78.339
düzenleme
("'''Poros Kelima'''" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Kasih sayang Pencipta alam di mana Dia merupakan Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang menunjukkan adanya kebahagiaan abadi. Ya, yang membuat nikmat benar-benar terasa, yang membuatnya terlepas dari celaka, dan yang menyelamatkan entitas dari cengkeraman perpisahan abadi adalah kebahagiaan abadi dan negeri yang kekal. Ia adalah bagian dari rahmat Allah yang tidak menghalangi manusia darinya. Sebab, andaikan kebahagiaan dan negeri kekal tersebut yang meru..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
298. satır: | 298. satır: | ||
'''Poros Kelima''' | '''Poros Kelima''' | ||
Para ilmuwan yang telah melakukan penelitian berpandangan bahwa pikiran dan persepsi manusia yang tak terbatas yang lahir dari berbagai impiannya yang tak terhingga yang bersumber dari keinginannya yang tak terkira, yang tumbuh dari potensinya yang tak terbatas, yang menyatu dengan potensi fitrinya yang tak terhingga yang masuk ke dalam substansi ruhnya, masing-masing menunjuk dengan jarinya dan mengarahkan perhatiannya kepada alam kebahagiaan aba- di yang terdapat di balik alam nyata ini. | |||
Fitrah yang tidak pernah berdusta di mana di dalamnya terdapat keinginan kuat untuk menggapai kebahagiaan ukhrawi yang kekal melahirkan satu perasaan akan terwujudnya kehidupan akhirat dan kebahagiaan abadi. | |||
Kita cukupkan sampai di sini karena telah dibahas dengan jelas sejelas siang pada hakikat kesebelas dari “Kalimat Kesepuluh”. | |||
'''Poros Keenam''' | |||
''' | |||
Kasih sayang Pencipta alam di mana Dia merupakan Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang menunjukkan adanya kebahagiaan abadi. Ya, yang membuat nikmat benar-benar terasa, yang membuatnya terlepas dari celaka, dan yang menyelamatkan entitas dari cengkeraman perpisahan abadi adalah kebahagiaan abadi dan negeri yang kekal. Ia adalah bagian dari rahmat Allah yang tidak menghalangi manusia darinya. Sebab, andaikan kebahagiaan dan negeri kekal tersebut yang merupakan puncak, tujuan, dan hasil fundamental dari nikmat tidak diberikan, atau andaikan dunia tidak lagi dibangkitkan setelah mati, tentu semua nikmat berubah menjadi bencana. Hal ini melahir- kan pengingkaran terhadap rahmat ilahi yang terlihat jelas di alam. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme