İçeriğe atla

Yirmi Üçüncü Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Manusia yang tak mampu mengurus dirinya sendiri sangat membutuhkan bantuan orang lain, serta kekuasaan dan kepemimp- inannya hanya seperti bayangan suram, namun tetap menolak adanya campur tangan pihak lain, tidak menerima sekutu dalam kekuasaan- nya, dan sangat menjaga independensinya dalam kedudukannya se- cara fanatis. Rengungkanlah hal itu, kemudian lihatlah Sang Penguasa Mutlak yang sedang bersemayam di atas singgasana rububiyah-Nya, Sang Pemberi pe..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("'''Jawaban:''' Sebagaimana telah kami jelaskan secara tegas pada beberapa risalah bahwa konsekuansi kekuasaan menolak adanya campur tangan pihak lain. Bahkan, penguasa dalam tingkatan terendah atau petugas biasa sekalipun tidak mau kalau kekuasaannya dicampuri oleh orang lain, meskipun oleh anaknya sendiri. Lebih dari itu, ketika diduga ikut campur dalam kekuasaan mereka, beberapa penguasa telah tega membunuh anak mereka sendiri padahal mereka termasuk p..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Manusia yang tak mampu mengurus dirinya sendiri sangat membutuhkan bantuan orang lain, serta kekuasaan dan kepemimp- inannya hanya seperti bayangan suram, namun tetap menolak adanya campur tangan pihak lain, tidak menerima sekutu dalam kekuasaan- nya, dan sangat menjaga independensinya dalam kedudukannya se- cara fanatis. Rengungkanlah hal itu, kemudian lihatlah Sang Penguasa Mutlak yang sedang bersemayam di atas singgasana rububiyah-Nya, Sang Pemberi pe..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
201. satır: 201. satır:
Sebagaimana telah kami jelaskan secara tegas pada beberapa risalah bahwa konsekuansi kekuasaan menolak adanya campur tangan pihak lain. Bahkan, penguasa dalam tingkatan terendah atau petugas biasa sekalipun tidak mau kalau kekuasaannya dicampuri oleh orang lain, meskipun oleh anaknya sendiri. Lebih dari itu, ketika diduga ikut campur dalam kekuasaan mereka, beberapa penguasa telah tega membunuh anak mereka sendiri padahal mereka termasuk penguasa yang bertakwa dan saleh. Dari sini kita memahami betapa penolakan terhadap adanya campur tangan dalam kebijakan merupakan prinsip baku. Ia berlaku pada segala sesuatu, mulai dari dua orang yang bertengkar karena memperebutkan kekuasaan atas sesuatu yang sepele, sampai kepada dua orang penguasa yang saling berselisih karena ingin menjadi penguasa utama atas sebuah negeri. Di samping itu, independensi atas sebuah kekuasaan menolak adanya keterlibatan pihak lain. Hal ini secara tegas dibuktikan oleh sejarah panjang perjalanan umat manusia berikut berbagai dampaknya berupa berbagai kekacauan, pembunuhan, dan pengusiran.
Sebagaimana telah kami jelaskan secara tegas pada beberapa risalah bahwa konsekuansi kekuasaan menolak adanya campur tangan pihak lain. Bahkan, penguasa dalam tingkatan terendah atau petugas biasa sekalipun tidak mau kalau kekuasaannya dicampuri oleh orang lain, meskipun oleh anaknya sendiri. Lebih dari itu, ketika diduga ikut campur dalam kekuasaan mereka, beberapa penguasa telah tega membunuh anak mereka sendiri padahal mereka termasuk penguasa yang bertakwa dan saleh. Dari sini kita memahami betapa penolakan terhadap adanya campur tangan dalam kebijakan merupakan prinsip baku. Ia berlaku pada segala sesuatu, mulai dari dua orang yang bertengkar karena memperebutkan kekuasaan atas sesuatu yang sepele, sampai kepada dua orang penguasa yang saling berselisih karena ingin menjadi penguasa utama atas sebuah negeri. Di samping itu, independensi atas sebuah kekuasaan menolak adanya keterlibatan pihak lain. Hal ini secara tegas dibuktikan oleh sejarah panjang perjalanan umat manusia berikut berbagai dampaknya berupa berbagai kekacauan, pembunuhan, dan pengusiran.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Manusia yang tak mampu mengurus dirinya sendiri sangat membutuhkan bantuan orang lain, serta kekuasaan dan kepemimp- inannya hanya seperti bayangan suram, namun tetap menolak adanya campur tangan pihak lain, tidak menerima sekutu dalam kekuasaan- nya, dan sangat menjaga independensinya dalam kedudukannya se- cara fanatis. Rengungkanlah hal itu, kemudian lihatlah Sang Penguasa Mutlak yang sedang bersemayam di atas singgasana rububiyah-Nya, Sang Pemberi perintah mutlak yang berkuasa dengan Uluhiyah-Nya, Dzat Yang Independen secara mutlak dengan keesaan-Nya, serta Dzat Yang Mahakaya dengan kemampuan mutlak-Nya. Itulah Allah; Tuhan kita Yang Mahaagung.Betapa penolakan terhadap adanya campur tangan dan keterlibatan pihak lain dalam kekuasaan merupakan keharusan dan keniscayaan bagi-Nya! Bandingkan kekuasaan manusia yang terbatas dan lemah, dengan kekuasaan Allah yang mutlak dan sempurna.
Acaba âciz ve muavenete muhtaç insanlardaki âmiriyet ve hâkimiyetin bir gölgesi, bu derece müdahaleyi reddetmeyi ve başkasının müdahalesini men’etmeyi ve hâkimiyetinde iştirak kabul etmemeyi ve makamında istiklaliyetini nihayet taassupla muhafazaya çalışmayı gör, sonra hâkimiyet-i mutlaka rububiyet derecesinde ve âmiriyet-i mutlaka uluhiyet derecesinde ve istiklaliyet-i mutlaka ehadiyet derecesinde ve istiğna-mutlak kādiriyet-i mutlaka derecesinde bir Zat-ı Zülcelal’de, bu redd-i müdahale ve men’-i iştirak ve tard-ı şerik, ne derece o hâkimiyetin zarurî bir lâzımı ve vâcib bir muktezası olduğunu kıyas edebilirsen et.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">