İçeriğe atla

Yirmi Dokuzuncu Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Dari sini dapat disimpulkan bahwa ahli hikmah, para ulama, dan ilmuwan sepakat bahwa entitas tidak hanya terbatas pada alam indrawi ini, serta bahwa alam indrawi yang tak bernyawa ini yang nyaris tidak selaras dengan keberadaan ruh dihiasi dengan makhluk bernyawa yang jumlahnya demikian besar. Tentu saja wujud tidak mungkin hanya terbatas padanya. Namun, terdapat tingkatan wujud lain yang sangat banyak di mana jika disandingkan dengannya alam indrawi mer..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Jangan sampai terlintas dalam benakmu bahwa rambu-rambu dan hukum yang berjalan di seluruh alam inilah yang membuat entitas bisa hidup. Pasalnya, rambu dan hukum yang mengontrol alam hanyalah perintah lahiri dan hukum ilusi yang tidak penting dan tidak berarti sama sekali. Andaikan tidak ada hamba Allah yang bernama malaikat yang menggenggam kendali hukum tersebut sekaligus memperlihatkan dan mengaktualisasikannya, maka hukum dan rambu tadi tidak akan ek..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Dari sini dapat disimpulkan bahwa ahli hikmah, para ulama, dan ilmuwan sepakat bahwa entitas tidak hanya terbatas pada alam indrawi ini, serta bahwa alam indrawi yang tak bernyawa ini yang nyaris tidak selaras dengan keberadaan ruh dihiasi dengan makhluk bernyawa yang jumlahnya demikian besar. Tentu saja wujud tidak mungkin hanya terbatas padanya. Namun, terdapat tingkatan wujud lain yang sangat banyak di mana jika disandingkan dengannya alam indrawi mer..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
109. satır: 109. satır:
Andaikan tidak ada hamba Allah yang bernama malaikat yang menggenggam kendali hukum tersebut sekaligus memperlihatkan dan mengaktualisasikannya, maka hukum dan rambu tadi tidak akan eksis dan tidak bisa diidentifikasi. Ia juga bukan merupakan hakikat ekster- nal. Pasalnya, kehidupan itulah yang merupakan hakikat eksternal. Sementara sesuatu yang bersifat ilusi dan imajinasi tidak bisa dianggap sebagai hakikat eksternal.
Andaikan tidak ada hamba Allah yang bernama malaikat yang menggenggam kendali hukum tersebut sekaligus memperlihatkan dan mengaktualisasikannya, maka hukum dan rambu tadi tidak akan eksis dan tidak bisa diidentifikasi. Ia juga bukan merupakan hakikat ekster- nal. Pasalnya, kehidupan itulah yang merupakan hakikat eksternal. Sementara sesuatu yang bersifat ilusi dan imajinasi tidak bisa dianggap sebagai hakikat eksternal.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Dari sini dapat disimpulkan bahwa ahli hikmah, para ulama, dan ilmuwan sepakat bahwa entitas tidak hanya terbatas pada alam indrawi ini, serta bahwa alam indrawi yang tak bernyawa ini yang nyaris tidak selaras dengan keberadaan ruh dihiasi dengan makhluk bernyawa yang jumlahnya demikian besar. Tentu saja wujud tidak mungkin hanya terbatas padanya. Namun, terdapat tingkatan wujud lain yang sangat banyak di mana jika disandingkan dengannya alam indrawi merupakan hijab atau bungkus baginya.  
'''Elhasıl''', madem ehl-i hikmetle ehl-i din ve ashab-ı akıl ve nakil manen ittifak etmişler ki mevcudat, şu âlem-i şehadete münhasır değildir. Hem madem zâhir olan âlem-i şehadet, camid ve teşekkül-ü ervaha nâmuvafık olduğu halde bu kadar zîruhlarla tezyin edilmiş. Elbette, vücud ona münhasır değildir. Belki daha çok tabakat-ı vücud vardır ki âlem-i şehadet onlara nisbeten münakkaş bir perdedir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">