78.339
düzenleme
("Contohnya, ketika aku masih kecil terjadi gerhana bulan. Ketika itu, aku pun bertanya kepada ibu, “Apa yang terjadi dengan bulan?” ibu menjawab, “Ia ditelan oleh ular.” “Tetapi ia masih tampak,” sergahku. Kata ibu, “Ular yang terdapat di langit bening seperti kaca, sehingga apa yang ada di perutnya bisa terlihat.” Kejadian tersebut seringkali kurenungkan. Dan aku bertanya kepada diri sendiri, “Mengapa cerita khurafat semacam ini bisa te..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Namun ketika aku menelaah ilmu astronomi, aku menyadari bahwa mereka yang mempunyai pendapat sama dengan ibuku itu telah menerima perumpamaan dan kiasan sebagai sebuah realitas. Sebab, para astronom mengkiaskan dua busur yang muncul akibat pertemuan daerah matahari dan daerah bulan sebagai dua ular besar yang mereka sebut dengan naga." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
42. satır: | 42. satır: | ||
Contohnya, ketika aku masih kecil terjadi gerhana bulan. Ketika itu, aku pun bertanya kepada ibu, “Apa yang terjadi dengan bulan?” ibu menjawab, “Ia ditelan oleh ular.” “Tetapi ia masih tampak,” sergahku. Kata ibu, “Ular yang terdapat di langit bening seperti kaca, sehingga apa yang ada di perutnya bisa terlihat.” Kejadian tersebut seringkali kurenungkan. Dan aku bertanya kepada diri sendiri, “Mengapa cerita khurafat semacam ini bisa terucap oleh lisan ibuku yang arif dan serius dalam bertutur kata?” | Contohnya, ketika aku masih kecil terjadi gerhana bulan. Ketika itu, aku pun bertanya kepada ibu, “Apa yang terjadi dengan bulan?” ibu menjawab, “Ia ditelan oleh ular.” “Tetapi ia masih tampak,” sergahku. Kata ibu, “Ular yang terdapat di langit bening seperti kaca, sehingga apa yang ada di perutnya bisa terlihat.” Kejadian tersebut seringkali kurenungkan. Dan aku bertanya kepada diri sendiri, “Mengapa cerita khurafat semacam ini bisa terucap oleh lisan ibuku yang arif dan serius dalam bertutur kata?” | ||
Namun ketika aku menelaah ilmu astronomi, aku menyadari bahwa mereka yang mempunyai pendapat sama dengan ibuku itu telah menerima perumpamaan dan kiasan sebagai sebuah realitas. Sebab, para astronom mengkiaskan dua busur yang muncul akibat pertemuan daerah matahari dan daerah bulan sebagai dua ular besar yang mereka sebut dengan naga. | |||
Salah satu titik temu antara dua lingkaran tadi disebut kepala, sementara yang satunya lagi disebut ekor. Ketika bulan mencapai kepala dan matahari mencapai ekor, bumi secara sempurna berada di tengah-tengah. Ketika itulah terjadi gerhana bulan, yaitu seolah-olah bulan masuk ke dalam mulut naga seperti perumpamaan orang-orang dulu. Demikianlah, ketika perumpamaan ilmiah yang tinggi itu— seiring dengan perjalanan waktu—diterima oleh orang-orang awam, ia berubah menjadi naga besar yang menelan bulan. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme