78.189
düzenleme
("Dalam kondisi demikian, engkau tidak akan selamat dari berbagai perpisahan yang bersumber dari adanya sejumlah gam- bar dan dinding pembatas. Hanya saja, ada satu syarat untuk selamat. Yaitu engkau harus mengangkat kepalamu yang mencintai diri dan menghentikan pandangan yang menikmati berbagai keindahan diri serta tertipu dengannya. Lalu kau cermati wajah matahari yang terda- pat di langit. Kemudian kau arahkan wajahmu yang tadinya tertunduk ke tanah—m..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Setelah engkau menunaikan syarat di atas, engkau akan men- dapatkan kesempurnaanmu. Namun engkau tidak bisa serta-merta melihat matahari itu. Bahkan engkau tidak bisa memahami hakikat tersebut karena sifat-sifatmu memberinya sebuah warna, teropong ko- tormu memberinya sebuah gambaran, serta potensimu yang terbatas membuatnya terikat." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
110. satır: | 110. satır: | ||
Dalam kondisi demikian, engkau tidak akan selamat dari berbagai perpisahan yang bersumber dari adanya sejumlah gam- bar dan dinding pembatas. Hanya saja, ada satu syarat untuk selamat. Yaitu engkau harus mengangkat kepalamu yang mencintai diri dan menghentikan pandangan yang menikmati berbagai keindahan diri serta tertipu dengannya. Lalu kau cermati wajah matahari yang terda- pat di langit. Kemudian kau arahkan wajahmu yang tadinya tertunduk ke tanah—mencari rezeki—menuju matahari di atas sana. Sebab, eng- kau adalah cermin bagi matahari tersebut. Tugasmu adalah menjadi cermin dan memperlihatkan manifestasinya. Adapun rezekimu akan menghampirimu dari pintu khazanah rahmat-Nya, yaitu tanah, baik disadari atau tidak.Sebagaimana bunga merupakan cermin kecil dari matahari, maka matahari besar tersebut juga merupakan cermin yang laksana satu tetes di tengah lautan langit di mana ia memantulkan kilau mani- festasi nama Allah, an-Nûr. Wahai kalbu manusia, dari sini pahamilah betapa agung matahari di mana engkau menjadi cerminnya. | Dalam kondisi demikian, engkau tidak akan selamat dari berbagai perpisahan yang bersumber dari adanya sejumlah gam- bar dan dinding pembatas. Hanya saja, ada satu syarat untuk selamat. Yaitu engkau harus mengangkat kepalamu yang mencintai diri dan menghentikan pandangan yang menikmati berbagai keindahan diri serta tertipu dengannya. Lalu kau cermati wajah matahari yang terda- pat di langit. Kemudian kau arahkan wajahmu yang tadinya tertunduk ke tanah—mencari rezeki—menuju matahari di atas sana. Sebab, eng- kau adalah cermin bagi matahari tersebut. Tugasmu adalah menjadi cermin dan memperlihatkan manifestasinya. Adapun rezekimu akan menghampirimu dari pintu khazanah rahmat-Nya, yaitu tanah, baik disadari atau tidak.Sebagaimana bunga merupakan cermin kecil dari matahari, maka matahari besar tersebut juga merupakan cermin yang laksana satu tetes di tengah lautan langit di mana ia memantulkan kilau mani- festasi nama Allah, an-Nûr. Wahai kalbu manusia, dari sini pahamilah betapa agung matahari di mana engkau menjadi cerminnya. | ||
Setelah engkau menunaikan syarat di atas, engkau akan men- dapatkan kesempurnaanmu. Namun engkau tidak bisa serta-merta melihat matahari itu. Bahkan engkau tidak bisa memahami hakikat tersebut karena sifat-sifatmu memberinya sebuah warna, teropong ko- tormu memberinya sebuah gambaran, serta potensimu yang terbatas membuatnya terikat. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme