İçeriğe atla

On Dokuzuncu Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Ayat al-Qur’an yang berbunyi:“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan” (QS. al-A’râf [7]: 31), ditafsirkan oleh Ibnu Sina, Platonya kaum muslimin, rujukan para dokter, dan guru besar filsafat, dari sudut pandang kedok- teran, lewat bait-bait di bawah ini:" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Ya, pengalaman dan kenyataan menunjukkan bahwa memba- yar zakat dan hidup hemat adalah faktor penyebab datangnya keber- kahan dan tambahan nikmat.(*<ref>*Lihat: ath-Thabrâni, al-Mu’jam al-Kabîr, 10/128; ath-Thabrâni, al-Mu’jam al-Ausath, 2/161; dan al-Baihaqi, as-Sunan al-Kubrâ, 3/382, 484.</ref>)Sebaliknya, hidup berlebihan dan keengganan membayar zakat merupakan faktor penyebab hilangnya keberkahan." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Ayat al-Qur’an yang berbunyi:“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan” (QS. al-A’râf [7]: 31), ditafsirkan oleh Ibnu Sina, Platonya kaum muslimin, rujukan para dokter, dan guru besar filsafat, dari sudut pandang kedok- teran, lewat bait-bait di bawah ini:" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
163. satır: 163. satır:
Ya, pengalaman dan kenyataan menunjukkan bahwa memba- yar zakat dan hidup hemat adalah faktor penyebab datangnya keber- kahan dan tambahan nikmat.(*<ref>*Lihat: ath-Thabrâni, al-Mu’jam al-Kabîr, 10/128; ath-Thabrâni, al-Mu’jam al-Ausath, 2/161; dan al-Baihaqi, as-Sunan al-Kubrâ, 3/382, 484.</ref>)Sebaliknya, hidup berlebihan dan keengganan membayar zakat merupakan faktor penyebab hilangnya keberkahan.
Ya, pengalaman dan kenyataan menunjukkan bahwa memba- yar zakat dan hidup hemat adalah faktor penyebab datangnya keber- kahan dan tambahan nikmat.(*<ref>*Lihat: ath-Thabrâni, al-Mu’jam al-Kabîr, 10/128; ath-Thabrâni, al-Mu’jam al-Ausath, 2/161; dan al-Baihaqi, as-Sunan al-Kubrâ, 3/382, 484.</ref>)Sebaliknya, hidup berlebihan dan keengganan membayar zakat merupakan faktor penyebab hilangnya keberkahan.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ayat al-Qur’an yang berbunyi:“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan” (QS. al-A’râf [7]: 31), ditafsirkan oleh Ibnu Sina, Platonya kaum muslimin, rujukan para dokter, dan guru besar filsafat, dari sudut pandang kedok- teran, lewat bait-bait di bawah ini:
İslâm hükemasının Eflatun’u ve hekimlerin şeyhi ve feylesofların üstadı, dâhî-i meşhur Ebu Ali İbn-i Sina, yalnız tıp noktasında كُلُوا وَ اش۟رَبُوا وَ لَا تُس۟رِفُوا âyetini şöyle tefsir etmiş. Demiş:
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">