İçeriğe atla

Onuncu Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Misalnya apa yang terjadi padaku, Said yang tak berdaya. Ke- tika aku sibuk menyampaikan pelajaran seputar hakikat al-Qur’an kepada murid-muridku di kota Van, aksi-aksi syekh Said(*<ref>*Dia adalah Syekh Said yang terkenal dengan Biran Kurdi, salah seorang Syekh dalam tarekat Naqsyabandiyah. Kakeknya termasuk salah satu wakil Maulana Khalid asy-Syahrazwari. Ia memimpin revolusi di wilayah timur Turki melawan pemerintah yang sedang berkuasa karena sikap..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("==Yang pertama==" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Misalnya apa yang terjadi padaku, Said yang tak berdaya. Ke- tika aku sibuk menyampaikan pelajaran seputar hakikat al-Qur’an kepada murid-muridku di kota Van, aksi-aksi syekh Said(*<ref>*Dia adalah Syekh Said yang terkenal dengan Biran Kurdi, salah seorang Syekh dalam tarekat Naqsyabandiyah. Kakeknya termasuk salah satu wakil Maulana Khalid asy-Syahrazwari. Ia memimpin revolusi di wilayah timur Turki melawan pemerintah yang sedang berkuasa karena sikap..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
21. satır: 21. satır:
==Yang pertama==
==Yang pertama==


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Yang pertama adalah “Said” yang tak berdaya ini. Kapan saja aku tidak sungguh-sungguh dalam pengabdian, atau ketika asyik dengan urusan-urusan pribadiku dan aku berkata, “Mengapa aku sibuk memikirkan orang lain?” ketika itu pula datang tamparan ke- padaku. Aku pun menjadi yakin bahwa hukuman ini tidak turun keadalah “Said” yang tak berdaya ini. Kapan saja aku tidak sungguh-sungguh dalam pengabdian, atau ketika asyik dengan urusan-urusan pribadiku dan aku berkata, “Mengapa aku sibuk memikirkan orang lain?” ketika itu pula datang tamparan kepadaku. Aku pun menjadi yakin bahwa hukuman ini tidak turun kecuali sebagai akibat dari kelalaian dan kemalasanku dalam mengabdi kepada al-Qur’an. Sebab, aku menerima tamparan itu sebagai teguran untuk kembali dari apa yang membawaku pada kelalaian.Lalu setelah itu aku bersama saudara-saudaraku yang tulus lainnya mulai mempelajari berbagai kejadian tersebut seraya mem- perhatikan berbagai peringatan Tuhan dan tamparan yang menerpa saudaraku-saudaraku lainnya. Kami terus mengamati hal tersebut serta mengkaji peristiwa demi peristiwa. Apabila mereka lalai dalam pengabdian, mereka mendapatkan tamparan seperti yang terjadi padaku. Karena itu, kami menyimpulkan bahwa semua kejadian dan hukuman itu merupakan salah satu kemuliaan mengabdi kepada al- Qur’an.
Bu bîçare Said’dir. Her ne vakit hizmete fütur verir, “Neme lâzım.” deyip hususi nefsime ait işlerle meşgul olduğum zaman tokat yemişim. Hem de kanaatim geliyor ki ihmalimden tokat yedim. Çünkü hangi maksadım beni iğfale sevk etmiş ise onun aksi ile tokat yerdim. Sair hâlis arkadaşlarımın da yedikleri şefkat tokatları, dikkat ede ede, benim gibi '''hangi maksat için ihmal etmişse onun aksiyle şefkat tokatlarını yediklerinden kanaatimiz gelmiş ki o hâdiseler, hizmet-i Kur’aniyenin kerametindendir.'''
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Misalnya apa yang terjadi padaku, Said yang tak berdaya. Ke- tika aku sibuk menyampaikan pelajaran seputar hakikat al-Qur’an kepada murid-muridku di kota Van, aksi-aksi syekh Said(*<ref>*Dia adalah Syekh Said yang terkenal dengan Biran Kurdi, salah seorang Syekh dalam tarekat Naqsyabandiyah. Kakeknya termasuk salah satu wakil Maulana Khalid asy-Syahrazwari. Ia memimpin revolusi di wilayah timur Turki melawan pemerintah yang sedang berkuasa karena sikapnya yang melawan agama. Revolusi yang ia lakukan terjadi pada tanggal 1 Februari 1925, namun berhasil ditumpas pada tanggal 15 April 1925. Syekh akhirnya dibawa ke Mahkamah Revolusi. Ia beserta 47 orang teman dekat- nya divonis hukuman mati. Eksekusi dilakukan di Diyarbakir tanggal 29 Juni 1925.</ref>)merisaukan pihak-pihak yang bertanggung jawab di pemerintahan. Meskipun mereka mencurigai setiap orang, namun mereka tidak memperlakukanku secara buruk. Mereka tidak menemukan alasan untuk melakukan hal itu sepanjang aku mengabdi kepada al-Qur’an. Na- mun, ketika aku hanya memikirkan diri sendiri dan pergi menyingkir ke Gunung Erek untuk berkhalwat di gua-guanya yang telah runtuh, sekaligus untuk menyelamatkan diriku di akhirat nanti, mereka mengambilku dari gua tersebut dan mengasingkanku dari wilayah timur ke wilayah barat, yaitu di daerah Burdur.
Mesela bu bîçare Said, Van’da ders-i hakaik-i Kur’aniye ile meşgul olduğum miktarca Şeyh Said hâdisatı zamanında vesveseli hükûmet, hiçbir cihette bana ilişmedi ve ilişemedi. Vaktâ ki “Neme lâzım.” dedim, kendi nefsimi düşündüm. Âhiretimi kurtarmak için Erek Dağı’nda harabe mağara gibi bir yere çekildim. O vakit sebepsiz beni aldılar nefyettiler. Burdur’a getirildim.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">