İçeriğe atla

Otuz Birinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"'''Jawaban:''' Kami ingin mendekatkan rahasia yang sulit dipahami ini kepada pemahaman kita dengan menyebutkan dua perumpamaan beri- kut. Perhatikan baik-baik. Keduanya telah disebutkan dalam “Kalimat Kedua Belas” saat menjelaskan rahasia kemukjizatan al-Qur’an dan hikmah mi’raj." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("'''Pertanyaan:''' Allah—yang tidak memiliki fisik dan tidak dibatasi oleh ru- ang—lebih dekat kepada sesuatu daripada segala sesuatu sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an:“Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qâf [50]: 16) sampai setiap wali Allah yang saleh bisa menghadap dan bermunajat dengan Tuhan dalam kalbunya. Nah, mengapa setiap wali bisa bermunajat kepada Tuhan dalam kalbunya, sementara nabi Mu- hammad x tidak bisa..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("'''Jawaban:''' Kami ingin mendekatkan rahasia yang sulit dipahami ini kepada pemahaman kita dengan menyebutkan dua perumpamaan beri- kut. Perhatikan baik-baik. Keduanya telah disebutkan dalam “Kalimat Kedua Belas” saat menjelaskan rahasia kemukjizatan al-Qur’an dan hikmah mi’raj." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
40. satır: 40. satır:
Allah—yang tidak memiliki fisik dan tidak dibatasi oleh ru- ang—lebih dekat kepada sesuatu daripada segala sesuatu sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an:“Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qâf [50]: 16) sampai setiap wali Allah yang saleh bisa menghadap dan bermunajat dengan Tuhan dalam kalbunya. Nah, mengapa setiap wali bisa bermunajat kepada Tuhan dalam kalbunya, sementara nabi Mu- hammad x tidak bisa bermunajat seperti itu kecuali setelah melakukan perjalanan jauh dan wisata yang panjang lewat mi’raj?
Allah—yang tidak memiliki fisik dan tidak dibatasi oleh ru- ang—lebih dekat kepada sesuatu daripada segala sesuatu sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an:“Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qâf [50]: 16) sampai setiap wali Allah yang saleh bisa menghadap dan bermunajat dengan Tuhan dalam kalbunya. Nah, mengapa setiap wali bisa bermunajat kepada Tuhan dalam kalbunya, sementara nabi Mu- hammad x tidak bisa bermunajat seperti itu kecuali setelah melakukan perjalanan jauh dan wisata yang panjang lewat mi’raj?


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
'''Jawaban:'''
'''Elcevap:''' Şu sırr-ı gamızı '''iki temsil''' ile fehme takrib ediyoruz. On İkinci Söz’ün sırr-ı i’caz-ı Kur’an ve sırr-ı mi’rac hakkında olan şu iki temsili dinle:
Kami ingin mendekatkan rahasia yang sulit dipahami ini kepada pemahaman kita dengan menyebutkan dua perumpamaan beri- kut. Perhatikan baik-baik. Keduanya telah disebutkan dalam “Kalimat Kedua Belas” saat menjelaskan rahasia kemukjizatan al-Qur’an dan hikmah mi’raj.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">