İçeriğe atla

On Yedinci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Wahai Barat, yang membuatmu terjerumus ke dalam kesalahan memalukan itu adalah kecerdasanmu yang sangat memprihatinkan. Dengan kecerdasan tersebut engkau telah melupakan Tuhan dan Pencipta segala sesuatu. Sebab, engkau menyandarkan tanda-tanda kekuasaan-Nya yang menakjubkan kepada sebab dan kepada alam. Dan engkau telah membagi kekuasaan Sang Pencipta Yang Mulia itu kepada para tagut yang dijadikan sesembahan selain-Nya. Dengan kerangka berpikir semacam..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Keyakinanmu bahwa “setiap sesuatu berkuasa atas dirinya sendiri” jelas salah. Bukti paling nyata yang menunjukkan hal itu adalah bahwa makhluk yang paling utama dan memiliki kehendak paling luas adalah manusia. Meskipun begitu ia tetap tidak memiliki kuasa dan kehendak atas beberapa perbuatan lahiriahnya yang paling kelihatan, seperti makan, berbicara, dan berpikir, kecuali hanya satu persen dan itu pun masih tidak jelas. Jika demikian, bagaimana den..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Wahai Barat, yang membuatmu terjerumus ke dalam kesalahan memalukan itu adalah kecerdasanmu yang sangat memprihatinkan. Dengan kecerdasan tersebut engkau telah melupakan Tuhan dan Pencipta segala sesuatu. Sebab, engkau menyandarkan tanda-tanda kekuasaan-Nya yang menakjubkan kepada sebab dan kepada alam. Dan engkau telah membagi kekuasaan Sang Pencipta Yang Mulia itu kepada para tagut yang dijadikan sesembahan selain-Nya. Dengan kerangka berpikir semacam..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
88. satır: 88. satır:
Keyakinanmu bahwa “setiap sesuatu berkuasa atas dirinya sendiri” jelas salah. Bukti paling nyata yang menunjukkan hal itu adalah bahwa makhluk yang paling utama dan memiliki kehendak paling luas adalah manusia. Meskipun begitu ia tetap tidak memiliki kuasa dan kehendak atas beberapa perbuatan lahiriahnya yang paling kelihatan, seperti makan, berbicara, dan berpikir, kecuali hanya satu persen dan itu pun masih tidak jelas. Jika demikian, bagaimana dengan makhluk yang tidak berkuasa atas satu persen perbuatan lahiriahnya, apakah ia berkuasa mengatur dirinya?! Kalau manusia sebagai makhluk yang paling mulia dan paling memiliki kehendak luas masih terbelenggu, dalam arti tidak memiliki kepemilikan yang hakiki serta tidak berkuasa penuh, apalagi dengan hewan dan tumbuhan? Bukankah orang yang menyatakan bahwa hewan berkuasa atas kendali dirinya lebih sesat ketimbang binatang ternak dan lebih tidak berperasaan ketimbang tumbuhan?
Keyakinanmu bahwa “setiap sesuatu berkuasa atas dirinya sendiri” jelas salah. Bukti paling nyata yang menunjukkan hal itu adalah bahwa makhluk yang paling utama dan memiliki kehendak paling luas adalah manusia. Meskipun begitu ia tetap tidak memiliki kuasa dan kehendak atas beberapa perbuatan lahiriahnya yang paling kelihatan, seperti makan, berbicara, dan berpikir, kecuali hanya satu persen dan itu pun masih tidak jelas. Jika demikian, bagaimana dengan makhluk yang tidak berkuasa atas satu persen perbuatan lahiriahnya, apakah ia berkuasa mengatur dirinya?! Kalau manusia sebagai makhluk yang paling mulia dan paling memiliki kehendak luas masih terbelenggu, dalam arti tidak memiliki kepemilikan yang hakiki serta tidak berkuasa penuh, apalagi dengan hewan dan tumbuhan? Bukankah orang yang menyatakan bahwa hewan berkuasa atas kendali dirinya lebih sesat ketimbang binatang ternak dan lebih tidak berperasaan ketimbang tumbuhan?


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai Barat, yang membuatmu terjerumus ke dalam kesalahan memalukan itu adalah kecerdasanmu yang sangat memprihatinkan. Dengan kecerdasan tersebut engkau telah melupakan Tuhan dan Pencipta segala sesuatu. Sebab, engkau menyandarkan tanda-tanda kekuasaan-Nya yang menakjubkan kepada sebab dan kepada alam. Dan engkau telah membagi kekuasaan Sang Pencipta Yang Mulia itu kepada para tagut yang dijadikan sesembahan selain-Nya. Dengan kerangka berpikir semacam itu, setiap makhluk hidup dan setiap manusia memerangi sendiri para musuh yang tak terhitung banyaknya, serta memperoleh sendiri berbagai kebutuhan yang tak terbatas lewat kemampuannya yang kecil seperti atom, lewat kehendaknya yang seperti helai rambut, lewat perasaannya yang seperti kilau ca- haya yang segera hilang, lewat kehidupannya yang seperti nyala api yang cepat padam, serta lewat umurnya yang seperti satu menit ber- lalu. Padahal, semua yang ada di tangannya tak memadai meskipun untuk sekadar memenuhi salah satu kebutuhannya. Maka ketika misalnya ia terkena suatu penyakit, ia hanya akan mengharap obat atas penyakitnya itu dari sebab-sebab yang tuli ini. Sehingga benarlah apa yang dikatakan oleh al-Qur’an: “Dan permohonan orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka. (QS. ar-Ra’ad [13]: 14)
Seni bu hataya atıp bu vartaya düşüren, bir gözlü dehandır. Yani hârika, menhus zekândır. O kör dehan ile her şeyin Hâlık’ı olan Rabb’i­ni unuttun, mevhum bir tabiata isnad ettin, âsârını esbaba verdin, o Hâlık’ın malını bâtıl mabud olan tağutlara taksim ettin. Şu noktada ve o dehan nazarında her zîhayat, her bir insan, tek başıyla hadsiz a’daya karşı mukavemet etmek ve nihayetsiz hâcatın tahsiline çabalamak lâzım geliyor. Ve zerre gibi bir iktidar, ince tel gibi bir ihtiyar, zâil lem’a gibi bir şuur, çabuk söner şule gibi bir hayat, çabuk geçer dakika gibi bir ömür ile o hadsiz a’daya ve hâcata karşı dayanmaya mecbur oluyor. Halbuki o bîçare zîhayatın sermayesi, binler matlublarından birisine kâfi gelmiyor. Musibete giriftar olduğu zaman; sağır, kör esbabdan başka derdine derman beklemiyor وَمَا دُعَٓاءُ ال۟كَافِرٖينَ اِلَّا فٖى ضَلَالٍ sırrına mazhar oluyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">