi tak terbatas, ia dapat mengetuk pintu rahmat yang tak terhingga dengan lisan kebutuhannya yang tak terkira. Maka, sudah barang tentu kemampuannya meraih semua kebaikan ilahi seperti yang disebutkan dalam banyak hadis merupakan sesuatu yang rasional dan nyata.Hakikat ini akan kita lihat lewat perumpamaan berikut:" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
59. satır: 59. satır:
Akan tetapi, manusia merupakan salah satu mukjizat ilahi yang menakjubkan. Andaikan diberi semua kerajaan dunia berikut kekayaan dan kenikmatan yang berada di dalamnya di dunia yang fana ini dan di usia yang singkat ini, tentu tidak akan memuaskan keinginannya. Sebab, terdapat banyak kebutuhan untuk sejumlah perangkat halus lainnya.
Akan tetapi, manusia merupakan salah satu mukjizat ilahi yang menakjubkan. Andaikan diberi semua kerajaan dunia berikut kekayaan dan kenikmatan yang berada di dalamnya di dunia yang fana ini dan di usia yang singkat ini, tentu tidak akan memuaskan keinginannya. Sebab, terdapat banyak kebutuhan untuk sejumlah perangkat halus lainnya.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sementara, ketika manusia berada di negeri kenikmatan abadi, yang di dalamnya ia memiliki potensi tak terbatas, ia dapat mengetuk pintu rahmat yang tak terhingga dengan lisan kebutuhannya yang tak terkira. Maka, sudah barang tentu kemampuannya meraih semua kebaikan ilahi seperti yang disebutkan dalam banyak hadis merupakan sesuatu yang rasional dan nyata.Hakikat ini akan kita lihat lewat perumpamaan berikut:
Halbuki ebedî bir dâr-ı saadette, nihayetsiz istidada mâlik, nihayetsiz ihtiyaçlar lisanıyla, nihayetsiz arzular eliyle, nihayetsiz bir rahmetin kapısını çalan bir insan; elbette ehadîste beyan olunan ihsanat-ı İlahiyeye mazhariyeti makuldür ve haktır ve hakikattir. Ve şu hakikat-i ulviyeye bir temsil dürbünüyle rasad edeceğiz. Şöyle ki:
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">