İçeriğe atla

On Üçüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Nah, al-Qur’an seperti contoh di atas. Penjelasannya yang menakjubkan yang terkait dengan hakikat entitas (hakikat yang mengacu ke- pada penciptaan yang terbentang mulai dari permulaan dunia hingga akhir akhirat serta yang terhampar mulai dari bumi hingga arasy, dari partikel hingga matahari) menjaga keseimbangan dan keselarasan yang ada. Ia memberikan kepada setiap bagian dan setiap buah sebuah bentuk yang sesuai dengannya di mana lewat pencarian dan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Demikianlah. Dengan transformasi perasaan ke era tersebut engkau dapat merasakan berbagai aspek kemukjizatan yang terdapat dalam ayat al-Qur’an. Sementara kondisi sebaliknya membuatmu tak dapat merasakan hal tersebut.Ya, jika melihat ayat-ayat al-Qur’an lewat kondisimu saat ini yang telah tersinari oleh cahaya al-Qur’an sejak era tersebut hingga dike- nal lumrah dan bagaimana ia menerangi seluruh disiplin ilmu Islam hingga menjadi seterang matahari..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
("Nah, al-Qur’an seperti contoh di atas. Penjelasannya yang menakjubkan yang terkait dengan hakikat entitas (hakikat yang mengacu ke- pada penciptaan yang terbentang mulai dari permulaan dunia hingga akhir akhirat serta yang terhampar mulai dari bumi hingga arasy, dari partikel hingga matahari) menjaga keseimbangan dan keselarasan yang ada. Ia memberikan kepada setiap bagian dan setiap buah sebuah bentuk yang sesuai dengannya di mana lewat pencarian dan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
41. satır: 41. satır:
Bayangkan sebuah pohon menakjubkan yang sangat tinggi, aneh, sangat rindang, dan besar. Lalu ia dibungkus dengan tirai gaib sehingga tak terlihat. Tentu terdapat keseimbangan, kesesuaian, dan hubungan antar dahan, buah, daun, dan bunga pohon tersebut sebagaimana hal itu juga terdapat pada organ manusia. Masing-masing bagian me- ngambil bentuk tertentu sesuai dengan esensi pohon ini.Jika seseorang datang dari arah pohon yang tidak pernah terlihat itu lalu ia melukis di atas kanvas sebuah bentuk dari setiap bagian pohon dengan membuat sejumlah garis yang mencerminkan hubu- ngan antar bagian, buah, dan daunnya, serta mengisi antara awal dan ujungnya yang demikian jauh tak terhingga dengan berbagai bentuk dan garis yang menggambarkan bentuk bagiannya secara sempurna, maka sudah pasti pelukis ini menyaksikan pohon gaib tadi lewat pan- dangannya yang menembus alam gaib. Lalu setelah itu ia melukisnya.
Bayangkan sebuah pohon menakjubkan yang sangat tinggi, aneh, sangat rindang, dan besar. Lalu ia dibungkus dengan tirai gaib sehingga tak terlihat. Tentu terdapat keseimbangan, kesesuaian, dan hubungan antar dahan, buah, daun, dan bunga pohon tersebut sebagaimana hal itu juga terdapat pada organ manusia. Masing-masing bagian me- ngambil bentuk tertentu sesuai dengan esensi pohon ini.Jika seseorang datang dari arah pohon yang tidak pernah terlihat itu lalu ia melukis di atas kanvas sebuah bentuk dari setiap bagian pohon dengan membuat sejumlah garis yang mencerminkan hubu- ngan antar bagian, buah, dan daunnya, serta mengisi antara awal dan ujungnya yang demikian jauh tak terhingga dengan berbagai bentuk dan garis yang menggambarkan bentuk bagiannya secara sempurna, maka sudah pasti pelukis ini menyaksikan pohon gaib tadi lewat pan- dangannya yang menembus alam gaib. Lalu setelah itu ia melukisnya.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Nah, al-Qur’an seperti contoh di atas. Penjelasannya yang menakjubkan yang terkait dengan hakikat entitas (hakikat yang mengacu ke- pada penciptaan yang terbentang mulai dari permulaan dunia hingga akhir akhirat serta yang terhampar mulai dari bumi hingga arasy, dari partikel hingga matahari) menjaga keseimbangan dan keselarasan yang ada. Ia memberikan kepada setiap bagian dan setiap buah sebuah bentuk yang sesuai dengannya di mana lewat pencarian dan penelaa- han yang dilakukan, para ulama pun berdecak kagum dengan mengucap, “mâsyâ Allah. Sesungguhnya yang menyingkap misteri alam dan mengungkap teka-teki penciptaan hanya engkau wahai al-Qur’an.
Aynen onun gibi Kur’an-ı Mu’cizü’l-Beyan’ın dahi hakikat-i mümkinata dair –ki o hakikat; dünyanın iptidasından tut, tâ âhiretin en nihayetine kadar uzanmış ve ferşten arşa ve zerreden şemse kadar yayılmış olan şecere-i hilkatin hakikatine dair– beyanat-ı Furkaniyesi, o kadar tenasübü muhafaza etmiş ve her bir uzva ve meyveye lâyık birer suret vermiştir ki bütün muhakkikler, nihayet-i tahkikinde, Kur’an’ın tasvirine “Mâşâallah, bârekellah” deyip “Tılsım-ı kâinatı ve muamma-yı hilkati keşif ve fetheden yalnız sensin ey Kur’an-ı Hakîm!demişler.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">