İçeriğe atla

Konferans/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Maknanya, uzlah dari dunia yang dilakukan oleh Badiuzzaman adalah demi kebahagiaan dan kemajuan umat Islam sehingga beliau dapat mendedikasikan setiap menit dari usianya untuk pengabdian iman sekaligus mendapat taufik untuk benar-benar tulus dan ikhlas. Ya, Badiuzzaman naik menuju posisi pelayan al-Qur’an yang tulus dan relawan Islam yang tercatat dalam sejarah. Beliau telah mempersembah- kan pengorbanan teragung demi berkhidmah untuk iman dan Islam. M..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Badiuzzaman dalam dakwah Risalah Nur memiliki sikap tenang, jujur, loyal, teguh, kokoh, dan ikhlas. Karena itu, kezaliman, penindasan, serangan, dan pembatasan yang dilakukan oleh musuh, serta kefakiran dan kemiskinan yang beliau alami, tidak mampu menghen- tikan dakwahnya atau membuat beliau ragu terhadap apa yang beliau lakukan." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Maknanya, uzlah dari dunia yang dilakukan oleh Badiuzzaman adalah demi kebahagiaan dan kemajuan umat Islam sehingga beliau dapat mendedikasikan setiap menit dari usianya untuk pengabdian iman sekaligus mendapat taufik untuk benar-benar tulus dan ikhlas. Ya, Badiuzzaman naik menuju posisi pelayan al-Qur’an yang tulus dan relawan Islam yang tercatat dalam sejarah. Beliau telah mempersembah- kan pengorbanan teragung demi berkhidmah untuk iman dan Islam. M..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
158. satır: 158. satır:
Demikian pula Syeikhul Islam, alim besar dan pemberani, almarhum Musthafa Shabri Afandi. Ia sangat perhatian dengan Risalah Nur di Mesir dan sangat menjaganya. Ia menempatkannya di posisi tertinggi di Universitas al-Azhar asy-Syarif.
Demikian pula Syeikhul Islam, alim besar dan pemberani, almarhum Musthafa Shabri Afandi. Ia sangat perhatian dengan Risalah Nur di Mesir dan sangat menjaganya. Ia menempatkannya di posisi tertinggi di Universitas al-Azhar asy-Syarif.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Risalah Nur merupakan pedang berlian Islam yang tajam. Hal itu ditunjukkan oleh kenyataan bahwa Badiuzzaman dengan keberanian tiada tara mampu menyampaikan hakikat kebenaran kepada para penguasa dan pimpinan yang zalim tanpa takut mati. Beliau menghadapi kekuatan ateis yang menguasai dunia lewat penerbitan berbagai hakikat iman di era penindasan yang paling pekat. Beliau rela mengorbankan diri dan jiwa demi hakikat yang mulia ini.
Risale-i Nur, İslâmiyet’in gayet keskin ve elmas bir kılıncıdır. Bu hakikatlere bir delil ise Bediüzzaman’ın zalim hükümdarlara ve kumandanlara, ölümü istihkar ederek, hakikati pervasızca tebliğ etmesi ve dünyayı saran dinsizlik kuvvetine mukabil, hakaik-i Kur’aniye ve imaniyeyi, kendini feda ederek, istibdadın en koyu devrinde neşretmesi ve bu kudsî hakikate, cansiperane hizmet etmesidir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Salah satu penuntut umum dalam dakwaannya menyebutkan, “Meski semakin tua, aktivitas keagamaan Badiuzzaman terus bertambah dengan penuh semangat.” Pengadilan Denizli dalam laporan para pakar berkata, “Ya, Said Nursi memiliki kekuatan yang besar. Akan tetapi, ia tidak memergunakan kekuatan tersebut untuk mendirikan tarekat sufi atau perkumpulan agama. Ia hanya mendedikasikannya di jalan pengabdian agama dan penjabaran hakikat al-Qur’an.”
Bir müddeiumumî, iddianamesinde: “Bediüzzaman, ihtiyarladıkça artan enerjisiyle dinî faaliyete devam etmektedir.” Denizli mahkemesi, ehl-i vukuf raporunda: “Evet, Said Nursî’de bir enerji vardır fakat bu enerjisini, tarîkat veya bir cemiyet kurmakta sarf etmemiş, Kur’an hakikatlerini beyan ve dine hizmete sarf ettiği kanaatine varılmıştır.” denilmektedir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Salah seorang delegasi perwakilan pemerintah sebelumnya yang menentang agama memberikan pernyataan (di saat dilakukan musyawarah tentang hukum-hukum yang tidak demokratis di Parlemen), “Selama dua puluh lima tahun kami tidak mampu menghalangi Badiuzzaman melakukan sejumlah aktivitas keagamaan.”
Din aleyhindeki eski hükûmetlerin vekillerinden birisi, antidemokratik kanunların Millet Meclisinde müzakeresi esnasında: “Bediüzzaman Said-i Nursî’nin dinî faaliyetine, yirmi beş seneden beri mani olamıyoruz.” demiştir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">