İçeriğe atla

Yirmi Beşinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"“Pemeliharaan, penyeimbangan, dan penyatuan” ini merupakan karakteristik yang tidak bisa ditemukan dalam karya manusia dan dalam hasil pemikiran seluruh pemikir besar sekalipun. Ia juga tidak terdapat dalam karya para wali saleh yang menembus alam malakut, dalam kitab kalangan isyrâqiyyûn yang menggeluti masalah batin, dan dalam makrifat kalangan spiritual yang berjalan menuju alam gaib. Namun setiap bagian dari mereka hanya bergantung pada satu at..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Sedikit pun tidak menunjukkan adanya ketimpangan. Kemudian ia juga menjaga keseimbangan yang terdapat di antara seluruh hakikat ilahiyah yang mulia. Ia menyatukan seluruh hukum yang menjadi konsekuensi dari Asmaul Husna serta memelihara kesesuaian dan keselarasan antara hukum-hukum tersebut. Selanjutnya, secara sangat seimbang, ia menyatukan berbagai atribut rubûbiyah dan ulûhiyah." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("“Pemeliharaan, penyeimbangan, dan penyatuan” ini merupakan karakteristik yang tidak bisa ditemukan dalam karya manusia dan dalam hasil pemikiran seluruh pemikir besar sekalipun. Ia juga tidak terdapat dalam karya para wali saleh yang menembus alam malakut, dalam kitab kalangan isyrâqiyyûn yang menggeluti masalah batin, dan dalam makrifat kalangan spiritual yang berjalan menuju alam gaib. Namun setiap bagian dari mereka hanya bergantung pada satu at..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
1.260. satır: 1.260. satır:
Sedikit pun tidak menunjukkan adanya ketimpangan. Kemudian ia juga menjaga keseimbangan yang terdapat di antara seluruh hakikat ilahiyah yang mulia. Ia menyatukan seluruh hukum yang menjadi konsekuensi dari Asmaul Husna serta memelihara kesesuaian dan keselarasan antara hukum-hukum tersebut. Selanjutnya, secara sangat seimbang, ia menyatukan berbagai atribut rubûbiyah dan ulûhiyah.
Sedikit pun tidak menunjukkan adanya ketimpangan. Kemudian ia juga menjaga keseimbangan yang terdapat di antara seluruh hakikat ilahiyah yang mulia. Ia menyatukan seluruh hukum yang menjadi konsekuensi dari Asmaul Husna serta memelihara kesesuaian dan keselarasan antara hukum-hukum tersebut. Selanjutnya, secara sangat seimbang, ia menyatukan berbagai atribut rubûbiyah dan ulûhiyah.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
“Pemeliharaan, penyeimbangan, dan penyatuan” ini merupakan karakteristik yang tidak bisa ditemukan dalam karya manusia dan dalam hasil pemikiran seluruh pemikir besar sekalipun. Ia juga tidak terdapat dalam karya para wali saleh yang menembus alam malakut, dalam kitab kalangan isyrâqiyyûn yang menggeluti masalah batin, dan dalam makrifat kalangan spiritual yang berjalan menuju alam gaib. Namun setiap bagian dari mereka hanya bergantung pada satu atau dua ranting pohon hakikat yang besar. Mereka sibuk dengan buah dan daun yang berada pada ranting tersebut tanpa menoleh kepada ranting yang lain; entah karena ketidaktahuannya atau karena memang tidak mau menoleh kepadanya.
İşte şu muhafaza ve muvazene ve cem’, bir hâsiyettir. Kat’iyen beşerin eserinde mevcud değil ve eâzım-ı insaniyenin netaic-i efkârında bulunmuyor. Ne melekûte geçen evliyaların eserinde, ne umûrun bâtınlarına geçen işrakiyyunun kitaplarında, ne âlem-i gayba nüfuz eden ruhanîlerin maarifinde hiç bulunmuyor. Güya bir taksimü’l-a’mal hükmünde her bir kısmı hakikatin şecere-i uzmasından yalnız bir iki dalına yapışıyor. Yalnız onun meyvesiyle, yaprağıyla uğraşıyor. Başkasından ya haberi yok yahut bakmıyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">