78.059
düzenleme
("Kita juga menyaksikan bagaimana para pesuruh raja tersebut menemui prajurit yang tidak dikenal. Ketika mereka berkata, “Serahkanlah senjatamu!” sang prajurit menjawab, “Aku adalah prajurit raja yang agung. Aku tunduk pada perintahnya dan mengabdi padanya. Juga, kepadanya aku kembali. Lalu siapa kalian sehingga mau mengambil pemberian raja agung itu dariku? Jika engkau datang atas izin dan ridhanya, tunjukkanlah padaku perintahnya itu. Jika tidak, m..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Ambillah satu contoh sumber kebahagiaan dari ribuan contoh yang ada di jalan kedua itu. Lalu ikutilah. Sepanjang jalan yang kedua dan selama perjalanan menyusuri jalan tersebut, kita melihat misi pengiriman menuju ke medan keprajuritan yang berlangsung dalam nuansa bahagia, senang, dan suka cita. Itulah yang disebut dengan “kelahiran”. Selain itu, ada pembebasan dari tugas keprajuritan yang juga berlangsung secara bahagia, diiringi ucapan tahlil dan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
79. satır: | 79. satır: | ||
Kita juga menyaksikan bagaimana para pesuruh raja tersebut menemui prajurit yang tidak dikenal. Ketika mereka berkata, “Serahkanlah senjatamu!” sang prajurit menjawab, “Aku adalah prajurit raja yang agung. Aku tunduk pada perintahnya dan mengabdi padanya. Juga, kepadanya aku kembali. Lalu siapa kalian sehingga mau mengambil pemberian raja agung itu dariku? Jika engkau datang atas izin dan ridhanya, tunjukkanlah padaku perintahnya itu. Jika tidak, menyingkirlah dariku. Aku akan memerangi kalian meskipun aku hanya seorang diri dan kalian berjumlah ribuan. Sebab, aku tidak berperang untuk diriku, karena ia memang bukan milikku. Tetapi aku berperang demi menjaga amanat penguasa dan majikanku serta demi melindungi kemuliaan dan keagungannya. Karena itu, aku tidak akan tunduk pada kalian.” | Kita juga menyaksikan bagaimana para pesuruh raja tersebut menemui prajurit yang tidak dikenal. Ketika mereka berkata, “Serahkanlah senjatamu!” sang prajurit menjawab, “Aku adalah prajurit raja yang agung. Aku tunduk pada perintahnya dan mengabdi padanya. Juga, kepadanya aku kembali. Lalu siapa kalian sehingga mau mengambil pemberian raja agung itu dariku? Jika engkau datang atas izin dan ridhanya, tunjukkanlah padaku perintahnya itu. Jika tidak, menyingkirlah dariku. Aku akan memerangi kalian meskipun aku hanya seorang diri dan kalian berjumlah ribuan. Sebab, aku tidak berperang untuk diriku, karena ia memang bukan milikku. Tetapi aku berperang demi menjaga amanat penguasa dan majikanku serta demi melindungi kemuliaan dan keagungannya. Karena itu, aku tidak akan tunduk pada kalian.” | ||
Ambillah satu contoh sumber kebahagiaan dari ribuan contoh yang ada di jalan kedua itu. Lalu ikutilah. Sepanjang jalan yang kedua dan selama perjalanan menyusuri jalan tersebut, kita melihat misi pengiriman menuju ke medan keprajuritan yang berlangsung dalam | |||
nuansa bahagia, senang, dan suka cita. Itulah yang disebut dengan “kelahiran”. Selain itu, ada pembebasan dari tugas keprajuritan yang juga berlangsung secara bahagia, diiringi ucapan tahlil dan takbir. Itulah yang disebut dengan “kematian”. Inilah yang dipersembahkan oleh al-Qur’an kepada umat manusia. Siapa berpegang padanya, niscaya ia bahagia, baik di dunia maupun di akhirat. Ia akan berjalan di jalannya yang kedua dalam bentuk yang indah tadi tanpa bersedih dan menyesali apa-apa yang hilang darinya. Serta, tanpa takut dan gentar dengan apa yang akan datang kepadanya sehingga persis seperti bunyi ayat al-Qur’an: “Mereka tidak khawatir dan juga tidak bersedih.” (QS. al-Baqa- rah [2]: 62). | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme