İçeriğe atla

Otuzuncu Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"'''Contoh kedua:''' Di antara kaidah baku kenabian dalam kehidupan sosial adalah bahwa “Kerjasama” merupakan rambu penting yang mengontrol alam, mulai dari matahari, bulan, hingga tumbuhan dan hewan. Engkau bisa melihat bagaimana tumbuhan memberi bantuan kepada hewan, dan hewan memberi bantuan kepada manusia. Bahkan partikel-partikel makanan juga memberi bantuan kepada sel-sel tubuh.Prinsip ini, prinsip kerjasama dan tolong menolong, sangat berbeda d..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("'''Contoh pertama:''' Di antara kaidah baku kenabian yang terdapat dalam kehidupan pribadi manusia adalah “Meniru akhlak Allah”. Yakni, jadilah hamba Allah yang tulus seraya menghias diri dengan akhlak Allah, berlindung kepada perlindungan-Nya, serta mengakui segala kelemahan, kepapaan, dan kekurangan yang ada.Kaidah agung ini sangat berbeda dengan perkataan filsafat, “Berbuatlah layaknya Tuhan!” di mana ini dijadikan sebagai tujuan utama umat ma..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("'''Contoh kedua:''' Di antara kaidah baku kenabian dalam kehidupan sosial adalah bahwa “Kerjasama” merupakan rambu penting yang mengontrol alam, mulai dari matahari, bulan, hingga tumbuhan dan hewan. Engkau bisa melihat bagaimana tumbuhan memberi bantuan kepada hewan, dan hewan memberi bantuan kepada manusia. Bahkan partikel-partikel makanan juga memberi bantuan kepada sel-sel tubuh.Prinsip ini, prinsip kerjasama dan tolong menolong, sangat berbeda d..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
120. satır: 120. satır:
Di antara kaidah baku kenabian yang terdapat dalam kehidupan pribadi manusia adalah “Meniru akhlak Allah”. Yakni, jadilah hamba Allah yang tulus seraya menghias diri dengan akhlak Allah, berlindung kepada perlindungan-Nya, serta mengakui segala kelemahan, kepapaan, dan kekurangan yang ada.Kaidah agung ini sangat berbeda dengan perkataan filsafat, “Berbuatlah layaknya Tuhan!” di mana ini dijadikan sebagai tujuan utama umat manusia.Substansi manusia yang bercampur dengan kelemahan, ketidakberdayaan, kepapaan, dan kefakiran tak terhingga sangat berbeda dengan substansi Sang Wajibul wujud, Allah Yang Mahakuasa, Ma- hakuat, Mahakaya, dan Mahatinggi.
Di antara kaidah baku kenabian yang terdapat dalam kehidupan pribadi manusia adalah “Meniru akhlak Allah”. Yakni, jadilah hamba Allah yang tulus seraya menghias diri dengan akhlak Allah, berlindung kepada perlindungan-Nya, serta mengakui segala kelemahan, kepapaan, dan kekurangan yang ada.Kaidah agung ini sangat berbeda dengan perkataan filsafat, “Berbuatlah layaknya Tuhan!” di mana ini dijadikan sebagai tujuan utama umat manusia.Substansi manusia yang bercampur dengan kelemahan, ketidakberdayaan, kepapaan, dan kefakiran tak terhingga sangat berbeda dengan substansi Sang Wajibul wujud, Allah Yang Mahakuasa, Ma- hakuat, Mahakaya, dan Mahatinggi.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
'''Contoh kedua:'''
'''İkinci Misal:''' Nübüvvetin hayat-ı içtimaiyedeki düsturî neticelerinden ve şems ve kamerden tut, tâ nebatat hayvanatın imdadına ve hayvanat insanın imdadına, hattâ zerrat-ı taamiye hüceyrat-ı bedenin imdadına ve muavenetine koşturulan düstur-u teavün, kanun-u kerem, namus-u ikram nerede? Felsefenin hayat-ı içtimaiyedeki düsturlarından ve yalnız bir kısım zalim ve canavar insanların ve vahşi hayvanların fıtratlarını sû-i istimallerinden neş’et eden düstur-u cidal nerede? Evet, düstur-u cidali o kadar esaslı ve küllî kabul etmişler ki “Hayat bir cidaldir.” diye eblehane hükmetmişler.
Di antara kaidah baku kenabian dalam kehidupan sosial adalah bahwa “Kerjasama” merupakan rambu penting yang mengontrol alam, mulai dari matahari, bulan, hingga tumbuhan dan hewan. Engkau bisa melihat bagaimana tumbuhan memberi bantuan kepada hewan, dan hewan memberi bantuan kepada manusia. Bahkan partikel-partikel makanan juga memberi bantuan kepada sel-sel tubuh.Prinsip ini, prinsip kerjasama dan tolong menolong, sangat berbeda dengan prinsip “Pertikaian dan persaingan” yang dikatakan oleh filsafat sebagai pengontrol kehidupan sosial. Apalagi pertikaian tersebut hanya dilakukan oleh kaum tiran dan makhluk buas lantaran salah dalam mempergunakan fitrah mereka. Dengan kesesatannya, filsafat telah menjadikan prinsip pertikaian dan persaingan ini sebagai pengontrol seluruh entitas. Sehingga dengan sangat bodoh ia berkata, “Kehidupan adalah persaingan dan pertikaian.”
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">