İçeriğe atla

Otuz İkinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

düzenleme özeti yok
("Hal itu dikarenakan esensi manusia yang komprehensif serta kebutuhannya yang tidak terbatas. Dengan kata lain, ia mencintai nama-nama tersebut karena dorongan kebutuhan kepadanya ini:Hal tersebut akan kami jelaskan lewat contoh imajiner berikut Bayangkan engkau sedang dalam keadaan lemah dan sangat membutuhkan pertolongan orang yang bisa menyelamatkan kerabat yang kau kasihi dan fakir miskin yang kau kasihani, bahkan makh- luk lemah yang membutuhkan pert..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
Değişiklik özeti yok
787. satır: 787. satır:
Kecintaan kepada Asmaul Husna memiliki beberapa tingkatan. Kadangkala cinta tadi mengarah kepada nama-Nya yang mulia dengan cara mencintai sejumlah jejak ilahi yang tersebar di alam, sebagaimana telah kami jelaskan sebelumnya. Kadangkala juga cinta tadi mengarah kepada namaNya yang mulia lantaran posisinya sebagai simbol ke- sempurnaan ilahi. Kadangkala pula manusia merindukan nama-Nya yang mulia karena sangat membutuhkannya.
Kecintaan kepada Asmaul Husna memiliki beberapa tingkatan. Kadangkala cinta tadi mengarah kepada nama-Nya yang mulia dengan cara mencintai sejumlah jejak ilahi yang tersebar di alam, sebagaimana telah kami jelaskan sebelumnya. Kadangkala juga cinta tadi mengarah kepada namaNya yang mulia lantaran posisinya sebagai simbol ke- sempurnaan ilahi. Kadangkala pula manusia merindukan nama-Nya yang mulia karena sangat membutuhkannya.


Hal itu dikarenakan esensi manusia yang komprehensif serta kebutuhannya yang tidak terbatas. Dengan kata lain, ia mencintai nama-nama tersebut karena dorongan kebutuhan kepadanya ini:Hal tersebut akan kami jelaskan lewat contoh imajiner berikut Bayangkan engkau sedang dalam keadaan lemah dan sangat membutuhkan pertolongan orang yang bisa menyelamatkan kerabat yang kau kasihi dan fakir miskin yang kau kasihani, bahkan makh- luk lemah yang membutuhkan pertolongan, tiba-tiba ada orang yang datang dan berbuat baik kepada mereka dengan memberikan sejumlah nikmat seperti yang kau inginkan. Betapa hatimu sangat senang terhadap namanya “pemberi nikmat” dan “pemurah” dari orang tersebut dan betapa engkau mencintai orang tersebut dengan kedua sifat yang ia miliki.
Hal itu dikarenakan esensi manusia yang komprehensif serta kebutuhannya yang tidak terbatas. Dengan kata lain, ia mencintai nama-nama tersebut karena dorongan kebutuhan kepadanya ini:Hal tersebut akan kami jelaskan lewat contoh imajiner berikut Bayangkan engkau sedang dalam keadaan lemah dan sangat membutuhkan pertolongan orang yang bisa menyelamatkan kerabat yang kau kasihi dan fakir miskin yang kau kasihani, bahkan makh- luk lemah yang membutuhkan pertolongan, tiba-tiba ada orang yang datang dan berbuat baik kepada mereka dengan memberikan sejumlah nikmat seperti yang kau inginkan. Betapa hatimu sangat senang terhadap namanya “pemberi nikmat” dan “pemurah” dari orang tersebut dan betapa engkau mencintai orang tersebut dengan kedua sifat yang ia miliki.Berdasarkan contoh di atas, renungkan dua saja dari nama-Nya yang mulia, yaitu ar-Rahmân (Yang Maha Pengasih) dan ar-Rahîm (Yang Maha Penyayang), niscaya engkau akan memahami bahwa seluruh kaum beriman dari kalangan nenek moyang dan generasi terdahulu serta seluruh kekasih, kerabat, dan teman yang kau cintai dan kau kasihi, diberikan berbagai jenis nikmat di dunia, lalu diberi ke- bahagiaan di surga dengan segala kenikmatannya, bahkan Allah sebagai Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang menambahkan kebahagiaan dan kenikmatan dengan mempertemukan engkau dengan mereka dan memperlihatkan diri-Nya kepada mereka. Maka, sungguh nama ar-Rahmân dan ar-Rahîm tersebut layak untuk dicintai dan betapa roh manusia sangat membutuhkan keduanya! Engkau juga memahami seberapa jauh kebenaran dari ucapan “Segala puji bagi Allah atas seluruh sifat kasih dan sayang-Nya.”


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">